n4z1Avatar border
TS
n4z1
Kecanduan main games = Kelainan mental?


Baru-baru ini WHO (World Health Organisation) atau Badan Kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengeluarkan wacana untuk mengklasifikasikan kecanduan bermain games menjadi kelainan mental.
WHO memuatnya dalam dokumen yang masih berupa draft rancangan. Draf tersebut merupakan versi pembaharuan yang kesebelas dari International Classification of Disease (ICD). ICD sendiri adalah panduan standar diagnostik untuk tujuan epidemiologi, manajemen kesehatan dan klinis milik WHO.

WHO sendiri mengklasifikasikan 3 hal yang memuat seseorang itu kecanduan games, yaitu :
- Tidak dapat mengendalikan kebiasaan bermain game.
- Memprioritaskan game di atas kepentingan lainnya.
- Tidak berhenti bermain game meski menyadari dampak negatifnya.

Dalam draf tersebut, WHO juga menjelaskan bahwa tidak semua game bersifat adiktif atau memberi dampak buruk bagi kesehatan mental pemainnya. Ini artinya, selain ada games yang bersifat adiktif, ada juga games yang bersifat. Dan games yang bersifat adiktif tidak selalu games berbasis online. Games offlinepun bisa bersifat adiktif jika kontennya penuh dengan hal-hal yang merusak mental atau jiwa seseorang.

Seseorang dapat dikategorikan sebagai penderita gaming disorder jika candu terhadap game sudah benar-benar mengganggu hubungan interpersonal serta area kehidupan lainnya, seperti sekolah atau pekerjaan. Ini banyak terjadi disemua negara di dunia. Dan biasanya hal ini menyerang usia ana-anak, remaja, hingga usia produktif.

Mereka yang masuk kategori ini berlaku untuk mereka yang terus menerus memainkan game di smartphone atau duduk di depan monitor PC selama berjam-jam. Namun kelainan mental akibat kecanduan games ini bisa dimasukan jika seseorang telah menjalaninya selama 12 bulan atau 1 tahun terus menerus.

Gangguan perilaku tersebut tidak hanya terjadi pada penggila game. Ciri-ciri serupa juga ditemui pada mereka yang kecanduan judi, akohol, mariyuana, kafein, atau nikotin. Sehingga nantinya para penggila games yang benar-benar telah kecanduan games, akan sama kelasnya dengan mereka-mereka yang kecanduan judi, alkohol, mariyuana, kafein, atau nikotin. Ini berlaku juga terhadap pengguna narkoba jenis lain.

Adapun, dalam komunitas psikologi, kecanduan game masih diwarnai dengan perdebatan. Meski telah dinyatakan sebagai gangguan kesehatan mental oleh American Psychiatric Disorder, namun klasifikasi ini masih harus membutuhkan penelitian yang lebih mendalam.

Profesor kesehatan internasional dari Johns Hopkins Blooomberg School of Public Health, Bruce Lee, menyatakan kegiatan bermain game dapat dinilai sebagai hal yang buruk dan baik, tergantung pada konteksnya, seperti yang ditulis Business Insider.

Mengurangi stress, meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah serta meningkatkan koordinasi fisik, seperti koordinasi antara mata dengan tangan adalah hal-hal positif yang dapat dipelajari melalui game.

Selain itu, virtual reality (VR) sebagai teknologi yang digunakan dalam game juga memberi dampak baik bagi terapi yang bersifat psikologis.

sumber :
https://www.cnnindonesia.com/teknolo...elainan-mental

0
12.7K
115
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.