• Beranda
  • ...
  • Gatra.com
  • AS Veto Draft Resolusi DK PBB Tolak Mengakui Yerusalem Ibu kota Israel

gatra.comAvatar border
TS
gatra.com
AS Veto Draft Resolusi DK PBB Tolak Mengakui Yerusalem Ibu kota Israel

 

Washington, Gatra.com- Amerika Serikat telah memveto draf Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk menolak keputusan Presiden Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

 
Draf itu menghindari penyebutan AS atau Trump secara gamblang agar bisa disokong secara penuh. Permohonan yang diajukan oleh Mesir ini menegaskan kalau keputusan akan status Yerusalem tidak memilik efek hukum serta tidak sah, tidak berlaku dan harus dibatalkan. 
 
Ke-14 anggota DK PBB juga memilih mosi tersebut. Yakni, empat anggota permanen DK PBB antara lain Cina, Prancis, Rusia, dan Inggris beserta 10 anggota nonpermanen lainnya.
 
Merespon hal tersebut, Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley menilai draf resolusi sebagai "penghinaan". Dia juga mewanti-wanti bahwa AS tidak akan melupakan pengajuan draf semacam itu.
 
"Ini satu contoh lain bahwa PBB melakukan lebih banyak mudarat ketimbang manfaat dalam menangani konflik Israel-Palestina,"  katanya dilansir dari BBC, Selasa (19/12).
 
Argumen Haley, dalam perihal meletakkan kedutaan besar saja, AS dalam posisi dipaksa harus membela kedaulatannya. "Catatan ini akan menunjukkan bahwa kami melakukannya dengan bangga," tandasnya. 
 
Langkah veto AS terhadap draf resolusi DK PBB mendapat sanjungan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Lewat twitternya, secara khusus dia memuji Nikki Haley. 
 
"Terima kasih Duta Besar Haley. Dalam Hanukkah ini kamu berbicara seperti Maccabi. Anda menyalakan lilin kebenaran. Anda menghilangkan kegelapan. Satu mengalahkan banyak orang. Kebenaran mengalahkan kebohongan. Terima kasih, Presiden Trump. Terima kasih, Nikki Haley," kicauan Netanyahu di jejaring sosial itu.
 
Namun, juru bicara Presiden Otorita Palestina, Mahmoud Abbas, menyebut tindakan AS tidak bisa diterima dan mengancam stabilitas komunitas internasional. "Komunitas internasional kini harus berupaya melindungi rakyat Palestina," kata Nabil Abu Rudeina, jubir Mahmoud Abbas kepada kantor berita AFP.
 
Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Maliki, mengatakan dirinya akan menyerukan pertemuan darurat Majelis Umum PBB untuk mendiskusikan masalah Yerusalem.
 
Sebelum pemungutan suara, Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, Nickolay Mladenov, memperingatkan bahwa situasi keamanan menjadi semakin tegang setelah keputusan Presiden Trump tersebut.
 
Terjadi peningkatan insiden, dimana tembakan roket dilepaskan dari Gaza ke Israel. Serta bentrokan antara pemrotes Palestina dan pasukan keamanan Israel. 
 

 
Editor : Birny Birdieni

Sumber : http://www.gatra.com/internasional/a...bu-kota-israel

---

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
299
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Gatra.com
Gatra.com
icon
36.1KThread424Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.