BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Gempa Tasikmalaya lebih ringan dibanding bencana 2004

Kondisi ruangan hemodialisa yang mengalami kerusakan akibat gempa bumi magnitude 6,9 SR, di RSUD Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (16/12/2017).
Sekitar pukul 02.30 WIB, Sabtu (16/12/2017) dini hari, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencabut peringatan dini tsunami di sepanjang pantai selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Peringatan dicabut 2,5 jam pascagempa berkekuatan 6,9 skala Richter (SR) berpusat di 11 kilometer barat daya Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, di kedalaman 107 kilometer terjadi.

Sebelum gempa tersebut, BMKG juga melaporkan adanya gempa berkekuatan 4,5 SR dan berpusat di koordinat 7,29 derajat Lintang Selatan (LS) dan 106,69 derajat Bujur Timur (BT) atau 48 kilometer barat daya Sukabumi, Jawa Barat, sekitar pukul 23.04 (Jumat, 15/12/2017). Namun, tak ada peringatan dini tsunami pada guncangan pertama.

"Masyarakat diimbau untuk pulang ke rumah masing-masing dengan tenang. Cek kondisi rumah sebelum masuk," pesan Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia, Sutopo Purwo Nugroho, dalam akun Twitternya (@Sutopo_BNPB).

Sesaat setelah gempa mengguncang, sejumlah warga yang tinggal di pesisir pantai selatan Jawa memang diminta untuk menjauhi pantai dan mengungsi ke tempat yang aman dan tinggi.
Masyarakat Pangandaran evakuasi menggunakan kendaraan saat ada peringatan dini tsunami dari gempa 6,9 SR. Masyarakat evakuasi ke tempat yang lebih aman. [URL="https://S E N S O RMOFctue6Pm"]pic.twitter.com/MOFctue6Pm[/URL]
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_BNPB) December 15, 2017
Tak hanya warga di sekitaran pusat gempa, getaran gempa yang juga dirasakan di Jakarta, Bandung, Depok, Karangkates, Ngawi, Madiun, Badung, Mataram, Kebumen, dan Yogyakarta, juga membuat warga panik dan berhamburan ke luar rumah.

Beberapa warga ada yang mengalami guncangan hingga satu menit, beberapa lainnya sempat merasakan untuk beberapa detik saja.

Hingga artikel dipublikasikan, dilaporkan satu warga meninggal akibat terkena reruntuhan bangunan. Korban adalah Dede Lutfi (60), ibu rumah tangga warga Dusun Desa, RT 04 RW 02, Desa Gunungsari, Kecamatan Sadananya, Ciamis.

Laporan KOMPAS.com menyebut, korban sedang tertidur lelap bersama dua anaknya saat dinding rumahnya roboh akibat goncangan gempa. Korban sempat dilarikan ke RSU Ciamis dalam kondisi luka dan pendarahan di tubuhnya. Akan tetapi kondisinya tak tertolong dan akhirnya meninggal dunia pada pukul 00.30 WIB.

Sementara, dua anaknya masih menjalani pemeriksaan intensif di rumah sakit yang sama karena mengalami luka cukup serius.

Tak hanya korban jiwa, sejumlah bangunan di beberapa wilayah juga dilaporkan rusak akibat guncangan gempa.

Dalam keterangan tertulisnya, Sutopo memaparkan bangunan yang rusak antara lain tiga rumah rusak berat dan tiga rumah rusak ringan di Kabupaten Pangandaran. Selain di Pangandaran, laporan rumah rusak juga terjadi di Kecamatan Cimerak, Kecamatan Sidamulih, dan Kecamatan Pangandaran.

Di Banyumas, terdapat enam rumah rusak berat, termasuk kerusakan di RSUD Banyumas. Sejumlah pasien akhirnya diungsikan sementara di luar rumah sakit. Di Kebumen, dua orang dilaporkan mengalami luka-luka akibat tertimpa rumah.

"Pusdalops BNPB terus memantau perkembangan dampak gempa dan peringantan dini tsunami," sebut Sutopo.

Sampai saat ini, BMKG masih terus melakukan pengawasan terhadap kondisi gempa bumi yang terjadi. Dalam perkembangan terakhir, terjadi satu lagi gempa susulan terjadi pada sekitar pukul 07.22 WIB yang berpusat 129 kilometer barat daya Garut, Jawa Barat.

Akan tetapi, gempa yang juga dirasakan hingga Jakarta itu tidak berkekuatan lebih besar dari gempa kedua dan lempeng bumi pun mendekati kondisi stabil.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat BMKG, Harry Tirto Djatmiko dalam CNN Indonesia mengatakan, berdasarkan polanya, gempa bumi yang terjadi malam tadi cenderung lebih ringan dibandingkan bencana tsunami yang terjadi pada Desember 2004.

Selain itu, tingkat kedalaman gempa saat ini juga diketahui lebih dalam sehingga menimbulkan efek yang lebih rendah ke permukaan daratan. Sementara pada gempa 2014, kedalamannya hanya 10 kilometer.

Salah satu tanda terjadinya tsunami adalah air laut surut. Namun, dari laporan Ketua Rukun Nelayan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, satu jam pascagempa terjadi justru terjadi pasang di Pantai Cipatujah.

"Semoga seperti ini terus," kata Sana, sang Ketua Rukun Nelayan dalam Tempo.co, sembari menambahkan sejumlah nelayan di sana akan terus memantau kondisi air laut.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...g-bencana-2004

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Bisunya Novanto, konflik Yerusalem dan pernikahan sekantor

- Pakailah listrik supaya jualan PLN laku

- Pemanjat gedung Tiongkok tewas saat jalankan aksinya

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
938
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Beritagar.id
Beritagar.id
icon
13.4KThread730Anggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.