• Beranda
  • ...
  • Gatra.com
  • Pemerintah Siapkan Jalur Kereta Untuk Mendukung Akses Bandara Baru Yogyakarta

gatra.comAvatar border
TS
gatra.com
Pemerintah Siapkan Jalur Kereta Untuk Mendukung Akses Bandara Baru Yogyakarta


Jakarta, Gatra.com - Pembangunan bandara New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA) terus dikebut. Untuk mendukung akses transportasi, dalam waktu yang bersamaan pemerintah siapkan kajian pembangunan jalur kereta api bandara.

Asisten Deputi Sistem Transportasi Multi Moda Kementerian Kordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Ekonomi) Dwinanta mengatakan, pembangunan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) yang terletak di Kabupaten Kulon Progo harus diselesaikan segera mungkin. Ia menilai, bandara Adi Sucipto Yogyakarta saat ini, sudah tidak dapat menampung jumlah penumpang yang setiap tahunnya mengalami kenaikan, apalagi Bandara Adi Sucipto juga dijadikan basis pangkalan Militer Angkatan Udara (AU). 
"Adi sucipto merupakan pangkalan udara kita. Sudah tidak dapat menampung lagi, pesawat komersial harus berputar dulu sampe mendapat clereance. Untuk itulah di perlukan bandara baru," katanya kepada Wartawan di acara Seminar "Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Dalam Kajian Kebijakan 2017" di Hotel Mercure,  Jakarta, Kamis (14/12).
Dengan demikian, Deputi VI Bidang Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Kemenko Ekonomi membuat kajian untuk mendukung pelayanan transportasi dari Pusat Kota Yogyakarta menuju bandara baru NYIA. Salah satu yang sedang dikaji adalah moda transportasi kereta api. 
"Dari Yogyakarta sampe stasiun kedongkang sudah eksisting 40 km, tinggal sekitar 5,4 km dari stasiun kedongkang sampe terminal bandara. Kemungkinan nanti ada jalan non tol, jalan tol dan kereta api, "katanya. Bila sudah terlaksana, Dwinanta mengestimasikan sekitar 15 % jumlah penumpang pesawat akan menggunakan transportasi kereta api.
Mengapa pemerintah mendorong moda transportasi kereta api? Karena menurutnya, kemacetan di jalan raya sudah semakin kronis dan kereta api merupakan solusi strategis untuk mengurangi beban jalan raya.  Selanjutnya Dwinanta berharap, Konstruksi sudah di mulai pada tahu 2018 sehingga di tahun 2020 kereta api bandara ini sudah dapat beroperasi. 
Dia mengungkapkan, ada dua skenario pembangunan angkutan kereta api bandara ini, yaitu at grade atau elevated. Menurutnya, dari kedua skenario tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dari segi biaya menggunakan elevated jauh lebih mahal. Namun, dari segi kemanfaatan jangka panjang akan lebih baik, karena mengurangi konflik lalu lintas sebidang dan ekspansi wilayah komersial di sekitarny.
"1,2 triliun untuk at grade dan elevated 1,9 triliun. Tetapi, elevated akan mengurangi konflik sebidang," ucapnya. 
Secara ekonomi, sambungnya, proyek ini bisa memungkinkan untuk di bangun. Oleh karena itu, Pemerintah mendukung upaya pembangunan kereta api bandara ini dengan berencana membangun tracknya sejauh 5,4 km.  Untuk skema pembiayaannya, Dwinanta mengemukakan, akan menggunakan skema pembiayaan infrastruktur Kemitraan Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). "Kemungkinan KPBU," bebernya. 
Lebih jauh Dwinanta mengatakan, nantinya untuk tarif tiketnya pemerintah tidak akan mensubsidi. Sehingga menurut kalkulasi hitungan moderatnya, tarif kereta api bandara NYIA menuju Kota Yogyakarta sekitar 135 ribu.  "Jadi mungkin dari segi ticketing tidak akan di subsidi, jadi operator yang menentukan harga, " tutupnya.

Reporter: MEF
Editor : Sandika Prihatnala

Sumber : http://www.gatra.com/nusantara/jawa/...aru-yogyakarta

---

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
254
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Gatra.com
Gatra.com
icon
36.1KThread425Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.