Transisi hidup dari kuliah ke dunia kerja biasanya dialami di usia 20-an. Selepas lulus kuliah dan menuntaskan pendidikan, seseorang akan memulai hidup yang sesungguhnya. Bekerja dan belajar berdikari. Perubahan pola hidup pasti dialami di titik ini.
Apa saja sih yang akan dialami oleh anak muda usia 20-an yang berpindah dari dunia kampus ke dunia kerja? Perubahan macam apa yang akan dihadapi? Kalau kamu anak muda yang akan segera meninggalkan bangku kuliah dan memulai kerja, artikel ini layak kamu baca.

Tahukah kamu pencari kerja dari tahun ke tahun semakin bertambah, bahkan sarjana yang sejatinya harus menciptakan lapangan pekerjaan, tak sungkan untuk mencari kerja, sehingga menimbulkan polemik di masyarakat.
Belum lagi perusahaan di negeri ini banyak dikuasai asing sehingga kebudayaan harus memakai topi natal bagi muslim dan pengaruh-pengaruh lainnya bertebaran, padahal yang namanya toleransi tidak boleh memaksa aqidah seseorang.

Gaji seorang pekerja bergelar sarjana memang lumayan besar, belum lagi bonus-bonus yang lain jika mencapai target. Tetapi hal tersebut menjadi kenikmatan dunia yang menyesatkan. Bagaimana tidak banyak pekerja yang suka sekali menghamburkan uang dan berfoya-foya.
Belum lagi pekerja yang harus saling sikut sana-sini dikarenakan kebutuhannya yang meningkat untuk membayar cicilan rumah, mobil ataupun kartu kredit lainnya, walaupun bisa dikatakan gajinya sudah lumayan cukup.
Lalu bagaimanakah seseorang semestinya mencari rezeki. Sedangkan nafsu manusia akan kenikmatan dunia tidak pernah tertuntaskan.

Kesimpulan ekstrimnya adalah rezeki itu bahkan TIDAK ADA urusannya dengan bekerja atau tidak bekerja…!
Lihatlah tuna wisma atau jutaan pengangguran di negara kita. Buktinya mereka tetap bisa makan. Dan mereka tetap hidup walaupun tidak memiliki pekerjaan. Memang, kita tidak membahas apakah jalan rezekinya dari hutang, mengemis, numpang orang tua, dikasihani orang, diberi makan tetangga dan lain sebagainya.
Tapi intinya yang harus dipahami adalah KITA HARUS YAKINjika belum ditakdirkan MATI, rezeki untuk kita makan TIDAK AKAN pernah TERPUTUS..!
Nah, jika kita mengimani hal tersebut. Maka kita tidak perlu lagi memakai cara-cara kotor dan dilarang oleh Allah dalam mendapatkan uang dan rezeki.
Kita harus tetap bersabar dengan jalan yang Halal, walaupun kadang-kadang jalan yang halal itu agak susah.

Gaji para pejabat di negeri ini juga cukup besar, tapi masih saja kasus korupsi merajalela bagaikan virus tiada henti untuk para wakil rakyat.
Jika kita menilik lebih jauh, apakah betul gaji atau uang yang besar akan membuat kita bersyukur. Jawabnya tidak.

Oleh karena itu para sarjana muda yang saat ini sedang mencari pekerjaan dan sudah bekerja, maka kalian harus berhati-hati akan kenikmatan dunia. Karena kenikmatan dunia dapat membuat kita terlena. Bersedekah dan bantulah orang sekitar agar rezekimu dapat menolongmu di akhirat kelak.

Sarjana muda harus memberikan solusi dan menginspirasi untuk masyarakat. Jika bukan kita yang membuat perubahan siapa lagi.
Membuat solusi menciptakan lapangan pekerjaan juga penting agar dapat menyebarkan kebaikan untuk orang sekitar tetap berjalan.
Ingatlah kawan para wali datang ke negeri ini menyebarkannya juga dengan cara ekonomi yang baik yaitu dengan berdagang atau usaha-usaha lainnya. Sehingga masyarakat tidak mudah dipengaruhi dengan hal-hal yang merusak aqidah.
Lagu kebangsaan kita juga mengingatkan "Bangunlah jiwanya bangunlah badannya untuk Indonesia Raya