Kata Pengemudi Ojek Online yang Dicap Biang Macet karena Sering Ngetem
JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena ojek online yang diklaim bikin macet akibat suka mangkal alias ngetem sembarangan menjadi sorotan warga.
Pengemudi ojek online mengakui kerap ngetem sembarangan karena tuntutan profesi.
Rahman Tohir, pengemudi Go-Jek yang juga merupakan Ketua Forum Komunitas Driver Online Indonesia (FKDOI) menjelaskan
bahwa hal tersebut dilakukan karena mereka tidak difasilitasi pihak aplikator.
"Kami sudah menyampaikan tapi memang belum secara formil. Harusnya manajemen ini melihat realita di jalanan, apa yang jadi kebutuhan kami dalam bekerja," ucap Tohir kepada Kompas.com, Rabu (22/11/2017).
"Kami dan teman-teman ini memang dianggap memacetkan jalanan karena suka berhenti di sembarang tempat, bahkan di beberapa lokasi kami juga masih mendapatkan sikap diskriminasi dari beberapa pihak pengelola kawasan. Kami dibedakan dari opang (ojek pangkalan) atau bajaj, mereka mendapat tempat sedangkan kami diusir, padahal sama-sama mencari sesuap nasi," kata Tohir.
Menurut Tohir, harusnya manajemen atau aplikator
lebih pekaterhadap kebutuhan para mitranya yang bekerja di lapangan. Mereka harus melihat bagaimana kendala-kendalanya dan memberikan solusi.
"Tolong dong pihak aplikator melihat gejala ini, kami sering diamankan Dishub, untuk nebus motor itu minimal Rp 100.000. Padahal itu bonus kami dalam satu hari yang sudah bercucuran keringat," ujar Tohir.
Dia mengimbau manajemen membuat shelter
seperti yang sudah ada di beberapa tempat.
"Harusnya pihak manajemen bisa mencontoh beberapa lokasi di Jakarta yang baik pada kami dengan memberikan shelter, seperti di FX Sudirman dan juga AXA Tower di Kuningan City. Manajemen ojek online harus lebih peka dan peduli,
kami ini yang mencari uang di jalan untuk mereka juga," ujar Tohir.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...-sering-ngetem
lebih peka
Kamu gak peka mas