idtravlerkaskusAvatar border
TS
idtravlerkaskus
Cara Masyarakat Suku Dani Menjaga dan Dijaga Alam
Quote:


Cara mereka untuk menjaga alam ini cukup membuat setiap anggota masyarakatnya tunduk dan patuh karena berdasarkan hukum adat. Ada tempat-tempat tertentu yang memang mereka keramatkan demi ga dieksploitasi secara sembarangan oleh masyarakat lokal maupun pendatang. Cara ini mereka terapkan agar area-area tersebut tetap terjaga alamnya secara turun-temurun hingga saat ini. Peraturan seperti ini berlaku di masyarakat suku Dani, Wamena, Papua.

Quote:


Dari sinilah, alam ngasih mereka eksklusifitas yang jarang kita temui dan dapatkan sebagai orang kota. Mulai dari makanan, pakaian tradisional, hingga aksesoris dan perhiasan yang terbuat dari kulit atau tulang hewan.

Jika kita di kota sering banget teriak-teriak ngeluh karena harga BBM dan gas buat masak naik, di Wamena sana, masyarakat tetap bisa memasak dengan menggunakan apa yang tersedia di alam. Untuk memasak, mereka punya satu metode yang sangat unik, yaitu Bakar Batu. Cara memasak seperti ini pun sering digunakan dalam upacara-upacara adat.

Quote:


Ini masak bukan sembarang masak. Dalam upacara Bakar Batu yang dalam bahasa lokal disebut dengan Kit Oba Isogoa ini, mereka membagi tugas dengan sangat terorganisir.

Dalam upacara ini, kolaborasi jadi kunci utama. Semua anggota masyarakat akan turun tangan untuk menyukseskan upacara bakar batu.Dari orang besar, kecil, tua, muda, pria, wanita, semuanya harus ambil bagian dalam upacara bakar batu ini. Gotong royong dipegang teguh banget pokoknya gan!

Quote:


Dimulai dari salah seorang anggota masyarakat tugasnya gesekin sebuah rotan ke permukaan batang kayu pake rumput di bawahnya yang fungsinya agar muncul sumber api. Nah, sumber api ini nantinya tinggal ditindih dengan batu.

Sementara api dibuat, yang lain sibuk menyiapkan wadah pembakaran berupa kayu yang berfungsi sebagai pemanas batu.
Setelah api dan wadah telah siap, batu pun dipanaskan. Batu yang telah panas dalam beberapa saat, dipindahkan ke dalam lubang beralaskan daun yang telah disiapkan sebelumnya. Biasanya, tugas ini dilakukan oleh Mama-mama. Namun, mereka tak mengambil resiko dengan memindahkan batu tangan bertelanjang tangan. Batu-batu panas ini dipindahkan dengan menggunakan dua bilah kayu seperti sedang menyumpit.

Saat salah satu dari mereka bikin api, anggota masyarakat yang lan nyiapin tempat pembakaran yaitu kayu yang fungsinya biar jadi pemanas batu.

Quote:


Jika api sama wadah udah siap, batu tinggal dipanasin sama mereka. Ketika udah panas, batunya akan dipindahin ke dalam lubang yang dialas daun. Lubang itu telah mereka siapin sebelumnya. Nah, biasanya para ibu-ibu suku Dani nih yang bertugas. Tapi ga mungkin kan batu-batu ini mereka pindahin pake tangan kosong gan… biar aman, mereka pindahinnya pake dua batang kayu panjang yang dijepit ke batu kayak sumpit gitu.

Nah upacara ini biasa diadain kalo ada tamu yang datang ke desa mereka, misalnya wisatawan dan para pejabat tinggi Negara. Presiden Jokowi juga pernah ikut dalam upacara ini loh gan, waktu beliau berkunjung ke sana beberapa tahun yang lalu.
Bukan cuma buat nerima tamu manusia aja nih. Pas menyambut bulan Ramadhan tahun 2016 lalu, komunitas Muslim di Wamena juga rayainnya dengan upacara bakar batu.

Quote:


Nah, kalo biasanya dalam upacara bakar batu ini yang dimasak adalah ubi dan daging Babi, maka masyarakat Muslim Wamena menggantinya dengan daging Ayam. Upacara tetap terasa sakral dan tentunya meriah gan!

Lanjut nih mengenai proses memasaknya. Ubi dan daging (babi/ayam) diletakin di atas batu yang udah dialas sama daun tadi, lalu ditutup pake daun lagi. Proses pembakaran memakan waktu sekitar 70 hingga 80 menit.

Quote:


Nah, itu dia masyarakat Suku Dani yang emang diilhami dengan segala kemampuan untuk memaksimalkan apa yang dimiliki alam gan! Mereka tidak sepenuhnya bergantung pada perkembangan dunia modern yang bikin kita selalu hidup dengan cara-cara yang instant.

Quote:


Ini menjadi sebuah pelajaran yang patut banget kita teladani, tentang harmonisnya manusia dan alam. Tentang sebuah manfaat timbal balik. Simbiosis mutualisme. Saling menjaga antara manusia dan alam untuk sama-sama dapat hidup.

Kalau penasaran sama upacara bakar batu ini, kamu tinggal datang aja ke event tahunan mereka yaitu festival budaya Lembah Baliem yang selalu digelar pada awal bulan Agustus di setiap tahunnya. Dijamin festivalnya seru banget gan! Inti dari tulisan gua ini sih agar kita bisa lebih harmonis dengan alam. Jaga alam, maka alam pun akan ngejagain kita gan!


Quote:


Quote:
Diubah oleh idtravlerkaskus 22-11-2017 03:33
0
14.4K
105
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Travellers
Travellers
icon
23KThread10.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.