toniovichAvatar border
TS
toniovich
Mengutak-atik Iklim Justru Bisa Berakibat Fatal


Film Hollywood, “Geostorm”, mengisahkan bagaimana keinginan manusia mengendalikan iklim dapat berbalik menjadi bencana besar saat disabotase orang tak bertanggung jawab. Meski ditinjau dari sisi sains apa yang digambarkan dalam film itu banyak yang tidak benar, namun satu hal yang bisa menjadi pelajaran. Jangan mengutak-atik iklim karena manusia tidak akan pernah bisa memprediksi secara akurat apa yang akan terjadi kemudian.

Dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature Communications, sebuah tim yang dipimpin oleh para pakar di bidang geologi di Universitas Exeter, Inggris, mengungkapkan betapa berbahayanya mengutak-atik iklim. Keinginan mendinginkan planet secara artifisial sebagai upaya menanggulangi pemanasan global, bisa-bisa malah akan membuahkan bencana lebih dahsyat.

Penelitian ini menggunakan model simulasi efek dari intervensi terhadap iklim. Termasuk di antaranya menginjeksikan aerosol ke atmosfer untuk mengurangi kemampuan matahari memicu terjadinya badai dahsyat. Hasilnya ternyata justru jauh dari harapan.

Artikel Terkait : Ulah Manusia Melipatgandakan Daya Rusak Badai Harvey

Menginjeksikan material secara sengaja ke lapisan atmosfer dimaksudkan untuk meniru efek letusan gunung berapi. Partikel dari letusan gunung berapi ini akan menjadi penghalang sinar matahari menyentuh permukaan bumi sehingga menciptakan efek “pendinginan” dalam jangka pendek.

Perekayasaan iklim semacam ini memang masih merupakan ide setengah matang. Baru diusulkan sebagai upaya terakhir untuk mengurangi efek pemanasan global yang berpotensi menyebabkan berbagai bencana alam.

Para ilmuwan mensimulasikan apa yang akan terjadi jika teknik menginjeksikan aerosol digunakan di bumi bagian utara sebagai metode mengurangi badai tropis. Teknik ini dalam cakupan luas akan mengurangi potensi badai di Atlantik Utara. Sayangnya, dampak buruknya akan melanda kawasan lain di planet ini. Ibarat balon, satu sisi ditekan makan sisi yang lain akan melembung. Begitu pula sebaliknya.

Penelitian tersebut juga menyimpulkan, tindakan merekayasa penurunan badai tropis di belahan bumi bagian barat dan utara, akan menyebabkan bencana kekeringan yang lebih parah di sebagian Afrika dan Asia.

Artikel Terkait : Milyaran Penduduk Bumi Kesulitan Air Bersih

Karena itu, para pakar mendesak adanya kesepakatan bersama yang mengatur lebih ketat tentang geoengineering. Mengutak-atik iklim bukanlah solusi. Yang bisa kita lakukan adalah memperlambat, atau setidaknya berusaha tidak melakukan hal-hal yang bisa memperparah perubahan iklim.

Alam memang berbicara dengan bahasanya sendiri. Namun manusia seharusnya bisa menangkap sinyal-sinyal yang sudah diberikan alam. Memaksakan “bahasa” manusia kepada alam, sama saja dengan memancing kemarahan alam yang lebih besar.

(sumber)



Manusia mmg species plg pecicilan di planet ini emoticon-Traveller
0
28K
180
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sains & Teknologi
Sains & Teknologi
icon
15.5KThread10.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.