Jakarta, Gatracom - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengajukan PSO atau public service obligation untuk tahun 2018 sebesar Rp 3,3 trilyun. PSO itu naik Rp 1,1 trilyun dari tahun 2017 sebesar Rp 1,7 trilyun.

Dana PSO digunakan untuk menutupi biaya operasional serta produksi PT Transjakarta. Kemudian digunakan untuk program OK Trip dan peningkatan pelayanan, perluasan rute dan penambahan armada bus. "Tahun depan PSO diusulkan Rp 3,3 trilyun. Tapi nanti di dalam perjalanan akan evaluasi terus," ujar Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (7/11).PT Transjakarta mengajukan PSO di tahun 2017 sebesar Rp 2,8 trilyun, namun dalam APBD Perubahan (APBD-P) diturunkan jadi Rp 1,7 trilyun. PSO 2017 diperkirakan hanya terserap Rp 1,3 trilyun. Budi menambahkan tarif bus Transjakarta saat ini seharusnya Rp 11.000 per orang. Tetapi penumpang hanya membayar Rp 3.500 dan sisanya disubsidi oleh pemerintah sebesar Rp 7.500. Dengan PSO itu, tahun 2018 penumpang bus Transjakarta ditargetkan mencapai 212 juta orang. Dan tahun ini jumlah penumpang diperkirakan 145 juta orang."Tahun depan lebih besar karena kami ada tambahan pelayanan. Bukan hanya program OK Trip, tapi memperbesar rute, kemudian memperbanyak armada," pungkas Budi. Komisi C DPRD DKI Jakarta meminta Transjakarta menghitung ulang kembali nilai PSO yang diusulkan. Dewan ingin usulan dan realisasi serapan PSO sebanding."Nilai Rp 3,3 trilyun tidak sedikit, makanya harus dihitung ulang lagi secara detail agar penggunaan tepat guna," ungkap anggota Komisi C DPRD DKI Cinta Mega.

Reporter: Abdul RozakEditor: Arief Prasetyo

Sumber : http://www.gatra.com/nusantara/jabod...rilyun-di-2018

---


- BUMD DKI Targetkan Setor Deviden 536 Milyar di 2018