zhouxianAvatar border
TS
zhouxian
Menjajal 'Nasi Kucing' Babi di Angkringan Non-Halal Masa Kini


Nama angkringan tak bisa dilepaskan dari nasi kucing dan aneka lauk-pauk seperti sate usus, gorengan, sambal teri, dan lainnya. Angkringan tak juga bisa dilepaskan dari aneka suguhan minuman hangat seperti air jahe atau kopi hitam.

Satu yang pasti, nama angkringan yang identik dengan gerobak kecil dan alas tikar ini menyajikan makanan halal. Tak dimungkiri, cara makan dan penjualan angkringan ini berasal dari daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta yang memiliki mayoritas penduduknya beragama Islam.

Namun nyatanya, kini angkringan tak hanya menjual aneka makanan halal saja. Dalam perkembangannya, ada banyak angkringan yang juga menjual aneka makanan non halal.

Meski sebenarnya angkringan makanan non halal bukanlah hal baru, namun jenis angkringan ini belum ‘beredar bebas’ di seluruh Jakarta.

Di Jakarta sendiri, kawasan yang punya banyak angkringan non halal adalah kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Glodok, Kemayoran, dan beberapa kawasan lainnya.



Jika Anda ingin mencicipi serunya makan angkringan non halal, Anda bisa menyantapnya di Angkringan Pokchop 18 di Jakarta Street Food Festival.

Sama seperti angkringan lainnya, angkringan Pokchop 18 sendiri menghadirkan berbagai hidangan nasi dan lauknya. Namun nasinya tentu tak ‘dipanggil’ dengan sebutan nasi kucing, melainkan nasi babi.

Tentu saja, ini disebabkan karena nasi angkringannya disantap dengan lauk tambahan daging babi aneka olahan, termasuk nasi babi rica dan babi cabe ijo. Selain nasi babi, Anda juga bisa memilih nasi bacang. Nasi bacang adalah nasi beras ketan isi daging cincang yang dibungkus daun bambu panjang dan dibentuk seperti segitiga sebelum dikukus.

Di angkringan ini, aneka paket nasi ini juga disajikan dalam ukuran mini dan kecil. Anda pasti tak akan cukup dengan sedikitnya daging babi yang ada di dalam paket nasinya. Untuk itu, Anda masih harus menambah lauk-lauk lainnya.

Aneka sate seperti lapciong, maling, kuit babi, sate babi, sosis, baso ikan, baso salmon, otak-otak, kembang tahu juga ada di sini. Di festival ini, angkringannya tidak menggunakan gerobak.

Di Jakarta Street Food Festival, angkringan pokchop 18 dan aneka penjual makanan lainnya disediakan sebuah gerai kecil.

Selain aneka sate tersebut, ada juga lauk lainnya seperti gohyong, sate manis, samcan, babi rica, babi bali, babi teriyaki, dan babi matah.

Aneka lauk babi kekinian juga dibisa dicipi di sini, misalnya babi telur asin dan babi keju.

Hanya saja, untuk meningkatkan suasana angkringan, aneka lauk babi ini ditampilkan berjajar seperti layaknya di gerobak angkringan.

Anda bisa memilih sendiri lauk yang diinginkan. Lauk-lauk ini akan dipanaskan kembali sehingga Anda bisa menyantapnya hangat-hangat.

Jika merasa nasi babi ini sudah mengandung banyak babi, lauk non babi seperti bakso ikan, kembang tabu, dan bakso salmon juga bisa jadi pilhan lezat.

Akan tetapi kalau nasi babi ini belum cukup memuaskan Anda, maka ‘sayur’ babi kuah atau bakut juga menambah lezat santapan Anda.

Meski rasanya enak, namun Anda tak bisa membandingkan angkringan tradisional dengan angkringan non halal ini, khususnya dalam soal harga.

Dibanding harga seporsi nasi kucing, nasi babi punya harga yang sedikit lebih mahal namun masih terjangkau.

Jika satu porsi nasi kucing biasa dijual seharga Rp2.000 per bungkusnya, maka nasi babi Pokchop 18 dijual Rp8.000 per bungkusnya.

Sedangkan aneka lauknya dijual dengan harga Rp8.000-28.000.

Selaln itu, jika memutuskan untuk membeli seporsi bakut gurih, pastikan Anda sudah mendapat tempat duduk dan meja untuk menyantapnya. Pasalnya tempat duduk di festival kuliner ini disediakan berama sehingga Anda harus berebut untuk dapat tempat duduk.

Festival Kuliner kaki lima Jakarta

Sellini menomati makanan non halal, di Jakarta Street Food Festival juga menghadirkan aneka makanan kaki lima lainnya seperti bagoja atau bakso goreng gajah, black kebab, aneka mi, makanan korea, nasi kebuli, otako, hotdog, dan lainnya.

Aneka makanan kaki lima yang dihadirkan di festival ini bukan hanya makanan ala Jakarta, melainkan dari seluruh dunia. Festival kuliner yang berlangsung dari 27 Oktober-19 November 2017 mini digelar di mal La Piazza, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Festival ini diramaikan oleh 53 booth makanan, 5 gerobak makanan dan minuman, dua food truk dan 1 lapak yang menghadirkan buah durian.

Hanya saja untuk bisa menikmati aneka makanan di festival ini, Anda harus menggunakan sebuah kartu dan bukan yang tunai.

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hi...lal-masa-kini/

non halal gan
Diubah oleh KASKUS.HQ 30-10-2017 06:48
0
24.7K
198
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.