Assalamu'alaikum wr.wb
Selamat malam semuanya, mohon maaf agan dan aganwati jika apa yang saya ceritakan agak panjang. Kalau semisal di jadikan sebuah film, bisa mngalahkan Tayangan Kolosal Di Indosiar jaman dulu..

Cerita ini dimulai ketika saya berumur 6 Tahun. Terlahir 27 tahun yang lalu di sebuah Kabupaten ngapak di Jawa Tengah, dengan suasana yang sangat jauh berbeda dengan kondisi saat ini, dimana pada jaman dahulu kala, anak anak bisa bermain bersama,berkumpul dan bercanda bersama. Cerita ini cukup terkenal di sekitar tempat tinggal saya, hal aneh yang saya alami ini terjadi ketika saya kelas 1 SD. Di kampung kita mengenal permainan "Jonjang Umpet" atau petak umpet, dimana yang lain bersembunyi satu orang jaga. Dimana permainan ini dilakukan dinbawah pohon beringin dekat sawah. Pada saat itu waktu menunjukan pukul 12.00 dimana kalau kita tinggal di pedesaan waktu tersebut dikenal dengan waktu "Bedug" dimana ketika adzan untuk sholat dzuhur berkumandang, anak anak dilarang bermain diluar. Tapi apa mau dikata, masa kecil adalah masa yang "Ndableg", saat itu saya tetap asyik bermain petak umpet.



Sampai suatu ketika, ada seorang kakek memanggil saya dari depan rumah. Rumah yang sangat besar, saat itu saya masih belum menyadari bahwa disekitar tempat kita bermain tidak ada rumah. Berperawakan tinggi, berjenggot panjang warna putih dah pakaian serba putih dengan memegang tongkat. Kakek itu memanggil saya untuk masuk kedalam, dan diberikannya roti tawar. Saya memanggilnya mbah jenggot. Seketika itu saya masuk ke dalam rumah tersebut. Sampai akhirnya tersadar ketika melihat ke bawah dari jendela rumah ternyata bawahnya adalah sawah. Betapa terkejutnya saya saat itu, lari tancap gas turun tangga menuju ke pintu keluar. Mbah Jenggot hanya tersenyum, dan betapa kagetnya saya ketika keluar pintu Rumah Besar tersebut berubah menjadi Pohon Beringin. Dan ternyata anak anak yang bermain bersama saya, mencari kebeeadaan saya, beruntung saya masih bisa selamat. Cerita ini sangat terkenal di kampung saya. Sampai sampai mereja menjuluki saya Cucubya Mbah Jenggot. Semenjak kejadian itu sampau saya SMA ,saya masih sempat berkunjung dan menaiki pohon tersebut sampai pada akhirnya pohon Beringin tua itu ditebang. Namun yang berkesan adalah Tongkat Mbah Jenggot yang sampai sekarang masih ada sebagai kenang kenangan.

Petualangan saya tidah hanya sampai disitu saja, walaupun saya penakut tapi saya sangat suka sekali Kuburan, terlebih kuburan Belanda. Berkali kali ikut menggali kuburan, mengambil air di sungai bawah kuburan sore hari, membersihkan kuburan, bahkan mengadzani jenazah di liang kubur juga pernah. Berbagai hal mistis sering saya alami, namun hal itu tidak membuat saya lantas takut. Masih teringat jelas, ketika saya sedang memancing ikan di sungai dengan Bapak saya, waktu itu sekitar pukuk 21.00, kami menyiapkan peralatan dan lampu "Ting", lampu badai. Belum ada 10 menit kami memancing, saya dikejutkan dengan bwnda berwarna putih bergerak gelenf geleng, goyang, diantara pohon bambu di seberang tempat kami memancing, yang hanya berjarak sekitar 4meter. Namun lama kelamaan, benda tersebut semakin besar, dan hal yang mengejutkan terjadi. Ternyata sosok "Pocong", seketika itu saya langsung menunduk sambil menghampiri Bapak saya, dan meminta pulang segera mungkin. Bapak saya kaget, karena takut kenapa kenapa jadi Beliau berkemas dan kita pulang. Sesampainya dirumah baru saya bercerita kepada beliau, bahwasanya di seberang tempat kita memancing terdapat sosok "Pocong" diantara pohon bambu.



Mungkin itu hanya beberapa hal aneh yang saya alami. Tapi saya mengakui, saya memang aneh. Betapa tidak ketika Ujian Nasional SMA pada tahun 2007, dimana siswa kelas 3 belajar mati matian, tapi yang saya lakukan sangatlah nyleneh. Tidur di kuburan Belanda, berbicara dengan makam, walaupun saya tidak bisa melihat hal kasat mata, namun saya bisa mwrasakan mereka. Hampir setiap hari saya kesana, membersihakan area pemakaman yang bisa dibilang Sangat Angker, bagaimana tidak. Beberapa kali orang ditampakkan oleh sosok Ku tilanak, Gendeeruwo , pocong dan ular kepala Bunttung. Tapi dasarnya saya aneh, jadi tidak merasa takut dengan hal tersebut. Bahkan bermain di kolam dan sumur tua di kuburan tersebut.



Banyak sekali sebenrnya yang saya alami. Tapi dari semua itu yang paling teringat ketika saya turun gunung seorang diri, daei Gunung Slamet, jalan kaki lewat Hutan, beberapa orang yang melihat saya sempat aneh. Saat itu saya dalam posisi kabur dari rumah, orang tua sempat minta bantuan Kyai, sampai paranormal, tapi mata bathim mereka tertutup, dari jawa sampai sunda. Mau tahu kenapa? Karena menurut cerita saya terlahir dari dua garis keturunan yaitu Prabu Siliwangi dan Prabu Kamandhaka, dimana semuanya itu turun kepada anak Ke 5 dari keluarga saya. Kami 5 bersaudara dan laki laki semua. Dan kebetulan saya anak No. 5, maka daripada itu cobaan bathin yang saya alami lebih banyak. Beberapa kali bertemu dengan pemilik Surau, dana beberapa kali diaebutkan bahwa Kakek Buyut saya, mendampingi saya dari belakang yang bernama Syech Jambu Karang. Wallahu'alam, saya hanya bisa berdoa kepada Allah agar dijauhkan dari hal musrik. Namun saya akui dunia ghaib itu ada. Termasuk salah satunya, pendamping yang saya miliki dari kecil samapi aekarang, yang mengenakan sorban putih, ganteng dan berwibawa. Dialah yang sering mengingatkan waktu sholat dengan berbagai cara.



Itulah secuil kisah perjalanan saya, sampai sekarang saya bekerja, hal mistis masih sering saya alami. Sering kali saya gambar agar menjadi kenangan.

Semoga kita senantiasa mendekatkan diri kepada Allah S.W.T agar senantiasa dijauhkan dari bahaya dan gangguan negatif aamiin.

Akhir kata
Wassalamu'alaikum wr.wb

SELAMAT PAGI
Menanggapi saran dari agan semua yang telah menyimak cerita saya ini, maka dengan tekad yang kust cerita ini saya lanjutkan.
Tepatnya 2 hari yang lalu saya sengaja pulang ke kampung halaman untuk mengambil gambar tempat dimana cerita saya ini buat. Sore hari tepatnya saya mengambil gambar tersebut. Ada beberapa gambar seperti yang saya ceritakan sebelumnya, sebelum saya tampilkan alangkah baiknya kita lihat suasana Makam Belanda yang saya maksud.



Saya tidak tahu persis makam diapa, namun di batu Nisan tertulis yang empunya makam meninggal pada tahun 1800-an, yang pasti orang Belanda. Hawa mistis sannat kental ketika dulu saya menghabiskan waktu disitu. Kondisi saat ini sangat berbeda dengan dulu ketika tahun 2007. Sekarang banyak di selimuti lumut yang hampir sebagian besar menutupi area pemakaman. Tidak ada orang yang berani kala itu pada sore hari sendiri menghabiskan waktu di tempat tersebut. beberapa kali saya bertemu dengan petani yang akan ke sawahnya, sembari meneur saya untuk tidak bermain di tempat tersebut karena angker. Namun hal itu tidak membuat saya takut, malahan semakin membuat saya penasaran. Coba saya tanya ke agan, agan penasaran gak kenapa makamnya dibuat besar. Pada waktu itu saya berpikiran kalau di dalamnya ada sebuah ruangan. Jadi dengan rasa penasaran yang tinga, saya dorong besi penutup makam yang ada diatas, mangat berat untuk ukuran sebesar makam yang ada diatas. Ketika saya géser makam tersebut, tiba tiba hal yang tak terugga terjadi. Angin berhembus kencang dengan ditambah hawa lembab dan bau wangi. sampai merinding saya ngetiknya. Alangkah terkejutnya ketika di samping ada sosok yang bergerak perlahan di bawah. Sebuah ular melintasi saya, ular yang panjang berwarna hitam. Seketika itu saya langsung kaget dan sedikit agak takut. Akhirnya tutup besi makam tersebut saya kembalikan ke tempat semula. konon kabarnya tempat tersebut memang dihuni dan dijaga oleh Ular Buntung. Saya akui memang hal itu benar, ular yang tidak memiliki ekor, beberapa kali saya melihat di lokasi tersebut



Dibelakang rumah tersebut terdapat kolam kecil, konon katanya tidak boleh ada yang mancing disitu, pernah ada orang manning disitu diganggu sama Ular Buntung, ada penvmpakan di kolam, sampai diketawain kuntilanak. Semak Semak dan rawa memang menjadi daya tarik sendiri untuk kawanan ular bermukim disitu. Banyak sekali kuntilanak yang menempati lokasi tersebut. Mungkin karena nyaman, gratis, lembab, dan banyak pepohonan makanya mereka suka disitu. Pada waktu itu saya tidak menghiraukan omongan dari orang orang. Saya lempar kolam itu pakai batu, barkali kali Yang ada hanya akan yang muncul, namun seteelah itu sosok hitam muncul dari bawah air, pelan pelan dan ternyata itu ular sebesar paha orang dews, ane langsung lari gan bodo Amat sendal ketinggalan dari pada ane dimakan, gak tahunya langsung hujan. Alamat saya Harus berteduh di rumah tersebut. Istighfar barkali kali karena ternyata saya tidak sendirian disitu, banyak yang bergelantungan di atas langiit langit sambil tertawa. Saat itu huga ane langusng ngacir ujan ujan, kepleset sambil bawa sepeda ane pergi dari tempat itu. Namun keesokan harinya, tetep aja ane dateng lagi ke Makam tersebut, namun tidak berani untuk kembali ke bangunan itu.



Terdapat sumur tua di tempat tersebut. Jujur kalau sumur ini ane belum pernah dilihatin apa apa gan, tapi beberapa orang pernah dilihatin, dari suara tangisan di dalam sumur, ular keluar dari falam sumur bahkan ada sosok yang nyeburin ke sumur. Tapi jujur dengan sumur tersebut ane belum pernah alamin cerita yang serem, palingan uma suara tangisan aja dari dalam sumur, beberapa kali memang suara itu terdengar helas.

Mungkin cuma itu yang bisa saya ceritakan ke agan, untuk cerita dan foto asli seperti yang saya alami, foto saya ambil sendiri, namun suasananya jauh berbeda dengan dulu, saat ini terlihat terang, saat dulu masih banyak pepohonan rimbun jadi hawa angkernya masih berasa.

Terima kasih Sudah mau membaca trit saya, cendal dan bintangya boleh kali om....
Kemungkinan thread ini akan update terus dengan foto foto dilokasi jadi tunggu aja kelanjutannya.

saya kasih bonus lokasi :




Tunggu Update cerita berikutya