Ducati melalui ridernya yaitu Andrea Dovizioso benar-benar menunjukan taji untuk gelaran MotoGP musim 2017 ini Gan, setidaknya sempai seri ke-15 ini. Gimana enggak? Dovi menjelma menjadi rider buas musim ini dengan berhasil merusak hegemoni Baby Alien Marquez yang seolah tak terkalahkan sejak musim lalu. Puncaknya adalah pertarungan sengit di Motegi kemarin, yang mana Dovi dan Marquez terlibat pertarungan yang amat sengit hingga tikungan terakhir dalam kondisi yang sesungguhnya berbahaya, yaitu genangan air yang membasahi trek. Seperti yang kita ketahui sama-sama, hasil di Motegi kemarin mempersempit jarak perolehan poin Dovi dengan Marquez menjadi 11 poin saja.

MotoGP musim ini bisa dikatakan merupakan musim yang amat kompetitif jika dibandingkan dengan musim-musim sebelumnya. Tercatat hingga pertengahan musim terdapat 5 rider yang bertengger di klasmen teratas dengan margin terkecil sepanjang sejarah. Bahkan saat Maverick Viñales memimpin klasemen MotoGP dengan skor 111 poin saat berlaga di Assen, ini adalah skor terendah bagi pembalap yang memimpin MotoGP selama 7 seri. Terendah sebelumnya adalah pada tahun 1998 saat Max Biaggi memimpin klasemen dengan 118 poin setelah tujuh balapan. Dan lama kelamaan peluang rider untuk juara dunia musim ini semakin mengerucut, hanya ada tiga yaitu Marquez, Dovi dan Maverick Vinales. Selebihnya seperti yang kita ketahui Rossi harus absen di GP San Marino dan tampil kurang maksimal di GP Aragon akibat cidera yang dideritanya, dan peristiwa crash yang dialami Vale di Motegi kemarin otomatis Rossi harus menutup rapat-rapat mulutnya jika berbicara peluang juara dunia. Pedrosa? Penampilannya masih angin-anginan seperti tahun-tahun sebelumnya.

Siapa yang sangka, disebut bakalan menjadi bayang-bayang juara dunia 3 kali Jorge Lorenzo di Ducati, Andrea Dovizioso menggila dimusim ini dan berpeluang mematahkan dominasi rider Spanyol di MotoGP sejak tahun 2012 sekaligus memberikan kado terindah untuk pabrikan Italia yaitu Ducati berupa gelar juara dunia. Sesuatu yang belum pernah diraih lagi sejak tahun 2007 lewat Casey Stoner. Maka dari itu jangan heran reaksi yang hebat dari tim Ducati saat Dovi berhasil mempercundangi Marquez di Motegi.

So, sudah saatnya The Italian berjaya musim ini. Setuju?
Atau menurut Agan gimana? Marquez, Dovi atau Vinales?