indonesiaupdateAvatar border
TS
MOD
indonesiaupdate
Potret Madrasah Ramah Anak di Jakarta



JPP JAKARTA - Sejak pukul 06.00 pagi, suara riuh anak-anak yang memasuki gerbang Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 34 Jakarta sudah terdengar. Sapaan salam takdzim mereka sampaikan kepada Ibu Bapak guru yang sudah menanti di depan gerbang dengan senyum mengembang.

Anak-anak berseragam olah raga itu dengan riang saling menyapa di halaman MTsN 34 yang dihiasi tanaman yang berada taman-taman mini. Mereka menuju kelas masing-masing untuk menaruh perlengkapan selolah sebelum kemudian kembali ke halaman madrasah.

Pada hari Kamis (07/09/2017), siswa MTsN 34 menggelar Outdoor Classroom Day (OCD) atau Hari Belajar Di Luar Kelas. Tepat pukul 06.30 WIB, semua murid dari kelas 7 hingga 9 mulai melaksanakan kegiatan belajar di luar kelas. Dimulai dengan cuci tangan sebagai wujud Pembiasaan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dilanjutkan sarapan bersama. Kemudian secara tertib bergantian peserta didik mengambil air wudlu yang dilanjutkan salat dhuha berjamaah.

"Kegiatan seperti ini sebenarnya merupakan kegiatan rutin kita. Anak-anak diajak salat dhuha di lapangan, kemudian istighosah yang dilanjutkan setoran hafalan mereka, dan ini biasa kita laksanakan di luar kelas," cerita Wakil Kepala Bidang Humas MTs N 34 Jakarta Aris Adi Leksono.

Menurut Aris Adi Leksono, ini yang membedakan kegiatan luar kelas yang dilaksanakan di sekolah pada umumnya dengan kegiatan luar kelas yang dilaksanakan di madrasah. Bila pada umumnya kegiatan di luar kelas hanya melaksanakan aktivitas yang mengasah kemampuan psikomotorik anak, tidak demikian di MTsN 34. Di sini, kegiatan di luar kelas juga dimanfaatkan untuk mengasah kemampuan afeksi dan spiritual siswa.

Kegiatan di luar kelas yang  dilaksanakan para siswa hari itu, menurut Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri 34 Jakarta, Abdul Hakim, terasa lebih istimewa. Karena, hari itu dilaksanakan bersamaan kegiatan belajar di luar kelas secara serentak di 2.168 sekolah tingkat SD, MI, SMP, MTs, SMA, SMK, MA dan SLB yang tersebar di 18 provinsi dengan melibatkan sekitar 350 ribu anak di Indonesia. Hari itu juga dilakukan Launching Madrasah Ramah Anak.

"Satu-satunya madrasah di Jakarta yang melakukan kegiatan ini MTsN 34," tuturnya.  

Kampanye kegiatan belajar di luar kelas merupakan bagian dari program sekolah/madrasah ramah anak yang digagas oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA).

"MTsN 34 ini, mendapatkan kehormatan ditunjuk oleh KPPPA menjadi satu-satunya madrasah dari 30 sekolah di DKI Jakarta yang menggiatkan belajar di luar kelas sebagai bagian dari kampanye Madrasah Ramah Anak," lanjut Hakim.

Menjadi madrasah pertama di DKI Jakarta yang ditunjuk sebagai Madrasah Ramah Anak (MRA), membuat madrasah yang juga terkenal dengan program bank sampahnya ini, mendapat apresiasi dari Kanwil Kemenag DKI Jakarta.

"Selamat kepada MTsN 34, yang telah mendeklarasikan menjadi Madrasah Ramah Anak," ujar Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DKI Jakarta Karsa Sukarsa.

Karsa berharap, kegiatan ini dapat ditiru juga oleh madrasah-madrasah lain yang ada di DKI Jakarta. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini di seluruh madrasah Provinsi DKI Jakarta  akan dilaksanakan launching madrasah ramah anak," kata pria yang biasa disapa Aca ini.

Hal serupa juga disampaikan Komisioner pada Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susiana. "Kami sangat mendukung program madrasah ramah anak ini. Bahkan kami ingin madrasah-madrasah lainnya bisa mencontoh madrasah MTsN 34 ini," katanya.

Menurutnya seorang anak  harus belajar di lingkungan sekolah yang aman, nyaman yang terjamin. Sehingga dapat  meningkatkan kreativitas, inovasi dan juga bisa berpartisipasi dengan lingkungan sekolahnya. Dalam sekolah/madrasah  ramah anak, proses belajar mengajar sekolah/madrasah  harus bisa memenuhi hak-hak anak dalam mengenyam pendidikan.

Ini sejalan dengan tujuan KPPA yang disampaikan Kepala Bidang Tumbuh Kembang Kementerian KPPA, M Sholeh yang turut hadir dalam kegiatan peluncuran Madrasah Ramah Anak di MTsN 34 Jakarta.

"Sekolah ramah anak adalah sekolah yang anti kekerasan baik fisik maupun psikis, tidak ada bentakan, cubitan dan segala macam. Sehingga ini harus terus terjalin secara baik dan didukung oleh warga sekolah mulai dari kepala sekolah sampai petugas kebersihan, kemanan, penjaga kantin dan semua yang ada di dalam lingkungan sekolah," tuturnya.  

Dengan keberadaan MRA, pihaknya berharap  pemenuhan hak anak terutama mereka yang belajar di madrasah, menjadi lebih terjamin. (agm)

Sumber : https://jpp.go.id/teknologi/pendidik...nak-di-jakarta

---

Kumpulan Berita Terkait TEKNOLOGI :

- Mendagri Minta Pasangan Calon Tidak Libatkan Anak-Anak di Kampanye Pilkada 2018

- Prinsip Kesrawan untuk Tingkatkan Produksi Sapi Indukan

- [URL="https://jpp.go.id/ekonomi/perdagangan/310386-kemenkeu-penerapan-pajak-eS E N S O Rmerce-ciptakan-kesetaraan"]Kemenkeu: Penerapan Pajak ES E N S O Rmerce Ciptakan Kesetaraan[/URL]

0
543
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Indonesia Update
Indonesia Update
icon
24.3KThread2.1KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.