Media IndonesiaAvatar border
TS
Media Indonesia
Purwakarta Hidupkan Perelek



PEMERINTAH Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, akan menghentikan distribusi beras sejahtera (rastra) dari Bulog mulai tahun depan.



Sebagai gantinya, warga akan mendapat beras perelek melalui program ATM beras.



Rastra akan diganti dengan beras perelek yang bersumber dari masyarakat dan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).



"Kami akan hentikan distribusi rastra dari Bulog agar beras yang dikonsumsi masyarakat mutunya lebih baik," Kata Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi di Purwakarta, kemarin.



Menurut Dedi Mulyadi, gerakan itu akan menjadi gerakan strategis yakni masyarakat Purwakarta mengonsumsi beras bermutu yang berasal dari tradisi perelek.



Tradisi itu, sambung dia, dipertemukan dengan teknologi aplikasi, yang melahirkan ATM beras.



"ATM beras itu wujud dari cara hidup yang tradisi dan cara bertindak yang teknologi," ungkapnya.



Menurut Dedi, program beras perelek tidak akan menunggu pemasangan ATM terpasang di seluruh 193 desa. Dengan demikian, desa yang belum memiliki ATM bisa mengambil beras perelek di rukun tetangga (RT) masing-masing.



Menurut Dedi, perubahan itu akan masuk di APBD subsidi beras untuk masyarakat miskin sehingga pemerintah daerah akan memberikan uang kepada desa untuk dibelanjakan beras.



Tahap awal ATM berjalan di empat desa, yaitu Desa Dangdeur, Cibungur, Wanakerta, dan Bungursari, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta.



Diharapkan, dengan mesin ATM itu, warga akan mudah untuk meng-akses beras.



Satu ATM beras mampu menampung 300 kilogram dan sumbernya berasal dari beras perelek atau hasil beras yang dikumpulkan warga mampu di setiap kantor desa.



Lalu, warga diberikan kartu ATM untuk mengambil secara langsung.



Adapun bagi penerima rastra akan mendapatkan ATM beras lengkap dengan PIN.



Setiap bulannya, sambungnya, warga penerima beras perelek berhak mendapat jatah 15 kilogram.



"Kartunya ditempel di salah satu bagian ATM. Setelah itu masukkan PIN dan ada petunjuk pengambilan. Satu kali pengambilan beras sebanyak 3 kilogram," jelas Dedi



Dia mengimbau warga untuk tidak langsung mengambil kuota 15 kilogram beras dalam sekali waktu.



"Tapi dianjurkan pengambilan 3 kg saja supaya bisa diatur. Jadi ATM beras ini sekali pengambilan gratis, beda dengan beras rastra yang harus dibeli," terang Dedi.



Manajemen pangan



Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta agar Bali segera memperbaiki manajemen stok pangan dan tata niaga hasil pertanian dalam sebuah sistem yang bagus.



Sistem yang ada saat ini sangat tidak efektif dan cenderung menuju kemunduran.



Ia menilai Bali harus bisa masuk ke sistem manajemen dan tata niaga pangan yang mendunia dengan sentuhan teknologi.



"Karena sistemnya buruk, harga pangan cenderung tidak stabil dan penghasilan petani sedikit."



Menurut Pastika, permasalahan harga ini terjadi karena produk pertanian di Bali masih tergantung musim.



Ketika pasokan melimpah dan permintaan mengakibatkan harga turun dan sebaliknya.



"Misalkan jeruk, kenapa di Bali tidak punya perusahaan jus jeruk? Akibatnya, kalau musim, harga jeruk rendah," ujarnya. (OL/N-1)

Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...lek/2017-08-08

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Rekrutmen Garis Keras Digagalkan

- Penolakan Kerja Sama Perburuk Nasib Karyawan JICT

- Komisi Yudisial Bersiap Jemput Bola

0
480
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Media Indonesia
Media IndonesiaKASKUS Official
30.5KThread1.3KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.