Depok Makin Banyak Kriminalitas? Gini Caranya Agar tetap Waspada

Beranda

...

The Lounge
Depok Makin Banyak Kriminalitas? Gini Caranya Agar tetap Waspada

trowal12209

14-06-2017 09:40

Depok Makin Banyak Kriminalitas? Gini Caranya Agar tetap Waspada

Komplotan begal kembali melakukan aksinya di Kota Depok. Salah seorang pengendara motor bernama Taufik Subur dibacok oleh komplotan begal saat melintas di Jalan Ir H Juanda, pada April lalu sekitar jam 2 pagi. Saat itu korban dengan motor Hondanya dipepet oleh enam pelaku yang berboncengan tiga sepeda motor. Tanpa ba-bi-bu, salah satu pelaku langsung mengayunkan senjata tajam ke arah korban.

Sementara itu, aksi Geng motor gak kalah meresahkan. Nama Geng Sanca Bergoyang mendadak menjadi perbincangan di dunia kriminal jalanan Depok, karena kerap mangkal dengan senjata tajam. Geng Sanca Bergoyang juga dikenal sebagai pemasok senjata tajam pada geng-geng motor lain di Depok dan Ibu kota Jakarta. Meski mayoritas anggota geng Sanca Bergoyang adalah anak-anak usia 15 - 18 tahun, mereka kerap melakukan tindak kekerasan dan tawuran. Namun, sejumlah pentolannya sudah berhasil dibekuk oleh Unit Buser Polresta Depok saat petantang-petenteng di sekitaran Gang Dongkal, Kelurahan Sukatani, Tapos.

Lain lagi dengan aksi Eri Riansyah, yang mencoba mengelabuhi seorang pengemudi motor yang sedang bersantai di atas Flyover ARH dengan bermodus menanyakan alamat pelaku dan ternyata ingin merampas HP milik korban.
Pelaku sudah lima kali melakukan aksi seperti ini.

Perampokan sadis makin marak terjadi di kota depok, bahkan Kepolisian Resor Kota Depok menetapkan tujuh lokasi di Depok yang menjadi titik rawan kriminalitas di jalanan. Tujuh titik rawan tersebut yakni di Jalan Ir Juanda, Kecamatan Sukmajaya; Jalan Arif Rahman Hakim, Kecamatan Beji; Kelurahan Krukut, Kecamatan Limo; Jalan Pitara, Kecamatan Pancoranmas; Kelurahan Leuwinanggung, Kecamatan Cimanggis; serta Jalan Raya Ciputat dan Jalan Raya Muchtar, Kecamatan Sawangan. Warga diminta waspada jika melewati jalan tersebut, terutama pada malam hari.

Gak hanya di jalanan, kriminalitas bisa juga mengincar Agan di rumah. Modus perampoka jaman sekarang sangat beragam, perampok bisa menyamar menjadi petugas yang ingin memeriksa listrik atau petugas lainnya, untuk melemahkan kewaspadaan kita.

Salah satunya, baru terjadi pada awal bulan Juni. Perampokan disertai penyekapan terjadi di Beji, Depok. Pembantu rumah tangga bersama anak balitanya disekap di dalam kamar mandi selama sekitar 3 jam. Menurut Ayu, pelaku berjumlah 2 orang dan datang berboncengan dengan menggunakan sepeda motor besar. Kepada pembantunya, kedua pelaku mengaku bahwa mereka disuruh majikannya untuk mengerjakan renovasi rumah. Kemudian kedua pelaku mengacak-acak kamar utama majikannya. Setelah diduga berhasil menggasak barang berharga barulah pelaku pergi dari rumah.

Aksi kriminalitas makin merajalela Gan. Oleh karena itu, warga Depok harus tetap waspada dan ikutin himbauan berikut dari Polresta Depok.

1. Jangan Sembarangan Buka Pintu

Jangan langsung membuka gerbang atau pintu dengan mudah kepada orang asing.

2. Tanyakan surat tugas

Tanyakan surat tugas atau tanda pengenal kepada setiap orang asing / tamu yang ingin masuk kedalam rumah meskipun yang bersangkutan mengaku sebagai petugas.

3. Hubungi segera kantor kepolisian terdekat

Hubungi segera kantor kepolisian terdekatapabila menghadapi kejadian yang mencurigakan. Agan juga dapat menekan Panic Button pada aplikasi Halo Polisi Polresta Depok. Panic Button ini sebuah aplikasi yang sangat membantu Gan, dengan cepat Agan bisa melaporkan kejadian mencurigakan atau tindak kriminal yang Agan alami atau saksikan. Agan bisa mendownload aplikasi ini di Google Play Store atau Apple Store, atau di website www.halopolisi.id. Yuk #jadilahpolisibagidirisendiri #keamananadadijarimu