sniper2777
TS
sniper2777
Pakar IT: Chat Habib Rizieq Bisa Ditelusuri Jika Benar Ada
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Mochamad Iriawan, mengungkapkan alasan sulitnya menemukan penyebar percakapan berkonten pornografi atas Habib Rizieq Shihab (HRS) dan Firza Husein yang ada di situs baladacinta rizieq(dot)com berawal dari Amerika. Sehingga, penyidik mengaku kesulitan melacak si pemilik situs, karena harus bekerja sama dengan pemerintah Amerika.

Menanggapi hal tersebut, pakar IT Nonot Harsono mengutarakan jika berbicara soal website yang berawal dari Amerika, maka akan menjadi rancu. Menurut dia, chatting Whatsapp tersebut harusnya dijelaskan dulu bisa disadap dari ponsel atau komputer.

Jika ponsel, kata dia, maka dinilai telah melecehkan Whatsapp. Karena Whatsapp telah dilengkapi dengan enkripsi, dan Whatsapp akan dianggap tidak bisa menjaga privasi penggunanya.

Lalu jika dari website, jelas dia, mengapa dari sekian juta pengguna Whatsapp di dunia dia yang terpilih untuk disadap adalah HRS dan Firza. "Pihak kepolisian memiliki kewajiban moral untuk membuktikan itu," kata Nonot saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (8/6).

Menurut Nonot, IT adalah perihal teknis atau eksak. Sehingga sesulit dan serumit apa pun akan bisa ditelusuri step by step-nya. Nonot berharap kepolisian segera bisa menjelaskan pada masyarakat terkait kebenaran chat berkonten pornografi tersebut. "Kalau benar, ya itu akan bisa ditelusuri," kata Nonot.

Nonot mendesak kepolisian bisa memberikan tranparansi pada masyarakat perihal kasus ini. Supaya tidak akan terus menimbulkan spekulasi atau kemungkinan-kemungkinan yang justru memecah masyarakat sendiri.

http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/hukum/17/06/08/or89li361-pakar-it-chat-habib-rizieq-bisa-ditelusuri-jika-benar-ada




Pakar IT bilang bisa ditelusuri jika benar ada, polisi bilang sulit, jadi yg bodoh siapa??? emoticon-Betty


emoticon-Ngakak




Ir. Nonot Harsono, MT dikenal sebagai akademisi yang cukup lama bergelut dengan dunia teknologi informasi. Ia dikenal sebagai peneliti birokrat yang meniti karir di kampus dan juga lembaga-lembaga telekomunikasi. Terakhir, ia menjabat sebagai komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia selama dua periode. Lembaga ini bertanggung jawab mengatur Perizinan penyelenggaraan jaringan telekomunikasi dan penyelenggaraan jasa telekomunikasi, Standar kinerja operasi, Standar kualitas layanan, Standar kualitas layanan, Standar alat dan perangkat telekomunikasi, dan lain sebagainya.

Nonot Harsono termasuk orang yang mengimbau supaya pemerintah meninjau Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi,yang akhirnya menjerat mantan Direktur Utama PT Indosat Mega Media (IM2), Indar Atmanto. Menurutnya, aturan ini mengandung kerancuan pemisahan antara jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi, dan jaringan telekomunikasi khusus.

Nonot Harsono juga sempat digadang-gadang sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika pada awal penyusunan Kabinet Kerja oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Nonot dianggap sebagai orang yang sangat menguasai bidang telekomunikasi dan informatika mengingat rekam jejaknya yang sangat panjang di dunia itu.


Nonot Harsono meraih gelar Insinyur Teknik Elektro pada tahun 1989 dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Dari institut yang sama, gelar Magister Teknik diselesaikan pada tahun 1999. Ia sudah tertarik dengan dunia komunikasi dan elektronika sejak bangku SMP.


Kiprah Nonot dalam dunia telekomunikasi dan informatikan telah mendatangkan banyak tawaran melanjutkan studi S3. Namun, ia menampik itu semua supaya fokus mengurus Pendidikan Politeknik, utamanya level D3 karena Indonesia lebih membutuhkan tenaga kerja menengah ini. Nonot menghabiskan sepuluh tahun untuk menjalin kerja sama dengan para profesor dari Jepang demi mengembangkan Pendidikan Politeknik. Untuk menambah wawasan, ia mengikuti berbagai pelatihan di bidang telekomunikasi, di antaranya pelatihan internasional di Jepang, Filipina, Korea, Iran, Thailand, dan Malaysia.
Nonot sudah kenyang pengalaman selama 20 tahun mengurus Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Berbagai posisi melengkapi pengalamannya, seperti: Ketua Jurusan Telekomunikasi, Direktur Bidang Administrasi Umum dan Keuangan di Manajemen PENS (2001-2005), Supervisor Harian Project ofjICA Grant for EEPIS expansion (2002-2004), Sekretaris LPIU di Project on Development of Undergraduate Education (1999-2004), Ketua Curriculum Board of Telecom Department (2004-2007), Ketua UPT Jaringan Komputer PENS (2005-2008), Ketua Prodi Persiapan &Implementasi Prodi Multimedia Broadcast (2006–2008).
Ia terpilih untuk pertama kalinya sebagai salah satu Komisioner Komite Regulasi Telekomunikasi – Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (KRT-BRTI) pada tahun 2009, dan terpilih kembali untuk periode kedua yaitu 2012-2015. Di manapun ia beraktivitas, Nonot selalu memegang motto hidupnya, “Berbuat sebaik mungkin, sekecil apa pun kontribusinya”


http://tirto.id/m/nonot-harsono-jr






Panastaik makin stresssss!!!!!
0
10.4K
119
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.