Banyak contoh kasus yang berkembang mengenai motif yang berkedok investasi, seperti:

1. Begini Modus Nuryanto dalam Penipuan Investasi Pandawa Group ( http://bit.ly/2rxLpib )
2. Polisi Bongkar Penipuan Berkedok Investasi Properti ( http://bit.ly/2rxDS21 )
3. Pablo Putera Benua Tersangkut Kasus Investasi Ilegal ( http://bit.ly/2qCzKi2 )

Beberapa contoh kasus tersebut membuktikan bahwa masyarakat kita kurang berhati-hati dalam memilih investasi yang tepat. Para pelaku melakukan berbagai cara dalam mengelabui calon investornya dengan yang menawarkan investasi dengan bunga yang tinggi, lokasi yang meyakinkan, surat-surat yang berlegalitas, tapi apa semua itu benar adanya?

Mudahnya tergiur pendapatan yang tinggi maka peluang investasi itu besar dan marak. Masyarakat juga cepat percaya sehingga ini menjadi potensi perusahaan yang tidak bertanggungjawab untuk mendapatkan keuntungan dengan cara tidak benar. Masyarakat di beberapa daerah ingin mendapatkan penambahan penghasilan dan penghasilan yang lebih tinggi sehingga penawaran-penawaran itu banyak kita temukan di internet. Malah, pertemuan mereka (lembaga investasi) di daerah itu dilakukan di hotel-hotel untuk melakukan penawaran investasi. (Sumber: Tirto.id http://bit.ly/2rxfIFX )

Investasi abal-abal biasanya dilakukan secara perlahan, sedikit demi sedikit sebelum akhirnya membesar. Korban baru menyadari terjadinya penipuan manakala investasi sudah besar. Hal ini menyebabkan kerugian yang diderita masyarakat selalu mencapai angka yang fantastis. (Sumber: Tirto.id http://bit.ly/2rxfIFX )

PT Arga Kencana Property menjadi salah satu calon penipu yang berkedok investasi. Bagaimana tidak menjadi penipu, Boutique Village Bandung (BVB) adalah mahakarya mereka yang sebenarnya sedang mengalami kesulitan dana ( http://www.condotelboutiquevillage.com ). banyak promo yang ditawarkan dari cash hingga cicilan 24 kali. (Besambung)

Next: " Mangkrak! Ini Data Keuangan PT Arga Kencana Property & Utang kepada Totalindo"