tribunnews.comAvatar border
TS
MOD
tribunnews.com
Perbedaan HTI dengan ISIS



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) salah satu tujuannya adalah mendirikan sistem khilafah di Indonesia, melalui jalan dakwah.

Khilafah adalah sistem kepemimpinan umum sesuai ajaran Islam.

Kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), juga memiliki tujuan serupa, mendirikan kekhalifahan.

Namun menurut pengamat terorisme, Al Chaidar, tidak adil jika HTI disamakan dengan ISIS, hanya karena tujuannya sama-sama mendirikan kekhalifahan.

Ia menegaskan, cara yang ditempuh keduanya tidak sama.

HTI mengupayakan berdirinya kekhalifahan melalui jalan dakwah, sementara ISIS melakukannya melalui aksi teror.

"HTI itu menggunakan cara dakwah, kalau ISIS itu menggunakan cara-cara teror dan kekerasan," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com.

Dengan demikian, tidak perlu juga keberadaan HTI dikhawatirkan sama seperti mengkhawatirkan keberadaan kelompok teror.

Al Chaidar menyebut walaupun ada sejumlah kasus di mana anggota Hizbut Tahrir melompat ke kelompok ISIS, hal itu tidak bisa dijadikan dasar bahwa ada kecenderungan anggota HTI untuk masuk kelompok teror.

"Itu kasuistis. Anggota Hizbut Tahrir di London, Aljazair, di Yordania, ada yang ikut kelompok ISIS. Mereka biasanya tidak bertahan lama, karena beda budaya, yang satu budaya dakwah yang satu lagi budaya kekerasan," ujarnya.

Konsep khilafah yang diusung kedua pihak juga berbeda menurut Al Chaidar.

HTI mengusung konsep khilafah di mana khalifah atau pemimpin tertinggi dipilih melalui musyawarah.

Bedanya, ISIS hanya menganggap kandidat khalifah yang memiliki latar belakang perang.

Organisasi kemasyarakatan (ormas) Hizbut Tahrir sudah dilarang di berbagai negara.

Di Indonesia, HTI baru diumumkan akan dibubarkan oleh pemerintah, pada hari Senin pekan lalu (8/5).

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto, mengumumkan bahwa HTI adalah ormas yang bertentangan dengan Pancasila, dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Wiranto juga menyebut, konsep khilafah yang diusung HTI, dapat membahayakan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Juru Bicara HTI, Ismail Yusanto, seperti yang diberitakan sebelumnya, ia menolak pihaknya disebut bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.

HTI juga sudah sejak lama menegaskan penolakannya terhadap kelompok ISIS.

Sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2...ti-dengan-isis

---

Baca Juga :

- HTI Jelas Mengancam Eksistensi NKRI

- Komnas HAM Siap Kawal Rencana Pembubaran HTI

- Wiranto Berharap Semua Pihak Dukung Kebijakan Pembubaran HTI

0
810
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Tribunnews.com
Tribunnews.com
icon
192.2KThread2KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.