Pamer Kekayaan

Paijo: Kalian kalau tahu rumahku pasti malu. Rumahku itu besar. Saking besarnya, kalau pagi pembantuku membuka jendela sekeliling rumah, sampai sore baru selesai terbuka semua jendelanya.

Agus Kutil: Kalau rumahku sih kecil, hanya saja halamannya luas. Saking luasnya, aku dari gerbang harus naik ojek setengah hari untuk sampai pintu rumahku.

Udin: Itu sih biasa. Kalau rumahku sih kecil, halamannya juga kecil, tapi tingginya 50 lantai. Nah, lantai 50 itu khusus kamar mandi dan WC. Jadi kalau kalian terasa mulas atau mau buang air kecil, kalian harus stand by di depan lift satu jam sebelumnya.

Bintang Film Dewasa

Udin: Gus, Jo. Kalian mau lihat foto bugi* bintang porno yang ngefans sama timnas Indonesia?

Paijo: Iya, mau!

Agus Kutil: Emang kamu punya, Din?

Udin: Ada. Nih! (Sambil memperlihatkan foto di layar ponselnya)

Paijo: Mana? Ini sih foto rumah.

Udin: Iya. Orangnya lagi tanpa busana di dalam rumah itu.

Kredit Mobil Murah Rp. 100.000 Perbulan

Paijo: Aku lagi pengen beli mobil nih. Tapi belum dapat yang pas dikantong.

Udin: Kebetulan! Di dealer dekat rumahku lagi ada promo bagus. DP 400 ribu, cicilan 100 ribu perbulan.

Paijo: Ah yang bener? Murah amat? Tenornya berapa tahun itu kredit?

Udin: Seumur hidup.

Larangan Perpanjangan KTP, SIM Dan STNK

Kita semua tahu, diseluruh negara di dunia, kita perlu KTP. Kita juga harus memiliki SIM dan STNK sebagai syarat kelengkapan kendaraan kita.

Ketika KTP, SIM dan STNK kita habis masa berlakunya, maka harus segera diperpanjang sesuai peraturan yang berlaku. Begitu pada umumnya.

Tapi tidak banyak orang yang tahu bahwa di sebelah selatan Australia, ada sebuah negara yang justru melarang warganya untuk memperpanjang KTP, SIM dan STNK. Hal itu diungkapkan oleh Dr.Michael Udin dan rekannya Jhony Paijo serta Prof.Agus Kutil.

Menurut penuturan mereka, perpanjangan KTP, SIM dan STNK justru menyulitkan petugas pada saat pemeriksaan, dan juga menyulitkan pemiliknya saat akan menyimpannya didalam dompet. Hal itu terungkap saat ada seorang warga setengah baya yang rajin memperpanjang KTP-nya dan sekarang panjang KTP-nya telah mencapai 2 meter. Itu tentu sulit untuk dimasukkan ke dalam dompet.

Uang Kecil

Udin dan Agus datang ke warung Paijo untuk membeli sebungkus rokok. Udin membayar dengan selembar uang Rp. 100,000. Karena tidak punya kembalian, Paijo menolaknya dan meminta uang pecahan lebih kecil.

Udin merogoh saku celananya seperti mengambil sesuatu dan memberikannya pada Paijo. Paijo bingung dan bengong karena tidak sesuatupun yang diberikan oleh Udin.

Paijo: Mana duitnya?

Udin: Itu kan udah saya kasih. Kamu minta uang kecil kan?

Paijo: Iya. Tapi mana uangnya?

Udin: Ya nggak kelihatan. Uangnya kecil banget sih..

Alasan Norman Kamaru Membuka Usaha Bubur

Dari perjalanannya sebagai anggota satuan Brimob hingga sekarang menjadi pengusaha bubur, Norman Kamaru pernah memberikan pernyataan yang cukup mengejutkan.

Kepada Udin, Paijo dan Agus Kutil dia menyatakan bahwa keputusannya menjadi pengusaha bubur sangat erat kaitannya dengan keinginan untuk menunaikan Ibadah Haji. Menurutnya, saat masih di Satuan Brimob dia tidak bisa mewujudkan keinginan itu. Dia takut kalau nanti kisahnya diangkat kedalam sinetron, maka judulnya jadi: TUKANG BRIMOB NAIK HAJI.

Cuaca Panas Bersama Preman

Udin, Paijo dan Agus baru tiba di terminal Kampung Rambutan, Jakarta. Cuaca begitu panas sehingga mereka mengipas-ngipaskan kerah bajunya.

Disebelah mereka berdiri seorang preman terminal yang juga sedang kegerahan. Sambil mengibaskan kerah baju, preman itu bergumam, "Ah, ngento*! Panas banget sih hari ini"!

Paijo yang mendengar gerutu si preman tidak mengerti apa maksudnya. Tapi dia bersikap sok akrab dan menimpali perkataan si preman. Katanya, "Iya nih, Pak. Saya juga ngento*!"

Cerita lucu lainnya di dibawah ini...

https://hkomedi.blogspot.co.id/2017/...rt-ii.html?m=1