Sebagai orang yang pernah tinggal di Papua, Andy F Noya punya kisah menarik antara dirinya dengan buku. Ia sudah memiliki ketertarikan tersendiri pada buku sejak kecil. “Saya juga baru sadar bahwa buku punya kekuatan dahsyat ketika di bangku SD,” katanya.

Andy ingat betul, guru SD-nya selalu memujinya karena mahir mengarang dan selalu mendapat nilai bagus untuk tugas mengarang dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Guru SD ini pula yang mengatakan bahwa kelak, Andy bisa menjadi seorang wartawan.

“Inilah waktu saya menyadari bakat saya,” katanya. Mengetahui hal ini, ibu Andy pun akhirnya berkorban menyisihkan uang untuk berlangganan koran Suara Karya padahal kondisi perekonomian mereka serba sulit.

“Ibu memaksa agar kita bisa langganan koran. Padahal, uang sekolah saja sering menunggak,” kata Andy mengenang masa lalunya. Akhirnya, Andy pun mulai menyukai membaca koran.

Bahkan, ulang tahun pun, Andy selalu mendapat kado sebuah buku. Kegemaran membaca buku ini akhirnya memberi pengetahui lebih pada Andy.

“Karena baca buku, saya bisa membuat prakarya yang dibilang guru saya paling susah. Sementara anak-anak lain saat itu hanya bisa membuat asbak. Mereka tidak ada yang tahu rahasia saya. Rahasia saya sebenarnya adalah buku dan ini tidak pernah saya kasih tahu ke guru saya,” ungkapnya.

Hingga saat ini pun, membaca tetap menjadi kegemaran Andy. Istri dan anak-anaknya pun punya hobi sama. “Bacaan favorit anak saya adalah sastra yang masih berbahasa Inggris, karena buku yang ditunggu-tunggu biasanya masih belum tersedia dalam Bahasa Indonesia,” katanya.

Di rumah, Andy pun memiliki perpustakaan dengan koleksinya mencapai ribuan buku. “Anak saya jadi punya kebiasaan seminggu baca sebuah buku,” kata Andy di ajang Kafe BCA V di Menara BCA baru-baru ini.

Menurut Andy, minat baca merupakan sebuah lingkaran setan. Meningkatnya minat baca dipengaruhi kebiasaan orang tua, kalangan keluarga dan lingkungan pergaulan sekitar. Untuk meningkatkan minat baca, orang tua harus punya upaya untuk menarik minat baca anak.

Sehingga, orang tua disarankan untuk mampu menurunkan dan mempengaruhi anak-anak untuk meningkatkan minat baca. “Jadi lingkaran setan ini harus dipotong,” tegas anak ketiga dari tiga bersaudara ini.

Andy mengatakan, sebenarnya minat baca anak-anak Indonesia tinggi, namun akses untuk mendapat buku, terutama bagi anak-anak di daerah pelosok masih sulit.

"Kalaupun ada buku (yang bermutu), harganya sangat mahal sekali. Jadi, kalau membicarakan buku jangan dari sudut pandang orang yang tinggal di Jawa saja, tapi anak di daerah yang akses bukunya memang sangat sulit,” katanya.

Sumber : http://smart-money.co/lifestyle/ini-...pai-kesuksesan