Assalamu'alaikum Wr Wb..

SENI BELA DIRI PALING EFEKTIF UNTUK BERTARUNG DI JALANAN

Hehe.. langsung aje ya gan sesuai judul

PERTANYAAN yang mungkin sering dipikirin oleh newbie kaya ane adalah APA ya bela diri terefektif untuk pertarungan jalanan atau real fight?

Memilih 1 yang terbaik dari begitu banyak jenis bela diri di dunia tentu bukan perkara gampang. Di Indonesia saja setidaknya ada ratusan perguruan Pencak Silat yang kesemuanya memiliki teknik sendiri-sendiri. Belum lagi bila ditambah dengan seni bela diri dari negara-negara lain daftarnya tentu semakin panjang. Semua seni bela diri diciptakan bukan untuk sekedar iseng, tetapi murni untuk kepentingan self defence.

Namuuuun... diantara banyak disiplin bela diri yang ada, kira-kira apa yang paling banyak direkomendasikan oleh para praktisi bela diri untuk pertarungan jalanan? Bantuan mbah Google pun tak dapat ane tolak sehingga terkumpulah pendapat para praktisi bela diri. Hasilnya cukup mengejutkan, ketika ditanya beladiri apa yang paling efektif untuk real fight / street fight hampir semuanya kompak menjawab:

Ya, mengecewakan memang, tapi menurut mereka memang begitulah kenyataannya. Alasannya adalah faktor yang menentukan seseorang untuk dapat menang di street fight itu banyak, tidak hanya terletak pada bela diri itu sendiri. Ada faktor fisik, faktor mental, faktor stamina, faktor bakat, faktor pengalaman dan faktor latihan. Itu pun masih ditambah faktor eksternal seperti jumlah lawan yang dihadapi, senjata yang digunakan lawan, kemampuan bela diri lawan, dan lain sebagainya. Ringkasnya para praktisi berpendapat efektif atau tidaknya sebuah seni bela diri sangat tergantung pada orangnya juga.

Hal ini mungkin bisa menjelaskan kenapa ada praktisi beladiri bisa kalah berantem sama preman-preman yang nggak ngerti beladiri di jalan.

Tapi ada satu saran yang menarik ni gan.., hehe..
Klise?? Yup tp ane si lumayan setubuh dengan pendapat ini. Karena sifat dari pertarungan jalanan adalah "no rules" dan "no referee" maka apapun dapat terjadi bahkan hingga kemungkinan terburuk. Oleh karena itu solusi terbaik nomer satu adalah hindari konflik sebisa mungkin. Jangan mencari-cari dan memancing-mancing perkara. Solusi terbaik nomer dua jika terjebak di situasi tersebut adalah menghindar, dan jangan sok jago, kalau perlu teriak minta tolong, atau lari. Dua tips itu adalah solusi terbaik.

Lalu bagaimana dengan bela diri?
Bela diri mereka tempatkan sebagai opsi terakhir. Artinya kalau memang sudah sangat terpaksa dan tidak ada cara untuk menghindar ya gunakan bela diri. Terus, kalau nggak ada jenis bela diri yang bisa disebut "The Most Effective" lalu kira-kira apa saja bela diri yang banyak direkomendasikan untuk pertarungan jalanan?

Jawabannya : "Ada beberapa"

Dan dibawah ini adalah 7 jenis bela diri yang dianggap layak untuk dijadikan referensi sebagai bela diri yang paling efektif untuk pertarungan jalanan.

1. Boxing / Tinju
How effective is boxing for self-defense?
The easy answer: It’s very effective. (Wim Demeree)
Wim Demeree adalah guru martial art & self defence dari Brussel Belgium yang telah menekuni seni bela diri selama lebih dari 30 tahun. Ia mengatakan keunggulan boxing adalah simpel, pragmatis, dan bisa dikatakan paling aplikatif di lapangan. Ia tidak hanya berbahaya di ring tetapi juga di jalanan. Helio Gracie sang pencipta Gracie JiuJitsu atau Brazilian JiuJitsu memuji boxing sebagai bela diri paling efektif setelah Brazilian Jiu Jitsu.

Ringkasnya ada3 komponen yang membuat Boxing sangat efektif untuk self defence:
Punch.Fokusnya hanyalah melatih kedua tangan dengan sedikit variasi serangan pukulan saja, tetapi terus meningkatkan kekuatan pukulan kedua tangan sampai memiliki pukulan yang sangat kuat dan cepat.
Defense. Melatih cara mengatasi serangan seperti menangkis serangan, menutup serangan lawan, menghindari serangan lawan seperti mengelak, serta cara mengatur dan menjaga jarak dengan lawan.
Repeat. Anda hanya perlu melatih dua hal di atas terus menerus sampai Anda mahir.

Memang terasa sangat sederhana, namun lawan sulit melayangkan 1 pukulan saja ke wajah praktisi boxing karena praktisi lincah sekali mengelak pukulan lawan, dan beberapa video yang kita lihat, para praktisi mengalahkan lawan yang mengeroyok mereka cukup dengan 1 pukulan saja. Ya, 1 pukulan saja, tidak 2 apalagi banyak pukulan. Cukup 1 pukulan kuat ke arah rahang lawan, dan lawan langsung tumbang tersungkur di jalanan. Kesan yang kita lihat, boxing sangat simpel, effortless, tapi sungguh efektif. Contohnya ada di video ini ya gan (di menit 02:35). Dapat juga dikombinasikan dengan tehnik grapling Jiu jitsu atau bantingan Judo agar lebih lengkap untuk segala situasi pertarungan. Buat jaga-jaga kalau Anda terjatuh dan harus bertarung ground fighting.

2. Muay Thai
Muay Thai disebut juga sebagai seni 8 anggota badan karena benar-benar memaksimalkan 8 titik tubuh sebagai senjata, 8 titik tersebut adalah 2 pukulan, 2 tendangan, 2 lutut, dan 2 siku. Dalam Muay Thai kepalan tangan diibaratkan sebagai pedang dan belati, tangan dan lengan bertindak sebagai tameng, siku digunakan sebagai gada atau palu, kaki dan lutut bertindak sebagai kapak, sedangkan tubuh mengoperasikan 8 titik tersebut menjadi satu kesatuan mesin tempur.

Tehnik bertarung Muay Thai secara umum ada 5 bagian : Tehnik Pukulan, Tehnik Siku lengan, Tehnik Tendangan, Tehnik Serangan Lutut, dan Tehnik Dorongan Kaki. Selain itu Muay Thai juga dilengkapi Clinch fighting & Bantingan. Untuk menghindari pukulan lawan yang bertubi-tubi, petarung bisa memperpendek jarak dengan melakukan pelukan / clinch. Dalam jarak dekat, petarung bisa melakukan bantingan. Hewitson menyebut Muay Thai adalah olah raga full body contact paling keras. Hampir seluruh tehniknya aplikatif untuk pertarungan baik untuk MMA maupun pertarungan jalanan. Ia juga bisa digunakan untuk pertarungan tangan kosong 1 vs 1, dan masih efektif untuk 1 vs 3 orang. Ia juga masih berbahaya untuk dilawan petarung dari disiplin beladiri lainnya. Keefektifan tehnik dan gaya bertarungnya dijamin oleh banyak praktisi bela diri di seluruh dunia.

Dalam sejarahnya Muay thai juga memiliki legenda petarung yang sangat tangguh. Tahun 1774 telah dikenal petarung bernama Nai Khanom Tom, karena perangnya melawan Burma. Waktu itu ia tertangkap bersama dengan beberapa orang dari kota Siam (sekarang Thailand) yang bernama Ayyuthaya, lalu dipenjara di Burma. Nai Khanom Tom adalah petarung hebat pada masanya. Ia mewakili teman-temannya dalam sebuah kontes pertarungan yang diadakan Raja Mangra. Tanpa halangan ia pun berhasil mengalahkan sepuluh petarung terbaik Burma sekaligus dengan tangan kosong. Setelah itu Raja memberikan kebebasan sebagai hadiahnya, dan ia pun kembali ke Ayyuthaya sebagai seorang pahlawan.
3. Pencak Silat

"Silat is a truly amazing and combat-efficient martial art developed across Southeast Asia" (Burton Richardsons).

Burton Richardsons adalah salah satu instruktur bela diri fungsional paling dicari di dunia. Setiap tahun ia diundang di berbagai negara untuk memberikan seminar dan kursus privat kepada instruktur seni bela diri, murid-murid dari perguruan bela diri, personil militer dan anggota kepolisian. Semua orang Indonesia pasti pernah mendengar seni bela diri pencak silat. Tapi ternyata masih jarang orang tertarik karena pencak silat umumnya terlalu banyak tarian. Tarian tidaklah aplikatif untuk bertarung dan tidak akan efektif untuk pertarungan jalanan.

Jadi apakah silat efektif untuk pertarungan jalanan?
Menurut Burton Richardsons silat efektif untuk real fight situation. Tehnik silat mengandung banyak jurus yang fokus menyerang titik-titik vital tubuh manusia. Prinsip serangan silat adalah melumpuhkan lawan secepat mungkin dengan menyerang bagian vital lawan dengan jurus yang bertumpu pada kecepatan. Pada awalnya Silat memang bukan diciptakan untuk kepentingan olah raga, tetapi murni self defence. Burton Richardsons pernah mencoba untuk bertarung di MMA dengan menggunakan silat, dia mencoba untuk menyesuaikan gerakan silat agar sesuai dengan peraturan MMA. Setelah trial & error mencari jurus yang cocok untuk MMA selama beberapa bulan Richardsons akhirnya menyerah. Kesimpulan yang ia dapatkan adalah silat yang ia pelajari tidak cocok untuk MMA. Banyak tehnik yang tidak bisa dipakai karena ilegal di MMA.

4. Krav Maga
Filosofi Krav maga adalah menetralisir ancaman secepat mungkin dengan cara bertahan secara simultan dan manuver-manuver serangan yang agresif. Filosofi ini menyeleksi tehnik-tehnik serangan yang super efisien dan cara bertahan dengan counter attack yang brutal. Krav Maga diciptakan oleh Imi Lichtenfeld, seorang Hungarian-israeli. Ia pernah menjuarai kompetisi wrestling Slovakia dan menjuarai kejuaraan boxing nasional. Ia menciptakan bela diri khusus untuk keperluan pertahanan pasukan yahudi dari serangan organisasi fasis di Bratislava, Czechoslovakia sekitar tahun 1930-1940. Bela diri khusus tersebut dinamakan Krav Maga. Prinsip Dasar Krav Maga:

• Tuntaskan pertarungan secepat mungkin! Semakin cepat, semakin baik.
  
• Serang bagian tubuh vital lawan yang paling rentan! Bagian tubuh seperti mata, leher, tenggorokan, wajah, titik solar plexus, selangkangan, tulang iga, persendian, jari, hati, dsb. Prinsip ini membuat beberapa serangan dapat mengakibatkan lawan mengalami cacat permanen atau kematian.
  
• Counter Attack secepat mungkin.
  
• Efisienkan serangan namun pastikan untuk menciderai lawan separah mungkin.
  
• Selalu mawas keadaan sekitar. Carilah celah untuk jalan keluar dan temukan benda-benda di lingkungan sekitar yang dapat digunakan sebagai senjata atau sebagai tameng.
  

5. Systema
Meskipun sama-sama bela diri militer, SYSTEMAmasih kalah populer dibanding krav maga. Systema adalah bela diri untuk Spetsnaz, unit Special Forces militer Rusia. Tehnik bertarungnya sangat aplikatif tak hanya di jalanan namun juga di medan perang. Akar bela diri Systema berasal dari bela diri pasukan Mongolia yang pernah menduduki Rusia selama 400 tahun di sekitar tahun 948. Bela diri ini pada awalnya dipengaruhi oleh beberapa seni bela diri asal Cina. Seiring perkembangan waktu, tehnik bela diri kuno tersebut diadopsi oleh militer Rusia sebagai bela diri militer. Pada akhir perang dunia I tehnik bertarung tersebut disempurnakan sehingga menjadi salah satu bela diri tangan kosong paling efektif di dunia.

Systema Disempurnakan oleh seorang veteran perang dunia I bernama Vladimir Spiridonov. Ia bersama sekelompok ilmuwan Rusia ditugaskan untuk menciptakan sebuah bela diri yang dapat digunakan dalam situasi apapun, mematikan, efisien dan efektif. Usai Spriridonov berhasil, ia lalu mempresentasikannya ke militer Rusia. Hasilnya para petinggi kagum atas bela diri ini dan mereka menganggapnya sebagai sistem bertarung tangan kosong terbaik yang pernah diciptakan manusia. Spiridonov menamakan sistem itu sebagai Systema SAMOZ, sebuah sistem bela diri yang mengandung prinsip kesederhanaan cara bertarung, gerakan-gerakan yang berdasarkan logika, fleksibel, dan cerdik. Elemen Utama Systema:

• Pernafasan
  
• Gerakan
  
• Tangkisan Serangan
  
• Pukulan
  
• Teori Trinitas bagian tubuh : Pikiran, fisik, jiwa. Semua dimaksimalkan untuk kepentingan self defence.
  
• Low Acrobatic. Sekumpulan gerakan akrobat ringan untuk keperluan bela diri. Misalnya seperti cara jatuh yang aman dan cara bangkit secara cepat dengan posisi yang menguntungkan.
  

Teknik bertarung Systema meliputi: Pertarungan tangan kosong, Pertarungan pisau atau senjata, dan Menembak. Namun untuk keperluan sipil, latihan menembak dan latihan senjata api ala militer ditiadakan. Pelatihan meliputi ketrampilan dan latihan sparring tanpa jurus. Latihan difokuskan pada penguasaan pengendalian enam ruas tubuh (siku, leher, lutut, pinggang, sendi dan bahu) melalui penerapan titik tekanan dan pemukulan.

6. Brazilian Jiu Jitsu (BJJ)
Guru dari Helio Gracie sang pendiri Gracie Jiu Jitsu adalah pria asal Jepang bernama Mitsuyo Maeda. Mitsuyo Maeda adalah praktisi Jiu Jitsu dan petarung yang sangat tangguh. Konon ia telah memenangkan lebih dari 2000 pertarungan selama hidupnya. Mituyo Maeda juga dianggap sebagai salah satu manusia paling tangguh pada zamannya. Sebenarnya agak sulit memilih antara Jiu Jitsu dengan Gracie Jiu Jitsu / Brazilian Jiu Jitsu (BJJ) untuk dimasukkan pada daftar ini. Jiu Jitsu sendiri adalah bela diri tangan kosong yang benar-benar ditujukan untuk street fight, oleh karenanya memperbolehkan memakai cara "apa aja boleh" bahkan taktik "curang" seperti colok mata, menggigit dan berbagai macam teknik ilegal lainnya. Tujuannya jelas : melumpuhkan lawan secepat mungkin! Jiu Jitsu juga merupakan ibu dari beberapa bela diri lain asal Jepang macam Judo dan Aikido bahkan hingga Krav Maga dari israel. Tapi pilihan kita jatuh pada Gracie Jiu Jitsu untuk menghuni daftar ini. BJJ dianggap paling tangguh untuk ground fighting. Ground fighting sering terjadi ketika 1 vs 1 di pertarungan jalanan. Hal ini pula yang membuat BJJ diminati oleh banyak kalangan, bahkan para petarung UFC dan MMA membekali skill bertarung mereka dengan teknik-teknik BJJ untuk menghadapi pertandingan.

7. Jeet Kune Do

"I always believe that the easy way is the right way. Jeet Kune Do is simply the direct expression of one's feelings with the minimum of movements and energy." (Bruce Lee)

Bruce Lee tidak menganggap Jeet Kune Do (JKD) sebagai aliran bela diri. JKD sebenarnya adalah sebuah filosofi atau konsep. Dalam bela diri, filosofi Jeet Kune Do adalah filosofi yang akan membebaskan Anda menjadi diri sendiri. JKD menghasilkan formula gaya bertarung tanpa perlu terpaku jurus-jurus atau terbatasi oleh pola seni tertentu. Bruce Lee menyebutnya "style with no style". Filosofi ini membuat setiap orang dapat mempelajari berbagai jenis bela diri guna menemukan sistem bertarung yang cocok untuk dirinya sendiri. Itulah filosofi yang ingin disampaikan Bruce Lee.

Bruce Lee awalnya adalah seorang ahli bela diri Wing Chun yang sangat berpengalaman bertarung real/jalanan. Meskipun Lee sering bertarung tetapi dia tidak tertarik untuk ikut turnamen bela diri seperti Karate atau Boxing. Walau begitu Lee punya catatan rekor yang sempurna di real fight. Bruce Lee belum pernah kalah! Awal mula lahirnya Jeet Kune Do adalah setelah berkali-kali bertarung, Lee merasa kurang puas, karena walaupun ia menang tetapi seringkali ia butuh waktu lama untuk mengalahkan lawannya. Dari pengalamannya tersebut, ia berkesimpulan sebuah pertarungan yang mempertaruhkan nyawa haruslah diselesaikan dalam waktu sesingkat mungkin.

Dari situ pula Bruce Lee melihat bela diri pada masanya terlalu kaku dan tidak flesibel karena sangat terpaku pada pola. Sementara di real fight situation serangan lawan selalu bersifat spontan, sulit untuk diprediksi, yang perlu Anda lakukan hanyalah bereaksi terhadap serangan itu. Lee melihat Jurus dan tehnik bela diri justru malah membatasi dan menjadikan tidak fleksibel. Ia berpendapat: Anda perlu membebaskan diri Anda dari pola tertentu agar dapat sefleksibel mungkin ketika berkelahi. Bruce Lee berkata,"Ketika Anda terjebak pada sebuah perkelahian, Anda tidak perlu pusing soal jurus dan tehnik bela diri. Saat Anda memukul atau menendang bila hasilnya tidak efektif, Anda dapat menyerobot, menusuk, menggigit, mencakar, menjabak atau apapun. Lakukan saja segala hal yang dapat membuat Anda selamat, karena itu prioritas pertama Anda." Lee kemudian mulai belajar disiplin bela diri lain seperti Boxing, Tae Kwon Do, Wrestling, Anggar, Judo, dan lain sebagainya guna menemukan tehnik yang efektif untuk bela diri. Itulah sebabnya Bruce Lee dianggap sebagai Bapak MMA di dunia modern. Prinsip Jeet Kune Do - The Way of Intercepting Fist ala Bruce Lee

• Cara bertahan terbaik adalah dengan menyerang.
  
• The Way of Intercepting Fist: memotong serangan lawan. Yaitu saat lawan menyerang, langsung potong dengan serangan balik.
  
• Straight Lead: Pukulan akurat dan bertumpu pada kecepatan.
  
• Non-telegraphed Punch: Tehnik Pukulan cepat seperti tanpa ancang-ancang.
  
• Be like water: Jangan terikat jurus, bereaksi saja sesuai serangan lawan.
  
• Economy of motion: Efisiensikan dan sederhanakan gerakan namun efektif untuk melumpuhkan.
  
• Stop Hits: Manfaatkan momen ketika lawan menyerang dengan menyerang balik.
  
• Low Kicks: Hindari menendang bagian atas pinggang lawan, tendangan untuk area pinggang ke bawah saja.
  
• 4 Range of Combats: Pukulan, Tendangan, Kuncian, dan Grappling.
  
• 5 Ways of Attack: Serangan langsung, Kombinasi serangan, Serangan tak langsung, Imobilisasi serangan, Serangan imbang.
  
• Centerline: Jaga tubuh agar arah mata selalu berhadapan dengan lawan untuk mengontrol pertarungan.
  
• Combat Realism: Fokus mencari jurus yang aplikatif untuk real fight.