Tujuan menabung adalah membantu seseorang mencapai tujuan keuangannya. Namun, berbicara memang lebih mudah daripada mempraktekkannya. Membangun gaya hidup hemat membutuhkan waktu dan kedisiplinan tinggi.

Sering terjadi, penghasilan terus bertambah besar namun tidak mampu menabung. Menariknya, kalangan dengan pendapatan relatif kecil, malah bisa menabung, bahkan membeli aset. Perbedaannya terletak pada kebiasaan mengatur keuangan.

Bila hal ini terjadi pada dirimu, tak ada salahnya mencoba langkah ekstrem dalam menabung. Pertama, buka rekening tabungan rencana autodebet. Melalui rekening ini, uangmu akan otomatis dipotong untuk tabungan di tanggal tertentu.

Tak hanya itu, tabungan rencana biasanya juga dikunci selama periode tertentu, minimal biasanya enam bulan. Kedua, bikin deposito daring (online). Rata-rata bank mematok setoran deposito awal minimal Rp 8 juta atau Rp 10 juta.

Kamu bisa memaksa diri menabung dengan membuka deposito melalui jaringan e-channel bank. Jadi, tak ada lagi alasan malas mendatangi kantor cabang bank. Sisihkan pendapatan bulanan, saat jumlahnya sudah cukup, buka rekening deposito secara daring.

Terakhir, cara ekstrem lainnya adalah ambil cicilan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Saat ada banyak penawaran rumah dengan harga terjangkau, misalnya dengan harga di bawah Rp200 juta, mulai pikirkan untuk mengambilnya.

Rumah-rumah subsidi ini biasanya dapat kamu beli dengan uang muka tak terlalu besar, biasanya di bawah Rp 10 juta. Bila kamu memilih cara ini, anggap cicilan bulanan sebagai bentuk tabungan masa depan.

Selain bisa menjadi aset, rumah bisa kamu jual dan akan memberi keuntungan (capital gain) yang tinggi.

Pilih cara mana?

Sumber : http://smart-money.co/finansial/suli...sa-jadi-solusi