JAKARTA - Gerakan Pemuda Anshor menilai permintaan maaf Basuki Tjahja Purnama (Ahok) atas aksi arogansinya saat menuduh Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma’ruf Amin memberikan keterangan palsu dianggap tidak tulus.

"Kalau kita lihat belum ada keinginan yang benar-benar dari hati, bahasanya, ‘saya minta maaf sudah dipolitisr’, itu tidak tulus dengan menyalah orang lain, baru meminta maaf," kata Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga GP Anshor DKI Jakarta, Redim Okto Fudin kepada Okezone, Jumat (3/2/2017).

Redim menambahkan, permintaan maaf yang tulus tidak harus mendatangi Kiai Ma’ruf Amin kemudian mencuci kakinya dengan membawa awak media untuk dijadikan pemberitaan, namun Redim cukup meminta Ahok untuk memperbaiki akhlaknya hingga tak menimbulkan kegaduhan.
"Jadi tidak dilakukan permintaan maaf harus diliput sama media baru dibesar-besarkan diberitakan, datang bawa media banyak mau cium kaki, buat kita bukan itu yang kami mau. (yan kami mau) Permintaan maaf yang tulus serta tidak mengulangi perkataan dan pernyataan yang membuat warga NU dan masyarakat Muslim Indonesia menjadi semakin marah dan tersinggung," tutupnya.

Melalui pernyataan resmi yang diterima Okezone, Selasa 1 Februari 2017, Ahok meminta maaf jika dirinya terkesan memojokkan Kiai Ma’ruf Amin, yang dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) sebagai saksi kasus penistaan agama yeng terjadi di Kepulauan Seribu.
Sumber http://m.okezone.com/read/2017/02/03/337/1608243/permintaan-maaf-ahok-ke-kiai-ma-ruf-dianggap-tak-tulus-dari-hati

Koment ts... permintaan maaf ahok tak tulus