• Beranda
  • ...
  • Sista
  • [LOVE LETTER] MENCINTAIMU ADALAH CARAKU BERIBADAH KEPADA TUHAN

firdausikalAvatar border
TS
firdausikal
[LOVE LETTER] MENCINTAIMU ADALAH CARAKU BERIBADAH KEPADA TUHAN


Quote:


Quote:




/1/
Aku mengenalmu sebagai perempuan yang senang memandang langit. Seperti ketika aku menemuimu dan berjalan di taman kota saat hujan turun sedikit demi sedikit. “Kau tahu, langit pintar menyimpan rahasia.” ujarmu, matamu lama melihat ke atas, daun-daun pohon bergerak dihembus angin. Aku bisa merasakan kesedihanmu jelas, sementara perlahan-lahan udara menjelma sesuatu yang kosong dan dingin.

Kita mencoba beberapa hal baru, berjalan di atas terapi batu¬—aku berjinjit menahan sakit, tapi aku senang kau bisa tertawa karenanya. Juga melihat sekumpulan siswa karate di pelataran taman kota dekat bangunan lingga. “Temanku jago karate, padahal dia perempuan. Sayangnya giginya patah ketika sedang latihan.” katamu sambil pelan berjalan. Lantas aku melarangmu untuk ikut latihan karate atau semacamnya, aku hanya khawatir kau terluka. Serta merta muncul pertanyaan di kepalaku entah dari mana, bilakah mungkin aku sampai pada satu titik dimana aku terluka, akankah kau hadir menyembuh-sediakalakan apa yang masih tersisa?

Aku mulai mencintaimu sejak hari itu, mulai merasa rindu pada setiap kata pada setiap tempat yang terlewati di sudut-sudut taman kota pada setiap hal yang mengandung kita. Aku mengundang kesepian hadir di malam sepulang dari rumahmu, lantas berkata kepada Tuhan dengan simpuh yang dalam, “Tuhanku yang aku cintai dan satu-satunya yang aku sembah—tiada yang lain kecuali engkau. Jadikanlah dia istriku, engkaulah sebaik-baiknya tempatku mengadu dan meminta pertolongan, pertemukan dia dan aku pada sebenar-benarnya keabadian.”



/2/
Engkau pergi ke kediri untuk hal yang aku tahu baik bagimu. Kita dipisahkan jarak dan waktu. Aku mengirimkan kata-kata yang barangkali bagimu belum terasa penting tapi aku tahu engkau akan menyukainya, sama sepertiku. Kutulis dalam secarik kertas, “Mencintaimu adalah caraku beribadah kepada Tuhan.” Kusisipkan pada kardus kecil dengan beberapa benda kesukaanmu dan buku pesananmu. Perlu waktu tiga hari untuk kau terima. Barangkali kau tak dapat melihat kebahagiaanku ketika aku mendapat pesanmu kau demikian menyukainya, tapi aku dapat merasakan kebahagiaanmu kala itu. Ah, dengan mencintaimu aku bisa lebih dekat dengan Tuhan. Bukankah kaupun demikian?

Satu bulan lebih kita hanya bertemu lewat harapan, bayangan, dan pesan-pesan yang satu sama lain kita kirimkan. Ada renggang jarak yang tak bisa aku sentuh aku gapai aku terka aku genggam. Tapi ketahuilah, rasa cintaku melampaui batas ruang waktu hingga sampai pada satu keadaan yang tak masuk akal, aku bisa merasakan kehadiranmu pada ketidakhadiranmu.

Terkadang aku memandang langit dalam hening yang pilu, merasakan suasana malam menelusup dalam tubuhku. Mengetahui apa yang tak aku ketahui, melihat apa yang tak bisa aku lihat. Aku meniru caramu memandang langit, memahami perihal makna kata jauh ataupun dekat. “Aku percaya Tuhan itu baik. Dia senang mengabulkan doa-doa.” ucapmu pada suatu senja, suaramu bisa kudengar nyata, saat kau meminta hujan reda—membayangkan senyummu sedemikian rupa ketika hujan telah benar-benar tiada.



/3/
Aku senantiasa mencintaimu, tak ingin lepas jauh darimu, sekali lagi dan lagi di setiap hari dan selamanya begitu. Bila pada suatu kesempatan kau kembali jauh dariku, dan sebaliknya, mana yang lebih kuat—rinduku atau rindumu?




RF
tata604Avatar border
tata604 memberi reputasi
1
1.3K
2
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sista
Sista
icon
3.9KThread7.5KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.