armindzAvatar border
TS
armindz
[Love Letter] Ayu , Untukmu Matahariku
Assalamu ‘alaykum, bidadariku tercinta.

Dik Ayu, gimana kabarmu hari ini? Semoga rahmat Allah dan barokah-Nya terlimpah-ruah kepadamu selalu.

Mawar merahku, aku penuhi saranmu untuk tidak menjumpaimu. Aku dapat menahan diri. Aku akan terus menanti-nanti tibanya saat itu, saat kita bisa mereguk madu cinta berdua selama-lamanya, dalam ridha-Nya.

Kini, Dik, senandung jiwaku menuntun tanganku untuk kembali menulis sepatah dua patah kata bagimu. Syukurlah, kau tidak pernah melarangku menulis surat cinta kepadamu. Alhamdulillaah…


“Baru saja, Dik, kubaca berita di koran. Mataku terpaku. Kusimak kabar: ‘Kini, nyaris tak ada kawasan yang bebas banjir di Jawa. Ancaman air bisa terjadi di mana saja dan kapan saja.’ Jantungku langsung berpacu cepat. Bagaimana dengan rumahmu, pikirku. Apakah tergenangi air juga? Seberapa dalam? Selamat semuanya?“

“Kubayangkan air bah datang tiba-tiba seperti serangan fajar. Ketinggian air Sungai Siak menggila, meluber ke mana-mana. Pasar Wisata, Pasar Burung, dan Pasar kembang terendam air. Para pedagang tertunduk lesu di antara sebagian barang dagangan mereka yang bisa diselamatkan. Orang-orang menonton mereka di layar televisi Begitu saja.

Tapi kamu tidak, Dik.
Seperti biasanya, kau tidak terpaku di depan televisi, Kakimu melangkah. Air bah tak menghalangi langkahmu. Kau berbelanja ikan teri dan ikan asin. Kau membayarnya dengan rupiah sejumlah dua kali lipat dari harganya. Lalu kau beranjak ke beberapa pedagang kecil lainnya dan melakukan hal yang serupa. Begitulah salah satu caramu menjadi dermawan.“

“Kedermawananmu itu, Dik… aduhai begitu mendalam, pelajaran yang bisa kupetik dan kubagikan kepada para pembaca buku kita. Tapi tak hanya itu. Kau tak cuma inspirasi untuk menulis buku. Kaulah inspirasi dalam seluruh hidupku.“

“Matahariku, sejak kenal dirimu aku tak lagi menjadi katak dalam tempurung. Sedikit demi sedikit, tumbuhlah aku menjadi pohon mangga di tepi jalan. Kusediakan naungan bagi para pejalan. Kusediakan buah bagi yang kehausan. Memang, buah yang kusodorkan kepada alam semesta masih sedikit sekali. Namun dengan dirimu sebagai inspirasi hidupku, aku akan terus memproduksi buah.“

“Siapa bilang, memproduksi buah setiap saat itu menyengsarakan? Setiap kali berproduksi, aku merasa berdansa dengan dirimu, Dik. Mana mungkin aku tak bahagia menari bersama bidadari surgawi?“

“Bidadariku, saksikanlah tarian kita berdua sekarang! Saksikanlah bagaimana kita berdansa di dalam buku terbaru kita ini. Senada seirama, bukan?“


Quote:


Kekasihku, aku ingin berdansa denganmu selama-lamanya; bukan hanya ketika merangkai kata-kata ini sekarang, melainkan terutama kelak di surga. Namun aku tak tahu apakah bekalku mencukupi.

Rasanya, aku perlu bersujud dan bersujud lagi. Aku perlu beramal dan beramal lagi. Jadi, kucukupkan dulu suratku kali ini. Insya’ Allah, kita akan bersilaturrahim lagi di lain kesempatan.




Yang takkan letih mencintaimu,

Arminz emoticon-rose
tata604Avatar border
tata604 memberi reputasi
1
1.1K
5
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sista
Sista
icon
3.9KThread7.5KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.