Ini Penyebab Kebakaran Pasar Senen Menurut Sandiaga Uno

Ini Penyebab Kebakaran Pasar Senen Menurut Sandiaga Uno
WARTA KOTA, MATRAMAN - Kebakaran hebat di Pasar Senen memicu beragam dugaan, termasuk isu kebakaran yang disengaja.

Menurut calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno, kebakaran disebabkan buruknya manajemen bencana.

Penilaian itu ia buktikan lewat kondisi gedung pasar Blok V yang kini sangat memprihatinkan. Dalam blusukannya beberapa waktu lalu, Sandiaga melihat kondisi gedung berusia lebih dari 30 tahun itu sudah keropos. Banyak palang besi penunjang rusak, bahkan beberapa kios yang berada di lantai atas gedung pun terlihat roboh.

Gedung pasar yang menurutnya harus segera direvitalisasi itu juga tidak memiliki perlengkapan penanggulangan bencana seperti kebakaran. Petugas keamanan lanjutnya, hanya dibekali beberapa unit Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

"Kebakaran di Pasar Senen adalah kesalahan pada struktrual (konstruksi) dan manajemen bencana. Pasar itu seharusnya sudah direvitalisasi sejak lama, tetapi justru sebaliknya (diabaikan)," ujar Sandiaga ketika menemui Buyung (56), warga Jalan Pisangan Baru Timur RT 14/14 Pisangan Baru, Matraman, Jakarta Timur.

Akibat kebakaran yang terjadi pada Kamis (19/1/2017) pagi, Buyung yang merupakan pedagang Blok I Pasar Senen bercerita kepada Sandiaga, atas kerugian yang dialaminya. Ribuan barang dagangan berupa aksesoris partai miliknya, ludes tidak tersisa.

"Sudah lama padahal pak kita (pedagang) untuk perbaikan pasar, tapi enggak juga digubris. Kabel banyak yang semrawut. Kita sudah kasih tahu ke manajemen (kalau) takut kebakaran, ternyata benar kejadian," ungkap pria yang mengaku kini menjadi pengangguran itu.

Menjawab keluhan Buyung, Sandi meyakinkan Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinannya bersama Anies Rasyid Baswedan nanti, akan merevitalisasi Pasar Senen. Para pedagang, kata Sandiaga, akan dirangkul untuk meningkatkan penjualan sekaligus stabilitasi harga. (*)



http://wartakota.tribunnews.com/2017...t-sandiaga-uno


ayo tak buli