waepoAvatar border
TS
waepo
Ini 3 Penyebab Orang Menjadi Fanatik dan Tidak Toleran

Agama memiliki pengaruh positif untuk membangkitkan kesadaran manusia akan moral. Agama juga bisa menjadi tumpuan dan harapan bagi orang-orang yang sedang dalam kebimbangan. Namun di lain sisi, tak dapat dipungkiri bahwa agama juga memiliki potensi untuk membuat orang berpikiran terlalu radikal dan fanatik yang bisa berujung pada perpecahan masyarakat hingga kekerasan antar golongan. Akhir-akhir ini, masyarakat dunia merasa khawatir akan pengaruh negatif tersebut.

Fanatisme buta terhadap agama atau aliran kepercayaan lain telah banyak membuat seseorang kehilangan logika serta hati nuraninya hanya demi keyakinan yang dia yakini secara mutlak. Dia bisa membunuh, menjarah, bahkan juga merudapaksa atas nama keyakinannya seperti yang terjadi di Irak dan Suriah. Bagaimana mungkin seseorang hilang logika, nalar, serta hati nuraninya karena agama atau aliran kepercayaan lain? Berikut 3 penyebab orang menjadi fanatik dan tidak toleran pada perbedaan. Semoga kita bisa terhindar dari hal macam itu.

1. Kurang Pergaulan

Penyebab pertama adalah kurangnya pergaulan. Pergaulan yang kurang akan membuat seseorang merasa sensitif terhadap perbedaan. Karena itulah pergaulan yang luas itu penting. Sebab dengan mengenal orang dari berbagai macam agama, etnik, dan budaya yang berbeda, maka kita akan lebih terbiasa dengan keberagaman dan lebih bisa menerimanya. Tanpa pernah mengenal orang yang berbeda agama, etnik, dan budaya, kita akan berprasangka buruk bahkan berpikiran picik pada mereka yang memiliki latar belakang berbeda.

2. Kurang Wawasan

Penyebab kedua adalah kurangnya wawasan. Wawasan yang luas akan membuat kita mampu melihat segala sesuatu dari berbagai macam sudut pandang, membuat kita lebih objektif dalam berpikir, dan paham bagaimana cara menyikapi keberagaman. Wawasan juga mampu membuka pikiran kita, membuat kita mampu menalar sesuatu dengan kritis, dan mampu mengasah logika kita. Orang yang wawasannya sempit dan hanya sibuk mempelajari agamanya saja akan membuatnya terkurung dalam cangkang kebenarannya sendiri. Membuat pikirannya tertutup pada dunia luar yang memiliki keberagaman cara pandang dan budaya. Maka dari itu, penting bagi seseorang untuk memiliki wawasan yang luas. Cara memperluas wawasan antara lain dengan membaca buku-buku sejarah, filsafat, sains, dan menonton film-film yang bermuatan sosial dan filosofis.

3. Kurang Empati

Penyebab ketiga adalah kurangnya empati yang disebabkan oleh self-righteousness yang berlebihan. Self-righteousness atau perasaan benar yang berlebihan dapat membuat orang tidak toleran dan tidak mampu menerima pendapat orang lain yang berbeda. Self-righteousness yang berlebihan ini membuat seseorang merasa benar sendiri dan tidak punya rasa empati pada sudut pandang orang lain. Yang beda agama dianggap salah, yang satu agama tapi beda mazhab dianggap salah, yang satu agama satu mazhab tapi beda partai dianggap salah, semuanya salah, yang boleh benar hanya dirinya sendiri saja. Itulah contoh self-righteousness yang berlebihan. Watak seperti itu pun bisa dikategorikan sebagai delusi atau penyimpangan psikologis.

Sekian penyebab-penyebab orang menjadi fanatik dan tidak toleran pada perbedaan. Semoga kita bisa terhindar dari hal seperti itu.

INDONESIA DAMAI DAN BERSATU
BHINNEKA TUNGGAL IKA

Tegakkan Toleransi, Jaga Pluralisme, Selamatkan Indonesia

emoticon-I Love Indonesia

0
16.5K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.