DOULU, SUMUTPOS.CO – Keasikan selfie di pinggir jurang, dua sejoli yang tengah memadu kasih di lokasi objek wisata air terjun Sikulikap, Desa Doulu, Kecamatan Berastagi nyaris tewas terseret longsor sejauh 80 meter.
Peristiwa yang menghebohkan warga sekitar dan para pengunjung ini terjadi, Sabtu (14/1) sekira pukul 12.30 WIB.

Info yang dihimpun, siang itu korban Dramendra Ginting (22),mahasiswa Universitas Darma Agung datang ke lokasi yang juga sering disebut Penatapen itu, bersama pacarnya, Berlian br Sitepu (21), warga Kwala Bekala Medan.

Puas menikmati keindahan alam dari Panatapan, Dramendra dan Berlian turun untuk menikmati air terjun Sikulikap. Beberapa jam menikmati keindahan air terjun itu, keduanya berniat pulang. Namun di tengah perjalanan, keduanya memilih mengabadikan keindahan pemandangan alam dengan ber-selfie ria di pinggir tebing.

Saat itulah longsor terjadi dan menyeret tubuh kedua korban sejauh 80 meter. “Tadi awalnya selfie-selfiean orang itu di lokasi, tiba-tiba tanah longsor dan menyeret turuh keduanya,” kata petugas parkir yang ditemui di Penaten.

Kejadian itu sontak menghebohkan warga dan pengunjung lain. Tak lama setelah dihubungi warga, puluhan personel polisi dari pos Doulu, Polsek Berastagi, Sat Sabhara dan petugas Dishub tiba di lokasi untuk melakukan evakuasi.

Setelah bekerja keras kurang lebih 3 jam, polisi akhirnya berhasil mengevakuasi kedua korban dari dasar jurang. Beruntung nyawa kedua korban selamat dan hanya menderita luka di sekujur tubuh.

Untuk mendapatkan perawatan medis, kedua korban dilarikan ke rumah sakit terdekat.

“Kedua korban hanya menderita luka ringam dan keseleo. Saat ini keduanya sudah dirawat di rumah sakit,” kata Kapolsek Berastagi, Kompol A Sitepu.

Untuk menghindari kejadian serupa, Sitepu mengimbau para pengunjung untuk lebih berhati-hati dan tidak melakukan foto selfie di pinggir jurang.

Sumber : http://sumutpos.co/2017/01/14/selfie-di-pinggir-jurang-pasangan-kekasih-terseret-longsor/

Lain kali, sebelum klen selfie, tengok tengok tempat dulu bang