• Beranda
  • ...
  • Japan
  • KENAPA ORANG JEPANG SUKA MENGEJAR BARANG LIMITED

karaksa
TS
karaksa
KENAPA ORANG JEPANG SUKA MENGEJAR BARANG LIMITED

MAIDO!

Halo, gan. Kali ini ane mau bahas mengenai budaya (kebiasaan??) orang Jepang sehubungan sama barang atau makanan yang limited. Setiap orang pasti seneng banget kalu punya barang unik yang khas, apalagi cuma 1 dan ga ada duanya di dunia. Tapi kebutuhan akan barang limited ini sangat kuat di Jepang. Kok bisa?

1. Masyarakat Jepang Cuma Terdiri dari Satu Suku Bangsa

Orang Jepang dari kecil diajarain untuk bertindak atau pake sesuatu yang sama dengan yang lain, supaya hidupnya harmonis. Kalau kita dari SD sampe SMA pake seragam sama, tapi bentuk n warna tas atau sepatu masih beda. Di Jepang, bentuk sepatu n tas di sekolah masih aja disamain, meskipun akhir-akhir udh mulai beda-beda bentuk tasnya.

Spoiler for Image Pelajar:
source: web

Kebiasan sama dengan yang lain ini, kadang malah ngejadiin orang jepang mirip satu sama lain. Kalau agan liat di daerah perkantoran, semua bapak-bapak pada pake jas item, jarang banget nemu bapak-bapak yang pake jas warna cerah.
Nah, salah satu cara mereka buat bikin keunikan untuk diri sendiri ialah dengan memiliki barang limited. Dengan punya barang ini katanya sih mereka ngerasa jadi agak beda sama yang lain.


2. Punya 4 musim, Jadi Lebih Mudah Membuat Produk Limited Per Musim


Selain kebiasaan yang nyama-nyamain di atas. Iklim di Jepang sendiri yang membuat negera ini gampang membuat sesuatu yang limited.
Yang paling mencolok kelihatan di buah dan sayuran yang dihasilin. Musim di Jepang sendiri kan ada 4 tuh, otomatis produksi makanan ngga akan sama setiap musimnya. Ikan juga menurut musim tertentu rasanya bakal lebih enak dinikmati.

Spoiler for four season:
source: web
Misalnya di musim gugur, ikan yang namanya “Sanma” akan jadi lebih lezat karena jumlah lemak di tubuhnya lebih tebal dibandingkan musim panas. Selain itu trend pakaian, kosmetik, dan perlengkapan sehari-hari juga banyak yang limited edition.


3. Serunya Menemukan Hal Baru dari Kata-kata “Limited Edition”

Nah, kalo ini mungkin bisa dibilang agak “maksa”. Tapi jujur deh, jarang banget ada orang yang ngerasa “biasa aja” kalo barang atau merk yang kita sukai tiba-tiba dijual di pasaran dengan iming-iming “limited”. Walaupun itu bukan sesuatu yang kita cari, kalo ada kata-kata magic itu, pasti mata bakalan langsung tertuju ke situ dan paling nggak kita jadi penasaran dan mau liat lebih dekat.

Nah, kalau kita suka dengan produknya, harga yang mahal pun ga jadi masalah. Jepang juga gitu, Gan. Tapi di Jepang ini lucunya ngga semua barang mahal yang limited aja yang disukai. Mereka juga suka barang atau makanan sederhana yang memang dijualnya di saat-saat tertentu aja. Alasannya mungkin simple kalo dari strategi marketing. Misalnya potato chips, coklat, atau kue mochi.
Spoiler for KitKat Flavors:
source: web

Barang-barang limited dianggap bisa menstimulasi rasa ingin tahu dan keinginan untuk membeli, dibandingkan mengkonsumsi barang yang sama dan itu-itu saja. Dengan kata lain, barang limited itu “Oase” dari kurangnya kreatifitas suatu perusahaan dalam membuat inovasi baru.

Kayak gini nih contohnya.

Spoiler for potato chips:
source: web


4. Serunya Punya Rasa “Penasaran”


Di Jepang itu seperti yang Ane udah bilang di atas, ada 4 musim yang “memaksa” mereka ga bisa dapetin barang-barang seperti buah atau ikan atau sayur di musim tertentu. Itulah kenapa, setiap suatu musim tiba, makanan yang bersifat musiman itu jadi special atau rasanya jadi jauh lebih enak.

Ditambah lagi, banyak produsen yang kreatif bikin kreasi rasa yang ngga diduga sebelumnya. Misalnya potato chips rasa plum, coklat rasa sakura, atau soft cream rasa ubi merah. Banyak kombinasi makanan yang terbilang aneh dan cuma dijual pada musim tertentu aja. Inilah yang bikin orang rela rogoh kocek agak lebih dalam demi sensasi rasa yang beda.

Soal rasa? Hahaha, relatif. Kalo Ane sih lebih suka yang rasa normal. Tapi banyak banget yang suka malah bikin produk ini jadi pilihan oleh-oleh karena menarik dan ngga ada di negara asal.

Kalo menurut kalian gimana? Sebenernya bikin barang limited itu nyusahin ngga sih? Apalagi kalo ternyata ngga laku di pasaran. Bisa-bisa rugi aja adanya. Kalo Ane secara pribadi sih mikirnya ini cuma trik marketing supaya pasar Jepang tetap hidup, Gan. Kan tau sendiri, keinginan membeli kalo ngga dipancing rasa ingin tau tuh biasanya bakalan matiin pasar. Jeniusnya Jepang, kekurangan mereka malah dijadiin daya tarik tersendiri. Terutama untuk turis mancanegara.

Nah sekian dulu, Gan dari kita. Nanti kita sambung lagi ya secepatnya dengan thread yang menarik lainnya. Ditunggu saran dan masukannya.

OOKINI!

0
46K
239
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Japan
Japan
icon
1.3KThread629Anggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.