Kaskus SportAvatar border
TS
Kaskus Sport
Roma-Juventus Tak Cuma Soal Bentrok di Atas Lapangan Hijau
Membicarakan tentang rival AS Roma, tentu nama Lazio-lah yang pertama kali muncul di kepala. Sebagai sesama tim asal Ibu Kota Italia, pertemuan keduanya selalu menghadirkan drama-drama tersendiri. Atau mungkin Internazionale, yang pada medio 2000-an merupakan lawan utama Roma dalam memperebutkan kejayaan di kancah domestik Italia.

Namun, jangan dulu lupakan Juventus. Memang, pertemuan kedua tim ini bertitel sebagai pertemuan dua raksasa Italia. Tetapi pertemuan itu tak ubahnya hanya pertandingan antara tim papan atas yang memperebutkan posisi puncak. Bila melihat sejarah di Serie A dalam beberapa tahun terakhir pun, seakan rivalitas antara Roma dan Juventus hanya berhenti di lapangan.

Sebenarnya, lebih dari itu, Juventus bisa dibilang sebagai salah satu rival besar Roma. Bagi Bianconeri, mungkin pertemuan antara kedua tim hanya akan menjadi penegas kemampuan mereka untuk meraih kemenangan di Serie A. Bagi Giallorossi, pertemuan kedua tim jelas lebih dari sekedar pertandingan dua raksasa. Lebih dari itu, setiap melawan Juventus, seakan ada sesuatu yang harus dibuktikan Roma pada sang rival.



Alasan yang paling kuat untuk memperpanas pertemuan antara kedua tim jelas adalah status Roma sebagai tim asal ibu kota. Rata-rata, tim asal ibu kota negara--Paris, Madrid, dan London--mampu mendominasi liga domestik, eksepsi mungkin diberikan pada Jerman. Di Italia, Roma hanya mampu mencatatkan tiga Scudetti dalam 90 tahun. Tentu, dengan dominasi yang ditunjukkan Juventus, Roma merasa status mereka sebagai tim asal ibukota yang gagal mendominasi liga domestik sedikit 'tercoreng'.

Skandal Calciopoli yang sempat menyangkut Juventus pun seakan menjadi momen yang tepat untuk Roma 'berpesta'. "Kami hanya sebelas, mereka ada 14," begitulah ucapan Francesco Totti pada 2005 silam ketika Juve mulai mendominasi Serie A--meskipun pada akhirnya harus kehilangan gelar tersebut akibat skandal di atas. Sayang, Giallorossi gagal memanfaatkan situasi tersebut dan mereka justru 'memunculkan' rivalitas baru pada sosok Internazionale.

Selain dominasi di lapangan, dominasi Juve di pasar transfer pun turut membuat Roma 'membenci' tim asal Turin. Hal ini pun tidak lain dan tidak bukan pasca Juve mencuri Miralem Pjanic--yang merupakan pemain kunci Roma dalam beberapa musim terakhir--pada musim panas silam. Selain membuat Juve kian kuat, kehilangan Pjanic pun membuat Luciano Spalletti harus memikirkan ulang skema timnya tanpa kehadiran sang playmaker yang selama ini menjadi sentral dari permainan Giallorossi.

Dengan status Juve sebagai sang pemupus mimpi, Roma--yang juga ditinggal oleh beberapa pilarnya karena cedera--tentu akan bertanding sebagai serigala yang terluka. Setelah Atalanta dan Torino 'dikembalikan' ke bumi, akhir pekan ini giliran mimpi Roma yang akan jadi pertaruhan. Dan, pertandingan nanti pun sudah jelas bukan sekedar pertandingan antara dua tim papan atas saja, tapi rivalitas yang mendalam antara kedua tim.

Supported by:





www.kaskus.co.id
0
1.5K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Liga Italia
Liga Italia
icon
1.5KThread7.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.