Sejak beberapa hari ini, muncul gerakan boikot Sari Roti setelah rilis pers dari perusahaan berbendera PT. Nippon Indosari Corpindo ini dianggap melecehkan para peserta demo 212 lalu. Akibatnya, hashtag #BoikotSariRoti pun menyebar luas di berbagai media sosial.



Menurut agan, apa segampang itu untuk "melumpuhkan" merk Sari Roti?

Kalo menurut ane sih nggak gan. Sari Roti itu merk yang menguasai pasar roti di Indonesia. Bayangin aja, mereka punya 10 pabrik yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Penjualannya juga meningkat tajam tiap tahunnya, bahkan mencapai angka Rp 1,2 triliun di semester I 2016.

Kenapa bisa se-laris itu?

Sari Roti ini produknya gampang banget ditemuin dimana-mana. Mulai dari warung deket rumah, abang-abang yang naik sepeda, sampe ke minimarket macem Alfamart, Indomaret dan segala mart bahkan ke supermarket. Coba aja hitung, ada 12.000 toko Indomaret dan Alfamart serta perusahaan mart-mart lain ada sekiat 12.258 toko di seluruh Indonesia. Dimana tiap tokonya jualan produk Sari Roti, jadi emang bener-bener gampang ditemuin.

Faktanya, meski digempur di sosmed sebegitunya, ternyata saham mereka cuma turun 0,06 persen.

Bahkan, seruan boikot produk Sari Roti ini malah ngerugiin masyarakat biasa gan. Coba bayangin berapa penyerapan tenaga kerja perusahaan Sari Roti. Mulai dari yang kerja di pabrik sampe yang jualan di sepeda, jumlahnya ada ribuan gan. Kalo emang beneran ada gerakan boikot dan bener-bener berdampak, tau kan siapa yang bakalan kena dampaknya duluan?

Mumpung lagi pada ngomongin roti-rotian,ane sih jadi penasaran merk-merk roti apalagi yang ada di Indonesia selain Sari Roti. Ternyata ane nemuin banyak juga loh roti lokal yang beredar di berbagai daerah yang udah beroperasi belasan bahkan puluhan tahun.

Roti lokal ini biasanya produksinya skalanya rumahan dan jarang buka cabang. Biasanya mereka juga nggak pake bahan pengawet dan jangkauan distribusinya juga nggak luas.


Misalnya di Jember, ada 3 roti yang jadi legenda; merk Sentral, Jeannette dan Wina. Sentral ini udah berdiri sejak tahun 1950-an dan didirikan oleh adik Tee San Liong, pemain Persebaya yang menahan Uni Sovyet di Olimpiade Melbourne 1956.

Sedangkan Jeannette ini namanya agak susah ya, tapi orang Jember biasa nyebutnya Siannette. Roti ini udah berdiri sejak tahun 1930-an. Kemudian ada juga Wina, dengan pizzanya yang adonannya lembut. Apalagi olesan saus tomat buatan sendiri serta ditaburi cacahan daging sapi, kacang kapri, bawang bombay dan potongan nanas.


Selain di Jember, ada juga roti lokal Tan Ek Tjoan di Jakarta yang udah ada sejak tahun 1953. Di Pasuruan, Jawa Timur, orang-orang pasti tau merek roti Matahari yang udah ada sejak tahun 1955. Produknya yang paling terkenal adalah roti sisir rombotternya, dengan mentega Australia.



Di Bandung gak ketinggalan, selain Sidoadi yang udah lama jadi langganan warga Bandung, ada juga aneka roti dari restoran Sumber Hidangan yang udah berdiri sejak tahun 1929 di kawasan Braga. Sementara roti yang terkenal di Jawa Barat adalah Sharon, pabriknya ada di Majalaya.

Mumpung lagi pada demam roti, cobain juga yuk roti-roti lokal di daerah agan!

Sumber