baiklah agan- agan disini newbie mau bercerita sedikit nih, barangkali dari agan-agan ada yang jago menuangkan ide serta gagasan ke dalam kata-kata. itu aja sih salam pembukanya oke gan kita lanjut ke tkp aja.
Spoiler for peng-antar kata:
Secangkir kopi panas bersama dengan sebatang rokok yang beradu dalam mulut, menciptakan cita rasa luar biasa dan menciptakan banyak inspirasi tak ternilai. Sebuah gagasan dan intuisi yang bekecamuk dipikiran dan bersatu padu dalam hati.
Belum sempat menghabiskan secangkir kopi dia terbangun dari imajinasinya. Dia harus pergi meninggalkan secangkir kopi yang tersisa setengah untuk melanjutkan suatu pekerjaan. Itu bukan gue, itu adalah tetangga sebelah gue yang sedang ngopi di teras rumahnya. Nama Gue Ginanjar Hasanudin akan tetapi orang tua lebih sering memanggil Gundar. Setiap orang pasti berpikiran kenapa nama Ginanjar bisa menjadi Gundar, cerita ini terjadi ketika kecil, Gue merupakan salah satu orang yang tidak bisa menyebut huruf I dan gue adalah orang yang menganggap segala sesuatunya tidak ingin di ambil pusing.
Gue adalah orang yang selalu berpendapat bahwa segala sesuatu itu harus di bawa santai hingga, saat gue beranjak dewasa, sifat itu seakan tidak mau hilang dan menempel terus sampai-sampai apapun yang sedang dikerjakan atau yang akan dikerjakan selalu diiringi kata ‘Selow’ . Contohnya ketika ada teman yang ngajak nongkrong.
“Gun ayolah nongsky ”
“Sekarang?”
“Iya atuh, masa besok?” dijawab dengan nada datar, jika percakapan ini di sms atau bbm mungkin ada emotikonnya (-_-) seperti itu mungkin kurang lebih.
“Selowlah, kaya mau kiamat aja besok” dibalas dengan gaya slengean. Gaya ini mungkin gaya yang dibuat oleh ahli fisika di abad ke-21 yang terinspirasi dari gaya sentrifungal yang sangat terkenal dulu. Dari situlah gaya ini muncul kepermukaan bumi dan menjadi hits di kalangan anak muda untuk menyebut orang yang suka bergaya semaunya.
“Ada kata lain gak bro selain itu?” masih dengan emotikon (-_-) dan masih terus bertahan hingga Gundar berkata ‘Ayo’.
“Elah bro, kaya ke siapa aja sih. Haha” Gundar yang tertawa lepas karena balasan dari percakapan itu sudah sering ia dengar “Ente syudah yang ke syeribu dua ratusss tiga puluh tujyuh juta dua ratyus empat puluh enam yang bilang ane begtyu.” Dengan nada seperti orang arab yang keselek biji korma.
“Serah lu gila.” Kalian harus dan wajib lihat ekspresinya, walaupun gayanya masih sama tapi sumpah ini lucu.
Dalam contoh percakapan itu mungkin kalian pusing sendiri karena banyak percakapan yang dijelaskan atau diartikan, dan membuat halaman awal penuh. Tapi serius, jika saja percakapan itu tidak diartikan, Maka halaman pertama tadi tidak akan terisi penuh dan sesungguhnya gue pun sedang buntu imajinasi, jadi gue memutuskan untuk memasukan penjelasan dari percakapan yang sesungguhnya memang tidak mempunyai kredibilitas ilmu pengetahuan tapi cukuplah untuk membuat kalian membaca tulisan ini.
Itu hanya sedikit contoh yang dapat gue sajikan pada pengantar kata ini. Jika saja awalan ini kita analogikan sebagai hidangan untuk para raja, mungkin saja gue sebagai penyaji hidangan akan dipasung atau dihukum gantung, karena terlalu bertele-tele dan tidak jelas maksudnya kemana, tapi untung saja (yang sering diucapkan oleh orang Indonesia: selalu untung walaupun hampir mati) itu cuman analogi dari pikiran kotor para bangsa gue. Dan semoga para pembaca dapat memahaminya.
baiklah gengs agan agan. sampai disini dulu yah, kita lanjut kalau ada respon dari agan-agan sekalian
anasabila memberi reputasi
1
891
Kutip
4
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.4KThread•41.5KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru