mulaisinauAvatar border
TS
mulaisinau
La Nina Bikin Harga Cabai Melonjak


Pemerintah memperkirakan gangguan iklim hujan yang berkepanjangan atau sering disebut dengan La Nina akan memicu kenaikan harga bahan makanan, khususnya cabai. Dampak dari La Nina akan mengganggu proses produksi sehingga pasokan berkurang.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, hujan yang berkepanjangan akan membuat tanaman cabai gagal karena kandungan air yang berlebih. Ini menyebabkan pasokan cabai bisa berkurang. Langkah impor pun dinilai tidak bisa memenuhi kekurangan pasokan tersebut.



"Kalau musim hujan datang, yang paling masalah cabai. Bunga tanaman rontok dan hasilnya busuk sehingga harga cabai ini bisa agak 'goyang-goyang' sedikit," Darmin di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (5/10/2016).

Lebih jauh, ia menjelaskan, untuk menambah pasokan dalam rangka antisipasi lonjakan harga cabai, pemerintah tidak bisa mengandalkan impor. "Masalahnya dengan cabai ini mau diimpor juga tidak ada yang menghasilkan banyak seperti kita," ujar Darmin.



Solusinya, kata Darmin, pemerintah hanya bisa mendorong petani lokal menanam cabai di lereng gunung. Dengan demikian, dampak dari hujan tidak terlalu besar bagi tanaman cabai. "Tapi dampak (hujan) susah dihindarkan, apa boleh buat," ucap Darmin.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memperkirakan tingkat inflasi pada 2016 akan banyak dipengaruhi oleh gangguan cuaca La Nina yang berdampak pada pasokan bahan pangan.



Gubernur BI Agus Martowardojo mengungkapkan, ‎pada sisa tahun ini, masih ada potensi kenaikan harga bahan pangan seperti beras, bawang merah, dan cabai. Hal ini merupakan dampak dari La Nina yang berlangsung hingga akhir tahun.

"Risiko inflasi pangan dalam jangka pendek diperkirakan bersumber dari gangguan La Nina yang menurut BMKG terjadi mulai Juli sampai akhir tahun. Sehingga berpotensi pada harga komoditas hortikultura seperti bawang dan cabai, juga beras seperti yang terjadi 2008 dan 2010," ujar dia di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (4/8/2016).



Namun demikian, menurut Agus, pihaknya bersama pemerintah dan masyarakat telah melakukan langkah antisipasi kenaikan harga bahan pangan ini. Salah satunya melalui kerja sama dengan para petani di daerah untuk menjaga pasokan selama La Nina berlangsung.

Pengertian El Nino dan La Nina

Sebagian besar dari kita pasti sudah pernah mendengar istilah El Nino dan La Nina. Ya, istilah ini sangat familiar dan berkaitan dengan lautan atau samudera. El Nino dan La Nina ini merupakan peristiwa alam yang seringkali terjadi. El Nino dan La Nina ini terjadi pada saat-saat tertentu yang dapat disebabkan oleh hal-hal tertentu.

El Nino merupakan suatu fenomena perubahan iklim yang secara global yang diakibatkan karena memanasnya suhu di permukaan air laut Pasifik bagian timur. Terjadinya El Nino ini dapat diketahui secara kasat mata oleh orang-orang. Orang yang paling sering melihat peristiwa El Nino ini terjadi adalah para nelayan dari Peru ataupun Ekuador. Biasanya peristiwa seperti ini akan berlangsung menjelang bulan Desember.

Sedangkan La Nina merupakan peristiwa alam yang dapat dikatakan seperti opposite atau kebalikan dari El Nino. La Nina sendiri merupakan suatu kondisi dimana suhu permukaan air laut di kawasan Timur Equador atau di lautan Pasifik mengalami penurunan. Berbeda halnya dengan El Nino, La Nina ini tidak bisa dilihat secara fisik. Selain itu terjadinya La Nina ini periodenya tidak tetap.

Waktu Terjadinya El Nino dan La Nina

El Nino dan La Nina merupakan peristiwa alam yang mana dapat diketahui tanda-tanda terjadinya. El Nino dan La Nina ini hanya terjadi beberapa kali setiap tahun saja. Nama El Nino dan La Nina sendiri diambil dari bahasa Spanyol yang berarti “anak laki-laki” dan “anak perempuan”.

El Nino ini akan terjadi jika suhu yang berada di perairan di pasifik tengah dan timur menjadi lebih panas. Biasanya El Nino ini akan terjadi pada bulan Desember. Rata-rata, El Nino ini akan terjadi sekitar empat tahun satu kali. Hingga saat ini, El Nino tercatat sudah terjadi selama 23 kali.

Sedangkan La Nina ini terjadi dalam waktu yang sulit untuk diperkirakan, tidak seperti El Nino. Tidak seperti El Nino yang rata-rata teradi selama empat tahun sekali, La Nina ini masa terjadinya lebih lama yakni antara enam higga tujuh tahun sekali. Hingga saat ini tercatat La Nina terjadi sebanyak 15 kali.

Proses terjadinya El Nino dan La Nina:

El Nino
Terjadinya El Nino ini melalui beberapa proses. Inilah penjelasan mengenai proses terjadinya El Nino:

1. Perairan Pasifik bagian tengah dan timur mengalami pemanasan suhu.
Awal proses terjadinya El Nino adalah karena adanya peningkatan suhu yang berada di perairan pasifik bagian timur dan tengah. Dan hal ini akan meningkatkan suhu kelembaban pada atmosfer yang berada di atas perairan tersebut.

2. Pembentukan awan
Setelah terjadinya pemanasan suhu yang berada di perairan pasifik bagian tengah dan timur, serta menimbulkan kelembaban di atmosfer yang ada di atasnya, maka peristiwa tersebut mendorong terjadinya pembentukan awan dan akan meningkatkan curah hujan yang berada di kawasan tersebut.

3. Terhambatnya pertumbuhan awan
Setelah proses pembentukan awan yang dijelaskan di atas, maka di bagian barat samudera pasifik akan mengalami tekanan udara yang meningkat. Hal ini akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan awan di atas lautan di bagian timur Indonesia. Hal ini akan mengakibatkan di beberapa wilayah di Indonesia mengalami penurunan curah hujan yang dikatakan jauh dari normalnya.

La Nina
Terjadinya La Nina ini juga melewati beberapa proses atau tahapan. Di atas sudah dijelaskan bahwasannya La Nina ini terjadinya sulit diprediksi. Namun, terjadinya La Nina ini dapat dikatakan sebagai dampak dari terjadinya El Nino. Secara umum, berikut merupakan proses terjadinya La Nina:

1. Angin di Samudera Pasifik menguat
La Nina dikatakan sebagai penurunan suhu di permukaan perairan Samudera Pasifik bagian Timur. Pada saat yang demikian ini ada angin pasat timur yang bertiup dan menguat di sepanjang Samudera Pasifik.

2. Massa air hangat terbawa ke arah Pasifik Barat
Karena adanya angin kencang yang bertiup di sepanjang Samudera Pasifik, maka massa air hangat yang akan terbawa ke arah Pasifik Barat akan lebih banyak.

3. Terjadinya Upwelling
Karena ada massa air hangat yang terbawa ke Pasifik Barat berjumlah lebih banyak, maka hal ini mengakibatkan massa air dingin di Pasifik Timur bergerak ke atas kemudian menggantikan massa air hangat yang berpindak ke Pasifik Barat tersebut. Kondisi yang demikian ini disebut upwelling. Karena adanya pergantian massa inilah maka suhu di permukaan air laut mengalami penurunan bila dibandingkan dengan kondisi normalnya.

Dampak Terjadinya El Nino dan La Nina

Secara umum dampak terjadinya El Nino adalah sebagai berikut:
- Angin pasat timur menjadi melemah
- Melemahnya sirkulasi Moonson
- Berkuragnya akumulasi curah hujan yang berada di wilayah Indonesia, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan di bagian Utara. Sehingga cuaca di daerah ini cenderung terasa lebih dingin dan juga kering.
- Menyebabkan cuaca cenderung terasa hangat dan juga lembab di sepanjang daerah Pasifik Ekuatorial Tengah dan Barat.

Itulah dampak yang ditimbulkan dari terjadinya El Nino dalam kaitannya dengan cuaca global atau menyeluruh. Sedangkan dampak yang dirasakan di Indonesia sendiri adalah berkurangnya curah hujan yang turun di Indonesia. Hal ini akan menyebabkan adanya kekeringan panjang di Indonesia.

Sementara terjadinya La Nina mempunyai dampak yang datapat ditimbulkan berupa berikut ini:
- Menguatnya angin pasat timur
- Menguatnya sirkulasi Monsoon
- Di wilayah Pasifik bagian Timur, akumulasi curah hujan menjadi berkurang. Hal ini akan menjadikan cuaca menjadi lebih dingin dan juga kering.
- Terjadinya potensi hujan yang turun yang terdapat di sepanjang perairan Pasifik Ekuatorial Barat, yakng meliputi Indonesia, Malaysia, dan jugabagian utara Australia. Hal ini menyebabkan cuaca menjadi hangat dan juga lembab.

Itulah dampak terjadinya La Nina dalam cuaca global. Selain itu, dampak yang dirasakan oleh negara Indonesia karena adanya La Nina adalah bertambahnya curah hujan yang ada di Indonesia. Dan hal ini sangat berpotensi menyebabkan banjir.



Bonus: Berita Cuaca - Boomerang

Lestari alamku lestari desaku
Dimana Tuhanku menitipkan aku
Nyanyi bocah-bocah di kala purnama
Nyanyikan pujaan untuk nusa

Damai saudaraku suburlah bumiku
Kuingat ibuku dongengkan cerita
Kisah tentang jaya nusantara lama
Tentram kerta raharja di sana

Mengapa tanahku rawan kini
Bukit-bukitpun telanjang berdiri
Pohon dan rumput-rumput
Enggan bersemi kembali
Dan burung-burungpun malu bernyanyi

Kuingin bukitku hijau kembali
Semak rumputpun tak sabar menanti
Doa kan kuucapkan hari demi hari
Sampai kapankah hati lapang diri

Kami kan bernyanyi hibur lara hati
Nyanyikan bait padamu negeri
Tentang kerta raharja di sana
0
3.7K
27
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.