Pensiun muda di umur 35 tahun adalah impian. Seorang anak muda Indonesia berbagi pengalamannya merencanakan pensiun muda dan berjalan-jalan keliling dunia setelahnya.
Perempuan muda mandiri ini baru berusia 35 tahun, tapi ia sudah tidak perlu bekerja lagi untuk mencukupi gaya hidupnya. Sebut saja namanya Mawar.

Mawar mulai bekerja saat ia berusia 23 tahun di sebuah perusahaan multinasional di Jakarta. Gaji pertamanya Rp 5.000.000.

Sebelumnya perlu kita bahas dulu apa itu artinya pensiun. Bagi Mawar, arti pensiun sederhana saja. Jika tanpa perlu bekerja, penghasilan pasif kamu sudah bisa mencukupi bahkan melebihi biaya dan gaya hidupmu, maka kamu sudah bisa dibilang pensiun.

Mari kita simak cara Mawar mengatur uangnya hingga ia bisa pensiun muda di usia 35 tahun.


Bekerja cerdas menghasilkan uang


photo credit: financehere

Mawar bekerja 'kantoran' selama 11 tahun untuk mengumpulkan 'kekayaannya'. Ada dua jenis penghasilan yang bisa kita dapatkan. Penghasilan aktif dan penghasilan pasif.

Penghasilan aktif bisa dilakukan dengan aktif bekerja seperti Mawar. Penghasilan pasif bisa didapatkan dari 4 sumber ini: dari membeli dan menyewakan properti, keuntungan dalam berbisnis, imbal hasil dari surat berharga, hingga royalti dari kekayaan intelektual seperti menulis buku, lirik lagu, dan lainnya. Hari gini makin banyak jenis pekerjaan yang menyenangkan yang bisa kamu jalani di media sosial, mulai dari menjadi endorser, illustrator, vlogger, dan lainnya.


Memulai dari yang kecil: arisan emas


photo credit: sigislajolla

Investasi Emas (emas batangan dari ANTAM) adalah investasi yang paling sederhana bagi pola pikir Mawar saat itu. Niatnya satu, agar gajinya tidak digunakan untuk belanja hal yang nggak berguna alias boros. Bersama 10 orang sepupunya, Mawar memulai arisan emas. Mereka menentukan toko emas mana yang akan mereka jadikan tempat pembelian. Tiap bulan, mereka mengecek harga emas, dan patungan untuk membeli 10gr emas. Masing-masing membeli 1gr emas. Dengan begini, mereka bisa membeli emas dengan mudah. Tergiur dengan kemudahan berinvestasi emas, akhirnya Mawar membeli sendiri investasi emasnya di luar arisan, dan mulai rutin membeli emas selama bertahun-tahun.


Kecanduan berinvestasi reksadana


photo credit: health.usnews

Mawar membaca blog finansial dari Ligwina Hananto dan memutuskan untuk mencoba menginvestasikan sebagian gajinya ke Reksadana Saham. Ternyata, hasilnya sangat memuaskan hatinya, tentu jika dibandingkan dengan tabungan biasa yang tergerus inflasi. Setiap bulan 10% hingga 50% gajinya diinvestasikan ke Reksadana.


Mulai merencanakan berapa yang kita perlukan per bulan?


photo credit: thebusinesswomanmedia

Kesibukannya yang menggila membuat Mawar ingin menikmati hidup dan berkarya dengan caranya sendiri. Tentunya ia harus bertanggung jawab saat mengambil keputusan ini. Ia menghitung berapa biaya bulanan yang ia butuhkan untuk hidup dan mempertahankan gaya hidupnya saat ini. Dari reksadana saham, ia memindahkan 60% investasinya ke instrumen investasi yang lebih konservatif dan bisa memberikan penghasilan bulanan seperti sukuk (obligasi syariah).


Hidup sederhana, sehat, dan bebas hutang


photo credit: wisebread

Meskipun gajinya besar dan investasinya semakin tumbuh, Mawar tidak pernah boros. Ia hidup sederhana, mengutamakan membeli pengalaman daripada membeli barang, ia menjaga kesehatan dan juga punya asuransi kesehatan. Mawar bebas hutang, ia hanya menggunakan kartu kreditnya untuk transaksi penting yang hanya bisa dilakukan lewat kartu kredit, menggunakan point rewards-nya dan selalu membayar penuh tagihan bulanannya.


Ikut program pensiun dari kantor seperti BPJS ketenagakerjaan


photo credit: comondog

Kantor Mawar saat itu sangat baik hati dengan memberikan 2 program pensiun bagi karyawan mereka. Tiap bulan, 12% dari gaji otomatis disisihkan ke rekening dana pensiun ini. Saat Mawar resign dari pekerjaan, ia mencairkan kedua dana pensiunnya. Ternyata, compound interest membuat hasil investasinya berlipat dan sangat menguntungkan bagi Mawar. Dana pensiun ini kembali ia investasikan ke sukuk.


Eksperimen di peer-to-peer lending


photo credit: bloncampus

Sebagai anak muda kekinian yang dekat dengan teknologi, Mawar tertarik berinvestasi di website peer to peer lending, sarana pendanaan langsung bagi perorangan maupun perusahaan yang membutuhkan dana talangan. Imbal hasilnya lebih besar dari sukuk!


Memberanikan diri berinvestasi di saham yang beresiko tinggi


photo credit: thebalance

Setelah bertahun-tahun menggunakan broker, akhirnya Mawar mencoba untuk berinvestasi di saham dan mengelolanya sendiri. Ia masih berlatih dan mencoba memaksimalkan perdagangannya di bursa saham. Tak semua orang nyaman dengan investasi beresiko tinggi seperti saham, namun hasilnya juga bisa berkali-kali lipat lebih besar dari instrumen investasi lain yang sudah digunakan oleh Mawar sebelumnya.

Mawar menekankan, karyawan biasa juga bisa jadi miliuner serta pensiun muda seperti dirinya, asal tahu bagaimana mengatur penghasilannya. Sekarang, ia menggunakan waktunya untuk mengerjakan proyek-proyek kreatif yang sesuai dengan panggilan hatinya dan berjalan-jalan keliling dunia. Envyyyyy!!

Gimana, kamu sudah siap pensiun muda? Langkah kecil apa yang ingin kamu lakukan terlebih dulu?

Sumber Thread :

Kamu Bisa Pensiun Muda Umur 35 Tahun! Baca Tips Praktis dari Kisah Nyata Berikut

Artikel yang sudah pernah Hot Thread nih gan :
Mari duduk sejenak dan kembali mengenang masa 90an

Cara unik mengekspresikan cinta dari berbagai belahan dunia

Agan anak pertama , tengah atau terakhir ? Yuk kenali pribadi agan dari urutan lahir

5 foto tragis hewan langka ini akan membuatmu lebih memahami makna hari bumi

Tak Selamanya Kisah Penyair Indonesia Seindah Puisinya

Ini dia Raja Ampatnya Indonesia bagian barat. Yuk Kesiini Gan

Ini Dia 11 Museum di Dunia yang Paling Menakjubkan & Harus Dikunjungi!

11 Perpustakaan dan Toko Buku Unik di Indonesia Ini Membuat Betah Membaca

10 Saran Untuk Diri Sendiri Ketika Saya Berumur 20an

5 Alasan Anggota Pecinta Alam Harus Menuliskan Kisah Perjalanannya

Jika threadnya menginspirasi agan boleh bagi