Metrotvnews.com, Jakarta: Mantan Anggota DPR M. Nazaruddin kembali bernyanyi. Dia membeberkan adanya tersangka baru di kasus pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) dan pembangunan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) yang diduga bermasalah.


Hal itu dikemukan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat selesai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia dimintai keterangan sebagai saksi kasus dugaan korupsi e-KTP.


"Ini saya diperiksa soal e-KTP. Yang pasti kita pecaya sama KPK mudah-mudahan sebentar lagi diumumkan (tersangka baru)," kata Nazar di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (28/9/2016).


Menurut dia, pimpinan KPK sudah menandatangai surat perintah penyidikan baru. Tersangka tersebut, kata dia, kemungkinan berasal dari Kementerian Dalam Negeri yang menangani pengadaan e-KTP.


Dia enggan menegaskan, sosok sang tersangka. Pasalnya, jelas dia, pimpinan Lembaga Antikorupsi yang berhak mengumumkannya.


"Kita percaya sama KPK kerugian negara yang Rp2 T (triliun) itu bisa kembali," jelas dia.


Kendati demikian, ketika ditanya soal dugaan aliran uang kepada mantan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Nazar menjawab dengan lantang. "Tentang aliran ke Gamawan itu, ada yang diserahkan ke adiknya ada USD2,5 juta," papar dia.


Terkait Gedung MK, dia mengatakan pembangunannya telah menyalahi aturan dengan adanya penunjukan langsung pada proyek senilai Rp300 miliar. Dia pun menyeret mantan Sekretaris Jenderal MK Janedjri M. Gaffar.


"Yang terlibat itu Sekjen MK Janedjri yang menawarkan uang ke teman-teman," jelas dia. Ketika disinggung siapa "teman-teman" yang dimaksud, dia mengamini bila itu Komisi III DPR.

Sumber : http://news.metrotvnews.com/read/201...-dan-gedung-mk

---

Kumpulan Berita Terkait KPK :

- KPK Kumpulkan Data Kasus Suap MAXpower ke Pejabat Indonesia

- KPK Bekerjasama dengan NBCP Tiongkok

- KPK Minta Tambahan Anggaran Rp398 Miliar