Quote:
Jumat, 26 Agustus 2016 | 19:47 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta masyarakat untuk turut menjaga keamanan Pilkada DKI Jakarta 2017.
Sebab, menurut dia, pilkada kerap diwarnai pemaksaan kehendak, intimidasi, dan tekanan dari berbagai pihak.
"Ini kan tidak boleh. Oleh sebab itu, ini Ibu Kota negara. Di dalam demokrasi itu, ya mari menghargai perbedaan pilihan," kata Djarot di Rawabadak Utara, Koja, Jakarta Utara, Jumat (26/8/2016).
(Baca juga: Shalat Jumat di Rawabadak, Djarot Didukung Maju Dampingi Ahok)
Ia tak menginginkan adanya pemaksaan kehendak untuk memilih seseorang. Apalagi, pemaksaan itu dilakukan dengan provokasi melalui isu SARA.
"Misalnya mengungkit masalah SARA (suku, agama, ras dan antargolongan). Penolakan ini dan itu yang anarkistis. Itu bukan budaya kita. Itu enggak boleh terjadi," kata Djarot.
Ia juga menambahkan, aksi penolakan terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat pria yang dikenal dengan nama Ahok itu melakukan kunjungan warga, bukan suatu cara yang dibenarkan.
Adapun Basuki sempat beberapa kali disambut aksi penolakan, seperti saat ia berkunjung ke Jakarta Utara dan Jakarta Timur.
(Baca juga: Ini Alasan Forum RT/RW Se-Jakarta Timur Sebarkan Undangan Tolak Ahok di Cibesel)
"Kalau berbeda pendapat, boleh saja. Nanti tanggal 15 Februari 2017, silakan. Jangan ada pemaksaan kehendak. Masyarakat di sini juga ingin perdamaian," ujar Djarot.
Penulis: Kahfi Dirga Cahya
Editor: Icha Rastika
http://megapolitan.kompas.com/read/2...n.budaya.kita.
Quote:
#Shalat Jumat di Rawabadak, Djarot Didukung Maju Dampingi Ahok
Jumat, 26 Agustus 2016 | 14:18 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Dorongan pasangan Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat untuk kembali maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017 warnai kegiatan shalat Jumat keliling Djarot di Rawabadak Utara, Koja, Jakarta Utara, Jumat (26/8/2016).
Beberapa masyarakat yang menemui wakil gubernur DKI Jakarta itu berharap dia bisa maju bersama Basuki pada Pilkada DKI.
"Lanjutkan Pak Ahok-Djarot," kata salah seorang warga sambil menyalami Djarot di Rawabadak Utara, Jumat.
Teriakan Ahok-Djarot tak hanya dari satu, dua orang. Warga yang mendengar teriakan Ahok-Djarot juga ikut mengamini.
Mendengar dukungan itu, Djarot tersenyum.
"Ya, ini kan juga mau Ahok-Djarot. Ini kan aspirasi dari warga juga dan harus dihargai juga," kata Djarot.
Saat ditanyai kemungkinan PDI Perjuangan mendukung Ahok-Djarot, mantan Wali Kota Blitar itu mengatakan bahwa partainya memiliki mekanisme yang tengah berjalan. Ia berharap tak lama lagi akan keluar rekomendasi terkait Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Baru dengan cara seperti itu, partai akan bergerak serentak," ucap Djarot.
Saat ini, tingkat DPP PDI-P tengah mengkaji usulan pasangan calon terbaik bagi Jakarta. Salah satunya usulan pasangan Ahok-Djarot.
"Pastai sampai (usulannya). Pasti terdengar. Jakarta seberapa besar sih. Pasti terdengar," ucap Djarot.
http://megapolitan.kompas.com/read/2....dampingi.ahok
Wagub favorit gw ini..