TS
nana1989
Catatan Jalan-Jalan di Belitung
Gan Sis, mau share aja nih catatan jalan-jalan ane & 3 temen ane di Belitung. Dari mulai kegiatan selama disana, tempat-tempat yang dikunjungi, foto-foto sampai budgetnya ane share lengkap disini.
Yang males ke TKP langsung aja baca di trit ini, tapi minus foto karena ane males upload satu per satu. Ini langsung ane copas dari Storial. Semoga info ini membantu buat yang pengen jalan-jalan ke Belitung.
Pulau Belitung sedang naik daun. Awalnya saya kira jalan – jalan ke Belitung itu pasti mahal. Tapi, yang namanya jalan – jalan selalu ada pilihan. Terutama buat destinasi wisata yang mulai populer, pasti ada pilihan untuk budget traveler macam saya yang maunya serba murah.
Biasanya saya lebih suka solo traveling atau berdua saja bareng satu orang teman. Tapi kali ini, berhubung keliling Belitung itu lebih nyaman sewa mobil, jadi untuk menekan biaya, kami berangkat ber-empat.
Buat yang kerja, cukup cuti 1 hari saja, karena kami berangkat hari sabtu dan baru kembali ke Jakarta hari Senin sore.
Kami dapat tiket PP Jakarta – Tanjung Pandan – Jakarta dengan harga yang cukup terjangkau. Menggunakan maskapai Sriwijaya Air, total harga tiket PP per orang Rp1.043.700.
Kalau mau dapat harga tiket yang lebih murah, bisa pilih berangkat di hari Rabu, kembali ke Jakarta hari Jumat. Harga tiket PP mulai 700ribuan. Resikonya buat yang kerja ya harus cuti 3 hari.
Kami berangkat pukul 08.35 WIB dari Bandara Soekarno Hatta, tiba di Bandara H.A.S. Hanandjoeddin pukul 09.35 WIB. Sedangkan untuk perjalanan kembali ke Jakarta, kami memilih penerbangan pukul 16.00 WIB dari Bandara H.A.S. Hanandjoeddin, kemudian sampai di Bandara Soekarno Hatta pukul 17.10 WIB.
Naik Sriwijaya Air nggak usah takut kelaparan karena pasti dapat roti, cemilan dan minuman (beneran, bukan sekedar iklan).
Daftar tempat yang kami kunjungi selama 3 hari di Belitung adalah sebagai berikut :
Detail perjalanan langsung aja dijelaskan di bab – bab selanjutnya ya. Yuk lah segera buka bab berikutnya.
Yang males ke TKP langsung aja baca di trit ini, tapi minus foto karena ane males upload satu per satu. Ini langsung ane copas dari Storial. Semoga info ini membantu buat yang pengen jalan-jalan ke Belitung.
Spoiler for Ringkasan Awal:
Pulau Belitung sedang naik daun. Awalnya saya kira jalan – jalan ke Belitung itu pasti mahal. Tapi, yang namanya jalan – jalan selalu ada pilihan. Terutama buat destinasi wisata yang mulai populer, pasti ada pilihan untuk budget traveler macam saya yang maunya serba murah.
Biasanya saya lebih suka solo traveling atau berdua saja bareng satu orang teman. Tapi kali ini, berhubung keliling Belitung itu lebih nyaman sewa mobil, jadi untuk menekan biaya, kami berangkat ber-empat.
Buat yang kerja, cukup cuti 1 hari saja, karena kami berangkat hari sabtu dan baru kembali ke Jakarta hari Senin sore.
Kami dapat tiket PP Jakarta – Tanjung Pandan – Jakarta dengan harga yang cukup terjangkau. Menggunakan maskapai Sriwijaya Air, total harga tiket PP per orang Rp1.043.700.
Kalau mau dapat harga tiket yang lebih murah, bisa pilih berangkat di hari Rabu, kembali ke Jakarta hari Jumat. Harga tiket PP mulai 700ribuan. Resikonya buat yang kerja ya harus cuti 3 hari.
Kami berangkat pukul 08.35 WIB dari Bandara Soekarno Hatta, tiba di Bandara H.A.S. Hanandjoeddin pukul 09.35 WIB. Sedangkan untuk perjalanan kembali ke Jakarta, kami memilih penerbangan pukul 16.00 WIB dari Bandara H.A.S. Hanandjoeddin, kemudian sampai di Bandara Soekarno Hatta pukul 17.10 WIB.
Naik Sriwijaya Air nggak usah takut kelaparan karena pasti dapat roti, cemilan dan minuman (beneran, bukan sekedar iklan).
Daftar tempat yang kami kunjungi selama 3 hari di Belitung adalah sebagai berikut :
- Mie Belitung Atep
- Danau Kaolin
- Replika SD Muhammadiyah Gantong
- “Rumah Ahok” (galeri kerajinan Batik Simpor khas Belitung)
- Museum Kata Andrea Hirata
- Beberapa pantai di Belitung Timur yang saya lupa namanya
- Warkop Millenium 2000 Manggar
- Rumah Makan Belitong Timpo Duluk
- Pantai Tanjung Tinggi
- Pantai Tanjung Kelayang
- Pulau Pasir & Pulau Lengkuas
- Pantai Tanjung Pendam
- Launching Sanggar Belitong di area Warkop Bansai, Tanjung Pandan
- Warkop Kong Djie, Simpang Siburik
- Rumah Adat Belitung
- Toko Oleh – Oleh yang saya lupa namanya
Detail perjalanan langsung aja dijelaskan di bab – bab selanjutnya ya. Yuk lah segera buka bab berikutnya.
Spoiler for Hari Pertama:
Untungnya kalau pilih penerbangan pagi itu, saat cuaca cerah akan dapat pemandangan indah. Begitu pula yang kami dapatkan dalam perjalanan ke Belitung ini. Sebelum landing, dari atas pesawat akan terlihat pemandangan deretan kelapa sawit yang rapi dan birunya danau kaolin dimana - mana.
Setelah mendarat dengan sedikit kurang mulus, saya langsung menghubungi sopir mobil sewaan.
Berhubung cuaca sangat cerah dan suhu sangat panas, saya dan teman - teman menunggu jemputan di dalam ruang ATM. Sekalian ngadem karena bandaranya kecil dan setelah keluar tidak ada ruang tunggu ber-AC.
Setelah mobil datang, tujuan pertama adalah makan...hehehe
Maka, kami langsung meluncur menuju "Mie Belitung Atep" yang sudah cukup terkenal di kalangan wisatawan. Mie khas Belitung ini memang cukup unik. Kuahnya sedikit kental dan rasanya manis. Dengan topping udang yang gurih dan emping yang pahit jadi cucok lah.
Perut sudah kenyang, saatnya menaruh barang bawaan. Kami check in hotel, lalu langsung melanjutkan perjalanan untuk menjelajahi Belitung bagian timur.
*****
Saat menuju Belitung Timur, kami mampir dulu di Danau Kaolin yang sangat terkenal sebagai tempat wisata menarik di Belitung. Berhubung hari itu cerah, warna airnya sangat biru.
Lihat fotonya di internet berkali - kali, saya nggak percaya warnanya akan sebiru itu. Setelah lihat langsung barulah terpana. Warna biru yang sangat cantik, di sekitarnya pasir putih bersih. Keren banget lah buat lokasi foto.
Dan berhubung danau ini sebetulnya bekas tambang, jadi memang nggak boleh buat berenang. Walhasil ya kegiatan yang bisa dilakukan disini cuma foto - foto aja.
*****
Di Belitung Timur, lokasi pertama yang kami kunjungi adalah replika SD Muhammadiyah Gantong yang merupakan lokasi pengambilan gambar film Laskar Pelangi yang terkenal banget itu. Disini kegiatannya foto - foto dan sejenak istirahat sambil minum es di warung dekat lokasi. Di dekat replika SD juga ada galeri kecil untuk menampilkan karya anak - anak sekolah berupa kerajinan dan lukisan yang bisa kita beli kalau berminat.
*****
Setelah cukup melepas lelah dan gerah, perjalanan dilanjutkan ke "Rumah Ahok". Rumah ini kini dibuka untuk umum dan menjadi destinasi wisata populer di Belitung Timur.
Disini terdapat sebuah galeri yang menjual berbagai kerajinan dan oleh - oleh khas Belitung. Ada Batik Simpor yang masih dalam bentuk kain, ada pula yang sudah berupa pakaian jadi. Oleh - oleh khas Belitung lain yang dijual disini adalah kerajinan kerang dan lada. Yang unik bukanlah ladanya, tapi tempat lada terbuat dari kaca sebesar genggaman tangan, tutupnya dilengkapi dengan pepper grinder. Jadi kalau mau masak dan nggak suka beli lada yang sudah halus, pakai ini saja, tinggal putar - putar tutupnya.
Dan yang tidak boleh ketinggalan adalah Batu Satam. Di setiap lokasi wisata di Belitung, selalu ada yang menjual batu ini. Batu Satam memang merupakan batuan langka yang hanya bisa ditemukan di pulau Belitung. Batu ini terbentuk dari tabrakan batu meteor jutaan tahun lalu, dan hanya bisa ditemukan di Belitung karena disini meteor bercampur dengan kandungan timah yang tinggi sehingga menciptakan batu unik berwarna hitam dengan urat yang sangat khas.
*****
Dari Rumah Ahok, kami melanjutkan perjalanan ke "Museum Kata Andrea Hirata" yang letaknya tidak jauh dari Rumah Ahok.
Jangan membayangkan bangunan museum yang besar dan tampak suram, karena museum yang satu ini sangat jauh dari kesan suram. Museum Kata Andrea Hirata berbentuk rumah seperti rumah penduduk sekitar namun diberi cat dengan warna - warni yang sangat ceria.
Museum ini merupakan literary museum pertama di Indonesia yang dibangun pada tahun 2010. Desain-nya sangat "nyeni" dan nyentrik.
Di dalam museum, dipajang koleksi buku Laskar Pelangi dalam berbagai bahasa. Di tembok, pintu, jendela, lantai, bahkan langit - langitnya bertebaran berbagai quotes para penulis dunia.
Ada juga panggung kecil yang bebas digunakan siapapun untuk menunjukkan kebolehannya. Mau main musik, menyanyi, baca puisi, main sulap atau apapun bebas lah pokoknya.
Di bagian belakang ada warung kopi kecil. Di samping museum ada juga toko souvenir yang juga menawarkan buku serta pernak - pernik Laskar Pelangi.
*****
Dari Museum Kata Andrea Hirata, kami kemudian menyusuri beberapa pantai di Belitung Timur yang saya lupa namanya...hehehe
Salah satunya kalau tidak salah ada Pantai Pelangi. Di pantai ini ada tangga yang anak tangganya dicat dengan warna - warni seperti pelangi.
Di pantai - pantai ini kami cuma jalan - jalan dan duduk - duduk sambil ngobrol di pinggir pantai.
*****
Sebelum kembali ke hotel, kami nggak mau melewatkan ngopi - ngopi di warung kopi di Manggar yang terkenal banget itu. Istimewanya, warung kopi disini memang menjadi tempat buat kumpul, ngobrol dan bisa berakarab - akraban dengan siapa saja.
Warung kopi yang kami kunjungi namanya Warkop Millenium 2000. Disamping suasananya yang bersahabat, kopi Manggar memang punya cita rasa yang khas.
*****
Sudah capek keliling Belitung Timur seharian, saatnya kami kembali ke hotel untuk mandi biar segar dan bersiap - siap makan malam.
Makan malam kami kali ini di Rumah Makan Belitong Timpok Duluk. Rumah makan ini cukup terkenal di kalangan wisatawan.
Rumah Makan Belitong Timpok Duluk menyajikan makanan khas Belitung. Selain rasanya yang memang enak banget, surprisingly, harganya cukup terjangkau. Walhasil, kami makan seperti monster, banyak banget....hahaha
*****
Hari pertama ini ditutup dengan ngobrol - ngobrol di saung yang terletak di bagian belakang hotel dan tepat berada di pinggir pantai. Jadi sampai tengah malam kami haha hihi ngalor ngidul sambil menikmati suasana malam di pinggir pantai.
Setelah mendarat dengan sedikit kurang mulus, saya langsung menghubungi sopir mobil sewaan.
Berhubung cuaca sangat cerah dan suhu sangat panas, saya dan teman - teman menunggu jemputan di dalam ruang ATM. Sekalian ngadem karena bandaranya kecil dan setelah keluar tidak ada ruang tunggu ber-AC.
Setelah mobil datang, tujuan pertama adalah makan...hehehe
Maka, kami langsung meluncur menuju "Mie Belitung Atep" yang sudah cukup terkenal di kalangan wisatawan. Mie khas Belitung ini memang cukup unik. Kuahnya sedikit kental dan rasanya manis. Dengan topping udang yang gurih dan emping yang pahit jadi cucok lah.
Perut sudah kenyang, saatnya menaruh barang bawaan. Kami check in hotel, lalu langsung melanjutkan perjalanan untuk menjelajahi Belitung bagian timur.
*****
Saat menuju Belitung Timur, kami mampir dulu di Danau Kaolin yang sangat terkenal sebagai tempat wisata menarik di Belitung. Berhubung hari itu cerah, warna airnya sangat biru.
Lihat fotonya di internet berkali - kali, saya nggak percaya warnanya akan sebiru itu. Setelah lihat langsung barulah terpana. Warna biru yang sangat cantik, di sekitarnya pasir putih bersih. Keren banget lah buat lokasi foto.
Dan berhubung danau ini sebetulnya bekas tambang, jadi memang nggak boleh buat berenang. Walhasil ya kegiatan yang bisa dilakukan disini cuma foto - foto aja.
*****
Di Belitung Timur, lokasi pertama yang kami kunjungi adalah replika SD Muhammadiyah Gantong yang merupakan lokasi pengambilan gambar film Laskar Pelangi yang terkenal banget itu. Disini kegiatannya foto - foto dan sejenak istirahat sambil minum es di warung dekat lokasi. Di dekat replika SD juga ada galeri kecil untuk menampilkan karya anak - anak sekolah berupa kerajinan dan lukisan yang bisa kita beli kalau berminat.
*****
Setelah cukup melepas lelah dan gerah, perjalanan dilanjutkan ke "Rumah Ahok". Rumah ini kini dibuka untuk umum dan menjadi destinasi wisata populer di Belitung Timur.
Disini terdapat sebuah galeri yang menjual berbagai kerajinan dan oleh - oleh khas Belitung. Ada Batik Simpor yang masih dalam bentuk kain, ada pula yang sudah berupa pakaian jadi. Oleh - oleh khas Belitung lain yang dijual disini adalah kerajinan kerang dan lada. Yang unik bukanlah ladanya, tapi tempat lada terbuat dari kaca sebesar genggaman tangan, tutupnya dilengkapi dengan pepper grinder. Jadi kalau mau masak dan nggak suka beli lada yang sudah halus, pakai ini saja, tinggal putar - putar tutupnya.
Dan yang tidak boleh ketinggalan adalah Batu Satam. Di setiap lokasi wisata di Belitung, selalu ada yang menjual batu ini. Batu Satam memang merupakan batuan langka yang hanya bisa ditemukan di pulau Belitung. Batu ini terbentuk dari tabrakan batu meteor jutaan tahun lalu, dan hanya bisa ditemukan di Belitung karena disini meteor bercampur dengan kandungan timah yang tinggi sehingga menciptakan batu unik berwarna hitam dengan urat yang sangat khas.
*****
Dari Rumah Ahok, kami melanjutkan perjalanan ke "Museum Kata Andrea Hirata" yang letaknya tidak jauh dari Rumah Ahok.
Jangan membayangkan bangunan museum yang besar dan tampak suram, karena museum yang satu ini sangat jauh dari kesan suram. Museum Kata Andrea Hirata berbentuk rumah seperti rumah penduduk sekitar namun diberi cat dengan warna - warni yang sangat ceria.
Museum ini merupakan literary museum pertama di Indonesia yang dibangun pada tahun 2010. Desain-nya sangat "nyeni" dan nyentrik.
Di dalam museum, dipajang koleksi buku Laskar Pelangi dalam berbagai bahasa. Di tembok, pintu, jendela, lantai, bahkan langit - langitnya bertebaran berbagai quotes para penulis dunia.
Ada juga panggung kecil yang bebas digunakan siapapun untuk menunjukkan kebolehannya. Mau main musik, menyanyi, baca puisi, main sulap atau apapun bebas lah pokoknya.
Di bagian belakang ada warung kopi kecil. Di samping museum ada juga toko souvenir yang juga menawarkan buku serta pernak - pernik Laskar Pelangi.
*****
Dari Museum Kata Andrea Hirata, kami kemudian menyusuri beberapa pantai di Belitung Timur yang saya lupa namanya...hehehe
Salah satunya kalau tidak salah ada Pantai Pelangi. Di pantai ini ada tangga yang anak tangganya dicat dengan warna - warni seperti pelangi.
Di pantai - pantai ini kami cuma jalan - jalan dan duduk - duduk sambil ngobrol di pinggir pantai.
*****
Sebelum kembali ke hotel, kami nggak mau melewatkan ngopi - ngopi di warung kopi di Manggar yang terkenal banget itu. Istimewanya, warung kopi disini memang menjadi tempat buat kumpul, ngobrol dan bisa berakarab - akraban dengan siapa saja.
Warung kopi yang kami kunjungi namanya Warkop Millenium 2000. Disamping suasananya yang bersahabat, kopi Manggar memang punya cita rasa yang khas.
*****
Sudah capek keliling Belitung Timur seharian, saatnya kami kembali ke hotel untuk mandi biar segar dan bersiap - siap makan malam.
Makan malam kami kali ini di Rumah Makan Belitong Timpok Duluk. Rumah makan ini cukup terkenal di kalangan wisatawan.
Rumah Makan Belitong Timpok Duluk menyajikan makanan khas Belitung. Selain rasanya yang memang enak banget, surprisingly, harganya cukup terjangkau. Walhasil, kami makan seperti monster, banyak banget....hahaha
*****
Hari pertama ini ditutup dengan ngobrol - ngobrol di saung yang terletak di bagian belakang hotel dan tepat berada di pinggir pantai. Jadi sampai tengah malam kami haha hihi ngalor ngidul sambil menikmati suasana malam di pinggir pantai.
Spoiler for Hari Kedua:
Hari kedua ini adalah hari yang sangat kami tunggu - tunggu karena hari ini acaranya adalah snorkeling.
Nggak pakai mandi, setelah sarapan di hotel kami langsung mengoleskan tabir surya ke seluruh badan dan muka lalu siap - siap dengan kostum dan perlengkapan snorkeling.
*****
Dari hotel berangkat pukul 09.00 WIB. Pantai pertama yang kami kunjungi adalah pantai Tanjung Tinggi. Pantai ini merupakan pantai yang iconic banget dengan batu - batu granit berukuran raksasa.
Pantai ini merupakan lokasi pengambilan gambar film Laskar Pelangi. Jadi yang sudah nonton film Laskar Pelangi pasti nggak akan asing lagi dengan pemandangan disini.
Sama seperti Danau Kaolin, sebelum kesini saya juga tidak mengira bahwa ukuran batunya memang benar - benar raksasa.
Disini acaranya cuma foto - foto aja, masih menahan diri untuk nggak nyemplung ke laut walaupun airnya sangat jernih dan sangat menggoda untuk direnangi.
*****
Belum puas menikmati pantai Tanjung Tinggi tapi kami harus segera menuju pantai Tanjung Kelayang untung selanjutnya naik kapal ke pulau tempat kami akan melakukan snorkeling.
Buat yang nggak bawa alat snorkeling, tenang saja karena pemilik kapal juga punya alat snorkeling untuk disewakan.
*****
Dari Tanjung Kelayang kami naik kapal ke Pulau Pasir. Pulau Pasir ini nggak selalu ada, tergantung pasang surut air laut.
Di Pulau Pasir ada banyak bintang laut berukuran besar dan cantik. Wisatawan bebas berfoto - foto dengan bintang laut, tapi jangan lupa "dipulangkan" ke habitatnya ya bintang lautnya, jangan dibawa pulang.
*****
Lanjut lagi perjalanan ke Pulau Lengkuas. Saking udah nggak sabarnya, setelah sampai di spot snorkeling kami langsung lompat dari kapal.
Airnya bening dan cuaca cerah sehingga pemandangan bawah airnya terlihat jelas. Taman bawah air disini sangat indah, menyempurnakan keindahan alam pulau Belitung. Saking indahnya, kami sampai lupa waktu. Baru keluar dari air setelah kecapekan, kulit mengkerut dan kelaparan.
Akhirnya, kami nggak sempat naik ke mercu suar dan menikmati keindahan pulau lainnya. Karena waktu juga sudah menunjukkan tengah hari, kami memutuskan kembali ke Tanjung Kelayang untuk mandi dan makan siang.
Sedikit catatan buat yang snorkeling, walaupun keasyikan tapi jangan lupa untuk tetap menjaga kebersihan serta kelestarian biota lautnya, supaya masih tetap indah kalau suatu saat kita kangen dan ingin kembali kesana.
*****
Selesai makan siang di Tanjung Kelayang, kami menyempatkan diri membeli oleh - oleh sebelum kembali ke hotel.
Setelah sejenak istirahat di hotel, sore harinya kami menikmati sunset di pantai Tanjung Pendam. Di pantai ini, penduduk sekitar juga biasa menghabiskan waktunya bersama teman dan keluarga.
Malam harinya pun kami menikmati makan malam di salah satu resto seafood yang banyak terdapat di pantai ini.
*****
Dalam perjalanan pulang kembali ke hotel, kami melewati Warkop Bansai yang tidak jauh dari pantai Tanjung Pendam. Karena sepertinya sedang ada keramaian, kamipun penasaran dan memutuskan untuk mampir sebentar.
Niat mampir sebentar tapi akhirnya bertahan sampai tengah malam.
Beruntungnya kami, ternyata saat itu sedang ada acara launching Sanggar Belitung. Dengan panggung kecil dan penonton yang sebagian besar duduk lesehan di tanah, suasana sederhana tapi sangat hangat dan penuh keakraban.
Ada pertunjukan perdana tari Pendulang Timah, pertunjukan musik oleh Meda Kawu feat Hiro Hito serta band - band remaja lokal. Nggak ketinggalan juga ada pertunjukkan musikalisasi puisi oleh para remaja Belitung.
Di acara ini, kami juga sempat bertemu dengan bang Andrea Hirata yang ramah banget.
*****
Sudah capek seharian snorkeling lalu menikmati acara launching Sanggar Belitung sampai tengah malam, akhirnya sampai di hotel kami pun langsung lelap sampai pagi.
Nggak pakai mandi, setelah sarapan di hotel kami langsung mengoleskan tabir surya ke seluruh badan dan muka lalu siap - siap dengan kostum dan perlengkapan snorkeling.
*****
Dari hotel berangkat pukul 09.00 WIB. Pantai pertama yang kami kunjungi adalah pantai Tanjung Tinggi. Pantai ini merupakan pantai yang iconic banget dengan batu - batu granit berukuran raksasa.
Pantai ini merupakan lokasi pengambilan gambar film Laskar Pelangi. Jadi yang sudah nonton film Laskar Pelangi pasti nggak akan asing lagi dengan pemandangan disini.
Sama seperti Danau Kaolin, sebelum kesini saya juga tidak mengira bahwa ukuran batunya memang benar - benar raksasa.
Disini acaranya cuma foto - foto aja, masih menahan diri untuk nggak nyemplung ke laut walaupun airnya sangat jernih dan sangat menggoda untuk direnangi.
*****
Belum puas menikmati pantai Tanjung Tinggi tapi kami harus segera menuju pantai Tanjung Kelayang untung selanjutnya naik kapal ke pulau tempat kami akan melakukan snorkeling.
Buat yang nggak bawa alat snorkeling, tenang saja karena pemilik kapal juga punya alat snorkeling untuk disewakan.
*****
Dari Tanjung Kelayang kami naik kapal ke Pulau Pasir. Pulau Pasir ini nggak selalu ada, tergantung pasang surut air laut.
Di Pulau Pasir ada banyak bintang laut berukuran besar dan cantik. Wisatawan bebas berfoto - foto dengan bintang laut, tapi jangan lupa "dipulangkan" ke habitatnya ya bintang lautnya, jangan dibawa pulang.
*****
Lanjut lagi perjalanan ke Pulau Lengkuas. Saking udah nggak sabarnya, setelah sampai di spot snorkeling kami langsung lompat dari kapal.
Airnya bening dan cuaca cerah sehingga pemandangan bawah airnya terlihat jelas. Taman bawah air disini sangat indah, menyempurnakan keindahan alam pulau Belitung. Saking indahnya, kami sampai lupa waktu. Baru keluar dari air setelah kecapekan, kulit mengkerut dan kelaparan.
Akhirnya, kami nggak sempat naik ke mercu suar dan menikmati keindahan pulau lainnya. Karena waktu juga sudah menunjukkan tengah hari, kami memutuskan kembali ke Tanjung Kelayang untuk mandi dan makan siang.
Sedikit catatan buat yang snorkeling, walaupun keasyikan tapi jangan lupa untuk tetap menjaga kebersihan serta kelestarian biota lautnya, supaya masih tetap indah kalau suatu saat kita kangen dan ingin kembali kesana.
*****
Selesai makan siang di Tanjung Kelayang, kami menyempatkan diri membeli oleh - oleh sebelum kembali ke hotel.
Setelah sejenak istirahat di hotel, sore harinya kami menikmati sunset di pantai Tanjung Pendam. Di pantai ini, penduduk sekitar juga biasa menghabiskan waktunya bersama teman dan keluarga.
Malam harinya pun kami menikmati makan malam di salah satu resto seafood yang banyak terdapat di pantai ini.
*****
Dalam perjalanan pulang kembali ke hotel, kami melewati Warkop Bansai yang tidak jauh dari pantai Tanjung Pendam. Karena sepertinya sedang ada keramaian, kamipun penasaran dan memutuskan untuk mampir sebentar.
Niat mampir sebentar tapi akhirnya bertahan sampai tengah malam.
Beruntungnya kami, ternyata saat itu sedang ada acara launching Sanggar Belitung. Dengan panggung kecil dan penonton yang sebagian besar duduk lesehan di tanah, suasana sederhana tapi sangat hangat dan penuh keakraban.
Ada pertunjukan perdana tari Pendulang Timah, pertunjukan musik oleh Meda Kawu feat Hiro Hito serta band - band remaja lokal. Nggak ketinggalan juga ada pertunjukkan musikalisasi puisi oleh para remaja Belitung.
Di acara ini, kami juga sempat bertemu dengan bang Andrea Hirata yang ramah banget.
*****
Sudah capek seharian snorkeling lalu menikmati acara launching Sanggar Belitung sampai tengah malam, akhirnya sampai di hotel kami pun langsung lelap sampai pagi.
Spoiler for Hari Ketiga:
Hari terakhir di Belitung, saatnya menikmati bangun siang. Saya sengaja memilih penerbangan kembali ke Jakarta sore agar kami bisa cukup bersantai di hari terakhir. Mengembalikan kekuatan setelah dua hari yang cukup padat kegiatan.
Di hari ketiga ini, kami baru keluar hotel pada pukul 10 pagi. Seperti hari sebelumnya, sudah sarapan di hotel. Tapi tujuan pertama kami tetaplah warung kopi yang cukup terkenal di Tanjung Pandan.
*****
Warung kopi ini namanya Warkop Kong Djie. Warkop ini sudah ada sejak tahun 1943. Bangunannya sangat sederhana tapi cukup asik buat kumpul - kumpul.
Sampai di warkop Kong Djie sudah cukup ramai, kami duduk di pojokan karena hampir semua bangku sudah penuh. Pesan kopi susu dan disediakan sekaleng susu kental manis di meja, jadi bebas refill.....yeeaayy.
Secangkir kopi susu, sepiring pisang goreng dan ditambah suasana sederhana yang penuh keakraban dijamin akan membuat kita lupa pada kepenatan rutinitas sehari - hari.
*****
Dari Warkop Kong Djie, kami melanjutkan perjalanan ke Rumah Adat Belitung di Tanjung Pandan. Lokasinya bersebelahan dengan Kantor Bupati Belitung. Rumah Adat ini dibangun pada tahun 2004 dan diresmikan pada tahun 2009.
Rumah adat ini merupakan sebuah rumah panggung kayu yang cukup besar. Didalamnya terdapat berbagai ornamen khas Belitung. Ada perlengkapan pernikahan, perlengkapan dapur, serta alat musik khas Belitung.
*****
Setelah puas berkeliling Rumah Adat dan sejenak beristirahat sambil mengobrol di teras, kami memutuskan untuk makan lagi di Rumah Makan Belitong Timpok Duluk karena rasanya memang bikin ketagihan.
Selesai makan kami kembali ke hotel untuk beres - beres dan check out.
Tapi sebelum menuju bandara, karena penerbangan masih cukup lama, kami menyempatkan untuk kembali foto - foto di Danau Kaolin. Cuaca masih tetap cerah jadi warna birunya pun tetap indah.
*****
Rasanya belum puas berlibur di Belitung. Masih ingin snorkeling lagi walaupun kulit sudah gosong maksimal. Tapi mau nggak mau harus kembali lagi ke Jakarta. Dengan berat hati kami pun harus meninggalkan pulau kecil yang cantik ini.
*****
Sedihnya, tiga hari setelah kami kembali ke Jakarta, terjadi musibah kabut asap yang melanda pulau Sumatera dan sekitarnya. Semoga kejadian tersebut tidak diulangi lagi dan semoga semakin banyak manusia yang lebih peduli untuk menjaga keindahan alam demi kebaikan bersama.
Di hari ketiga ini, kami baru keluar hotel pada pukul 10 pagi. Seperti hari sebelumnya, sudah sarapan di hotel. Tapi tujuan pertama kami tetaplah warung kopi yang cukup terkenal di Tanjung Pandan.
*****
Warung kopi ini namanya Warkop Kong Djie. Warkop ini sudah ada sejak tahun 1943. Bangunannya sangat sederhana tapi cukup asik buat kumpul - kumpul.
Sampai di warkop Kong Djie sudah cukup ramai, kami duduk di pojokan karena hampir semua bangku sudah penuh. Pesan kopi susu dan disediakan sekaleng susu kental manis di meja, jadi bebas refill.....yeeaayy.
Secangkir kopi susu, sepiring pisang goreng dan ditambah suasana sederhana yang penuh keakraban dijamin akan membuat kita lupa pada kepenatan rutinitas sehari - hari.
*****
Dari Warkop Kong Djie, kami melanjutkan perjalanan ke Rumah Adat Belitung di Tanjung Pandan. Lokasinya bersebelahan dengan Kantor Bupati Belitung. Rumah Adat ini dibangun pada tahun 2004 dan diresmikan pada tahun 2009.
Rumah adat ini merupakan sebuah rumah panggung kayu yang cukup besar. Didalamnya terdapat berbagai ornamen khas Belitung. Ada perlengkapan pernikahan, perlengkapan dapur, serta alat musik khas Belitung.
*****
Setelah puas berkeliling Rumah Adat dan sejenak beristirahat sambil mengobrol di teras, kami memutuskan untuk makan lagi di Rumah Makan Belitong Timpok Duluk karena rasanya memang bikin ketagihan.
Selesai makan kami kembali ke hotel untuk beres - beres dan check out.
Tapi sebelum menuju bandara, karena penerbangan masih cukup lama, kami menyempatkan untuk kembali foto - foto di Danau Kaolin. Cuaca masih tetap cerah jadi warna birunya pun tetap indah.
*****
Rasanya belum puas berlibur di Belitung. Masih ingin snorkeling lagi walaupun kulit sudah gosong maksimal. Tapi mau nggak mau harus kembali lagi ke Jakarta. Dengan berat hati kami pun harus meninggalkan pulau kecil yang cantik ini.
*****
Sedihnya, tiga hari setelah kami kembali ke Jakarta, terjadi musibah kabut asap yang melanda pulau Sumatera dan sekitarnya. Semoga kejadian tersebut tidak diulangi lagi dan semoga semakin banyak manusia yang lebih peduli untuk menjaga keindahan alam demi kebaikan bersama.
Spoiler for Budget Liburan:
Ini dia nih yang paling bikin penasaran kalau mau merencanakan liburan, kira - kira budgetnya berapa ya?
Jangan khawatir, saya akan kasih budget lengkapnya. Ini budget per orang selama 3 hari 2 malam di Belitung. Karena kami kesana ber-empat, jadi harga sewa mobil, bensin + sopir dan sewa kapal semuanya dibagi ber-empat. Hotel satu kamar berdua, jadi biaya juga bisa ditanggung bersama.
Untuk di Belitung, saya menyarankan berlibur bersama teman karena untuk berkeliling lebih nyaman sewa mobil. Sewa motor ada tapi saya nggak menyarankan naik motor berkeliling Belitung karena jarak dari Belitung Timur ke Tanjung Pandan cukup jauh.
Makanan selain yang saya sebutkan (sarapan di hotel, resto seafood, Belitong Timpok Duluk) berarti kami makan indomie karena banyak warung indomie...hehehe. Untuk ngopi - ngopi harganya hampir sama saja dengan warkop pinggir jalan pada umumnya, jadi sangat terjangkau. Biaya yang saya sebutkan di budget adalah biaya perkiraan karena nggak mencatat semua pengeluaran makan. Kami banyak ngemil baik pas ngopi maupun beli cemilan buat ngobrol di hotel, jadi agak sulit untuk menghitung jumlah pastinya. Tapi jumlah aslinya nggak akan jauh berbeda dengan yang diperkirakan karena harga makanan disana memang cukup terjangkau.
Yang mahal adalah harga oleh - oleh. Jika dibandingkan dengan Lombok atau Bali, harga oleh - oleh di Belitung cukup mahal, jadi kalau mau hemat ya nggak perlu beli banyak oleh - oleh. Berhubung oleh - oleh ini setiap orang berbeda, jadi nggak akan saya masukkan dalam daftar budget. Saya berikan gambaran saja, harga aksesoris mulai Rp8.000, harga kaos mulai Rp45.000, harga sandal mulai Rp30.000, harga makanan kering (seperti keripik, kerupuk, dll) mulai Rp15.000, harga makanan mentah kering (kerupuk, emping, dll) mulai Rp35.000.
Untuk tiket pesawat bisa dapat harga lebih murah asal jangan berangkat pada saat high season. Tiket di hari kerja, misal berangkat rabu, pulang sabtu akan lebih murah daripada harga tiket yang kami beli. Kami berangkat hari sabtu, pulang hari senin. Jika berangkat hari jumat dan pulang hari minggu harga tiket juga akan lebih mahal.
Hotel bisa juga pilih harga yang lebih murah, tapi saya memilih "Hotel Pondok Impian 2" karena selain harganya cukup terjangkau, tempatnya juga cukup nyaman dan bersih. Sarapan yang disediakan nggak banyak variasi, hanya ada pilihan nasi goreng atau mie goreng, teh, susu, kopi susu atau kopi. Tapi fasilitas cukup lengkap. Bisa pilih single atau double bed, semua kamar dilengkapi AC, TV, juga pemanas air. Kamar dirapikan setiap hari tanpa biaya tambahan, tapi kalau mau laundry ada biaya tambahan.
Untuk masuk ke semua tempat wisata yang saya sebutkan dalam buku ini, nggak ada biaya masuk alias gratis, di Rumah Ahok dan Rumah Adat Belitung hanya perlu menulis nama saja untuk daftar masuk tapi nggak ditarik biaya.
*****
Budget 3 Hari 2 Malam di Belitung (harga per 1 orang)
Tiket PP : Rp1.043.700
Hotel : Rp 300.000
Mobil, Sopir, Bensin : Rp 400.000
Kapal, Alat Snorkeling : Rp 125.000
Makan, Ngopi, Jajan, dll : Rp 400.000
Total (exclude oleh - oleh) : Rp2.268.700
Jangan khawatir, saya akan kasih budget lengkapnya. Ini budget per orang selama 3 hari 2 malam di Belitung. Karena kami kesana ber-empat, jadi harga sewa mobil, bensin + sopir dan sewa kapal semuanya dibagi ber-empat. Hotel satu kamar berdua, jadi biaya juga bisa ditanggung bersama.
Untuk di Belitung, saya menyarankan berlibur bersama teman karena untuk berkeliling lebih nyaman sewa mobil. Sewa motor ada tapi saya nggak menyarankan naik motor berkeliling Belitung karena jarak dari Belitung Timur ke Tanjung Pandan cukup jauh.
Makanan selain yang saya sebutkan (sarapan di hotel, resto seafood, Belitong Timpok Duluk) berarti kami makan indomie karena banyak warung indomie...hehehe. Untuk ngopi - ngopi harganya hampir sama saja dengan warkop pinggir jalan pada umumnya, jadi sangat terjangkau. Biaya yang saya sebutkan di budget adalah biaya perkiraan karena nggak mencatat semua pengeluaran makan. Kami banyak ngemil baik pas ngopi maupun beli cemilan buat ngobrol di hotel, jadi agak sulit untuk menghitung jumlah pastinya. Tapi jumlah aslinya nggak akan jauh berbeda dengan yang diperkirakan karena harga makanan disana memang cukup terjangkau.
Yang mahal adalah harga oleh - oleh. Jika dibandingkan dengan Lombok atau Bali, harga oleh - oleh di Belitung cukup mahal, jadi kalau mau hemat ya nggak perlu beli banyak oleh - oleh. Berhubung oleh - oleh ini setiap orang berbeda, jadi nggak akan saya masukkan dalam daftar budget. Saya berikan gambaran saja, harga aksesoris mulai Rp8.000, harga kaos mulai Rp45.000, harga sandal mulai Rp30.000, harga makanan kering (seperti keripik, kerupuk, dll) mulai Rp15.000, harga makanan mentah kering (kerupuk, emping, dll) mulai Rp35.000.
Untuk tiket pesawat bisa dapat harga lebih murah asal jangan berangkat pada saat high season. Tiket di hari kerja, misal berangkat rabu, pulang sabtu akan lebih murah daripada harga tiket yang kami beli. Kami berangkat hari sabtu, pulang hari senin. Jika berangkat hari jumat dan pulang hari minggu harga tiket juga akan lebih mahal.
Hotel bisa juga pilih harga yang lebih murah, tapi saya memilih "Hotel Pondok Impian 2" karena selain harganya cukup terjangkau, tempatnya juga cukup nyaman dan bersih. Sarapan yang disediakan nggak banyak variasi, hanya ada pilihan nasi goreng atau mie goreng, teh, susu, kopi susu atau kopi. Tapi fasilitas cukup lengkap. Bisa pilih single atau double bed, semua kamar dilengkapi AC, TV, juga pemanas air. Kamar dirapikan setiap hari tanpa biaya tambahan, tapi kalau mau laundry ada biaya tambahan.
Untuk masuk ke semua tempat wisata yang saya sebutkan dalam buku ini, nggak ada biaya masuk alias gratis, di Rumah Ahok dan Rumah Adat Belitung hanya perlu menulis nama saja untuk daftar masuk tapi nggak ditarik biaya.
*****
Budget 3 Hari 2 Malam di Belitung (harga per 1 orang)
Tiket PP : Rp1.043.700
Hotel : Rp 300.000
Mobil, Sopir, Bensin : Rp 400.000
Kapal, Alat Snorkeling : Rp 125.000
Makan, Ngopi, Jajan, dll : Rp 400.000
Total (exclude oleh - oleh) : Rp2.268.700
HAPPY TRAVELLING
azidqi memberi reputasi
1
2K
Kutip
5
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Domestik
10.2KThread•3.5KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru