- Beranda
- Berita dan Politik
Perusahaan Benarkan 7 ABK TB Charles Disandera Kelompok Militan
...
TS
heavenisnomore
Perusahaan Benarkan 7 ABK TB Charles Disandera Kelompok Militan
Quote:
Quote:
SAMARINDA, KOMPAS.com - PT PP Rusianto Bersaudara akhirnya bersedia dikonfirmasi atas dugaan penyanderaan tujuh ABK TB Charles oleh kelompok yang mengaku militan Abu Sayyaf.
Kepala Humas PT PP Rusianto Bersaudara, Taufik mengatakan, sesuai laporan dari enam ABK yang kembali ke Samarinda, ada tujuh ABK dinyatakan tidak kembali karena disandera oleh sekelompok militan asal Filipina.
"Kami sudah mendapat laporan dari enam ABK dan dinyatakan tujuh ABK tidak pulang dan tidak berada di atas kapal," jelasnya, Kamis (23/6/2016).
Menurut Taufik, kabar hilangnya tujuh ABK TB Charles baru diketahui pada Kamis (23/6/2016). Pada saat kejadian, yakni Rabu (22/6/2016), pihaknya tidak melihat kejanggalan dalam perjalanan kapal. Titik kordinat navigasi TB Charles tidak pernah berhenti, sehingga dugaan adanya pembajakan itu diragukan.
Namun keesokan harinya, Kamis, enam ABK pulang dan melaporkan rekannya disandera kelompok yang mengaku militan Abu Sayyaf.
"Ketika tadi ada laporan dari enam ABK yang pulang, kami baru tahu kalau TB Charles dibajak," katanya.
Disinggung masalah pelarangan izin berlayar ke Filipina, Taufik enggan berkomentar. Dia juga tidak bersedia membahas masalah tanggung jawab perusahaan terkait uang tebusan.
http://regional.kompas.com/read/2016...lompok.militan
berita sebelumnya
Quote:
Panglima TNI Bantah ada Penculikan WNI oleh Kelompok Abu Sayyaf
JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memastikan bahwa kabar penculikan terhadap warga negara Indonesia (WNI) oleh kelompok Abu Sayyaf adalah tidak benar.
"Saya pastikan itu bohong," kata Gatot, usai menghadiri buka bersama di kediaman Ketua DPD Irman Gusman, Jakarta, Rabu (22/6/2016).
Sebelumnya, dikabarkan bahwa tujuh warga Samarinda, Kalimantan Timur, disandera oleh kelompok militan teroris asal Filipina, Abu Sayyaf.
Ketujuh orang tersebut merupakan anak buah kapal (ABK) TB Charles, milik perusahaan pelayaran PT PP Rusianto Bersaudara. Mereka disergap dan disandera Abu Sayyaf di perairan Filipina.
Salah satu korban, yakni juru mudi kapal yang bernama Ismail, kemudian diperintahkan untuk menghubungi keluarganya. Ismail kemudian menghubungi istrinya, Dian Megawati.
Pada Rabu (22/6/2016), Megawati menuturkan, tepat pukul 11.00 Wita hari itu, teleponnya berdering dan terlihat nomor panggilan dari Jakarta.
Ketika diangkat, ternyata suaminya, yang menghubunginya dengan nada tergesa-gesa. Suaminya memerintahkan Mega untuk mencari wartawan, kepolisian setempat, Pemerintah Indonesia, dan pihak PT PP Rusianto Bersaudara.
"Saya dikabari tergesa-gesa, saya kaget tidak sempat tanya apa kabarnya, bagaimana nasibnya. Dia cuma minta dicarikan wartawan, kepolisian, pemerintah, dan perusahaan," kata Mega, Rabu.
"Di akhir komunikasi, suami bilang harus disiapkan uang 20 juta ringgit sebagai uang tebusan. Kami sudah ke perusahaan, tetapi masih belum ada kejelasan," ujarnya.
Menurut Mega, ketika mengabari semua pihak, perwakilan perusahaan kemudian langsung mengecek keberadaan kapal TB Charles.
Menurut koneksi yang tersambung, posisi kapal sedang berada di perairan Indonesia menuju Kota Tarakan. Namun, pada saat menghubungi Mega, suaminya terkesan sedang berada di daratan.
"Kata perusahaan, kapal itu baik-baik saja karena masih berlayar menuju Tarakan. Namun, ketika menelepon, suami saya sedang berada di daratan. Terdengar suara ribut seperti di pasar, dan di belakangnya ada suara-suara berbahasa Inggris yang menyarankan agar uang tebusan segera dikirim," ujarnya.
Mega menjelaskan, TB Charles membawa 13 ABK. Suaminya mengatakan, pada proses penyanderaan, ke-13 orang tersebut dibagi dalam dua kelompok.
"Yang tujuh orang dibawa oleh (kelompok) militan Abu Sayyaf, sedangkan yang enam orang lainnya tidak tahu ke mana. Kemungkinan besar, keenam orang itu dikembalikan ke kapal untuk segera melanjutkan perjalanan," kata dia.
Kini, Mega masih terus menunggu kabar dari suaminya dan menantikan kejelasan dari perusahaan.
"Saya enggak tahu lagi harus gimana. Yang penting, mudah-mudahan ini bisa segera ditangani Pemerintah Indonesia, dan saya berharap suami cepat pulang," ucapnya.
http://nasional.kompas.com/read/2016...pok.abu.sayyaf
JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memastikan bahwa kabar penculikan terhadap warga negara Indonesia (WNI) oleh kelompok Abu Sayyaf adalah tidak benar.
"Saya pastikan itu bohong," kata Gatot, usai menghadiri buka bersama di kediaman Ketua DPD Irman Gusman, Jakarta, Rabu (22/6/2016).
Sebelumnya, dikabarkan bahwa tujuh warga Samarinda, Kalimantan Timur, disandera oleh kelompok militan teroris asal Filipina, Abu Sayyaf.
Ketujuh orang tersebut merupakan anak buah kapal (ABK) TB Charles, milik perusahaan pelayaran PT PP Rusianto Bersaudara. Mereka disergap dan disandera Abu Sayyaf di perairan Filipina.
Salah satu korban, yakni juru mudi kapal yang bernama Ismail, kemudian diperintahkan untuk menghubungi keluarganya. Ismail kemudian menghubungi istrinya, Dian Megawati.
Pada Rabu (22/6/2016), Megawati menuturkan, tepat pukul 11.00 Wita hari itu, teleponnya berdering dan terlihat nomor panggilan dari Jakarta.
Ketika diangkat, ternyata suaminya, yang menghubunginya dengan nada tergesa-gesa. Suaminya memerintahkan Mega untuk mencari wartawan, kepolisian setempat, Pemerintah Indonesia, dan pihak PT PP Rusianto Bersaudara.
"Saya dikabari tergesa-gesa, saya kaget tidak sempat tanya apa kabarnya, bagaimana nasibnya. Dia cuma minta dicarikan wartawan, kepolisian, pemerintah, dan perusahaan," kata Mega, Rabu.
"Di akhir komunikasi, suami bilang harus disiapkan uang 20 juta ringgit sebagai uang tebusan. Kami sudah ke perusahaan, tetapi masih belum ada kejelasan," ujarnya.
Menurut Mega, ketika mengabari semua pihak, perwakilan perusahaan kemudian langsung mengecek keberadaan kapal TB Charles.
Menurut koneksi yang tersambung, posisi kapal sedang berada di perairan Indonesia menuju Kota Tarakan. Namun, pada saat menghubungi Mega, suaminya terkesan sedang berada di daratan.
"Kata perusahaan, kapal itu baik-baik saja karena masih berlayar menuju Tarakan. Namun, ketika menelepon, suami saya sedang berada di daratan. Terdengar suara ribut seperti di pasar, dan di belakangnya ada suara-suara berbahasa Inggris yang menyarankan agar uang tebusan segera dikirim," ujarnya.
Mega menjelaskan, TB Charles membawa 13 ABK. Suaminya mengatakan, pada proses penyanderaan, ke-13 orang tersebut dibagi dalam dua kelompok.
"Yang tujuh orang dibawa oleh (kelompok) militan Abu Sayyaf, sedangkan yang enam orang lainnya tidak tahu ke mana. Kemungkinan besar, keenam orang itu dikembalikan ke kapal untuk segera melanjutkan perjalanan," kata dia.
Kini, Mega masih terus menunggu kabar dari suaminya dan menantikan kejelasan dari perusahaan.
"Saya enggak tahu lagi harus gimana. Yang penting, mudah-mudahan ini bisa segera ditangani Pemerintah Indonesia, dan saya berharap suami cepat pulang," ucapnya.
http://nasional.kompas.com/read/2016...pok.abu.sayyaf
crrrooooooootttt
Diubah oleh heavenisnomore 23-06-2016 08:45
0
1.2K
Kutip
12
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
670KThread•40.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru