Metrotvnews.com, Jakarta: Kehadiran Partai Golkar dalam koalisi pemerintah bisa mengancam eksistensi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Golkar bisa saja menjadi tumpuan Presiden Joko Widodo, menggantikan PDIP.


Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Pol Tracking Indonesia Hanta Yuda dalam diskusi 'Peta Politik Golkar Pasca-Munaslub'. Ia mengatakan, Jokowi yang selama ini condong ke PDIP kemungkinan akan berubah ke Golkar.


"Lalu, bukan tidak mungkin akan ada reshuffle kabinet. Golkar akan diberikan dua jatah menteri. Itu bisa mengancam partai mana saja, termasuk PDIP," ujar Hanta di Tebet Raya, Jakarta Selatan, Sabtu (21/5/2016).


Menanggapi hal itu, politikus Partai Golkar Nurul Arifin mengatakan, Golkar tidak pernah meminta kursi jabatan. Ia menyebut, koalisi Golkar adalah koalisi tanpa syarat.


"Kami tidak dalam posisi meminta. Itu hak prerogatif Presiden. Kami mendukung penuh semua program Presiden yang kami lihat semuanya pro-rakyat," ungkap dia.




Partai Golkar merapat ke Koalisi Pemerintahan Jokowi-JK. Foto: Antara/M Agung Rajasa


Ia menambahkan, merapat ke Jokowi sama halnya berkoalisi dengan PDIP. Keduanya satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.


"Kami tidak menyampingkan PDIP. Jokowi, Megawati dan PDIP jelas menjadi satu keatuan yang tidak bisa dilepaskan. PDIP jangan cemburu dengan kedatangan Golkar," tuturnya.


Perubahan orientasi politik Golkar ditorehkan di Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar di Bali beberapa hari lalu. Munaslub memutuskan Golkar keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP). Kemudian Golkar mendukung Pemerintahan Presiden Joko Widodo.


Koalisi Merah Putih merupakan gabungan partai koalisi pendukung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa dalam pemilihan presiden 2014. Koalisi ini terdiri dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Golkar.

Sumber : http://news.metrotvnews.com/read/201...atangan-golkar

---

Kumpulan Berita Terkait GOLKAR :

- Nurul Arifin: PDIP Jangan Cemburu Dengan Kedatangan Golkar

- Tiga Alasan Parpol Gabung ke Pemerintah

- Gerindra Diminta tak Ikuti Jejak Golkar