calasstafhiaAvatar border
TS
calasstafhia
Awan di Langit Mimpimu
Dengarkan ku, dan
dengar diri yang sepi itu
Ada jiwa yang mematung sendiri
dan dengan ku, berjalan
di bawah bintang-bintang
Aku tak pernah takut
untuk jatuh, hempas
di angkasa malam ini, luas
Aku tak pernah takut meninggi
atau lepas untuk menyentuh
purnama, kepak terakhir
sayapku yang patah
Aku tak pernah takut tuk
tertinggalkan dari dunia,
terkalah nalarku dan tentang
langkah kaki itu yang kian
meninggalkan jejak untuk
masing-masing dirinya

Ombak yang menghantam
mercusuar, hanya
meninggalkan buih
Berbahasa,
memaki dalam hening
yang kan segera padam
(Aku berbicara pada angin
yang menistai malam)
Oh dan dera . . .
Deralah sepasang kejora itu
agar ku tak lagi sendiri,
tidak untuk sendiri
Aku hanya kan berpijak
di awan mimpi terjauhmu,
atau sesaat tuk sadar, tentang
dunia dalam keangkuhan sunyiku

Dengarkan ku, dan
dengar diri yang sepi itu
Langit itu tak sekalipun
pernah berkata, dan laut yang
menepikanmu tak untuk merupa
Aku ingin menunggu pagi di satu
lembar makam para kata
Aku ingin sendiri saja di sana
Lelah, senyatanya tak
untuk mengganggu
Letih seakan tak
untuk membebaniku

Aku hanya ingin meninggi,
di balik bintang-bintang yang
terbilang, biarkan ku di sana
Dengarkan ku,
dengar diri yang sepi itu
Biar ku sesat dari dunia,
terasingkan di langit
mimpimu yang berawan
Biarkan ku di sana
Mematung dalam erat sepi,
biar ku di sana di bawah
bintang-bintang perindu sunyi

Mei 2016
nona212Avatar border
nona212 memberi reputasi
1
563
0
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Poetry
Poetry
icon
6.1KThread5.7KAnggota
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.