Kami sebagai konsumen miris dengan layanan Niagahoster

Bagaimana tidak, mereka tidak memberikan kami toleransi pada saat hosting kami di suspend. Kronologisnya pada 11 April 2016 hosting kami berakhir. Karna 1 tahun berlanggan, dan hanya manusia biasa yang tidak ngerti dan lupa. Kami tidak mengecek email bahwasannya 11 april 2016 hosting telah berakhir. Tetapi hosting tetap hidup dan jalan sampai 25 april di suspen. Nah, disitulah baru kami ketahui.

Masalahnya, kami tidak ada persiapan backup. Database Sql maupun File web. Maka, kami meminta tolong, dan memohon-mohon agar niagahoster memberikan kami waktu 1x24 jam atau setidaknya kami diberikan data backup diantaranya sql dan folder web. atau hanya Database saja, biar yang lain kami kerjakan sendiri. Kalau dihitung besaran pada folder web sekitar 20GB. Karna banyak data, disitu. Gk mungkin kami proses download 1 menit selesai. Paling tidak ada waktu.

Kami pun bermohon-mohon di tiket, sampai telpon, chat dll. pun tidak diberikan backup "Intinya memohon maaf tidak bisa bantu" . Bahkan kami tawarkan solusi agar kami perpanjang 1 bulan akun hosting dengan biaya normal agar kami bisa selesaikan backup. Tapi tidak diberikan, "Katanya harus 1 tahun"

Yang jadi masalah kami awal langganan pada 2015 sebesar 475ribuan' karna diskon atau apalah. Sekarang Hosting yang harus dibayar 700ribuan dengan spesifikasi yang sangat standar. Konsumen berhak memilih. tapi,, kayaknya sulit bagi mereka.

Yang kami semakin miris, ini mereka tidak mau membantu menyelamatkan data kami. "Kami miris banget" Bayangkan padahal kalau mereka membantu tinggal dari WHM /master/ terus ambil link backup, kirim ke tiket. Apa susahnya ? mungkin itu pekerjaanya tidak sampai 10 menit. Tapi apalah daya, seakan2 mereka terkendala managemen yang rapi dan managemen yang tidak memperbolehkan.

Semacam Biznet atau Telkom sekalipun saja dapat memberikan hak konsumen , masalahnya data kami, yang berada di perangkat niagahoster itu adalah milik kami, bukan milik mereka . Masak sekelas Perusahaan yang baru-baru ini aja dikenal dalam beberapa tahun belakangan, kok tidak memperdulikan konsumen yang meminta tolong dan bermohon-mohon. Apa susahnya sih...?

Kami menyesalkan hal ini. Mungkin ini agar jadi pelajaran banyak pihak. Agar peduli dengan hak konsumen.