Kasus penolakan pasien pemegang kartu BPJS Kesehatan kembali terjadi di Kota Bogor. Ironisnya, kali ini kasus penolakan pasien kembali terjadi di RSUD Kota Bogor dengan pasien atas nama Yahya Sumpena (56), yang diduga terserang stroke dan jatuh di kamar mandi.

Kejadian bermula ketika warga Cibinong tersebut hendak berobat ke RSUD Kota Bogor pada Minggu (10/3/2016) kemarin sekira pukul 12.00 WIB. Selama hampir 3 jam menunggu, Yahya sama sekali tidak diperiksa oleh dokter. Ia hanya ditangani oleh perawat RSUD.

Setelah itu, pihak keluarga diberi tahu bahwa kamar pasien RSUD Kota Bogor penuh dan disarankan untuk mencari rumah sakit lain. Sontak penyataan itu membuat pihak keluarga kesal, karena setelah mununggu hampir 3 jam tidak mendapat penanganan dokter.

"Kalau memang RSUD tidak bisa merawat orang sakit, terus untuk apa Pemkot membuat RSUD. Ini kan kami mau berobat, masa iya malah disuruh nyari rumah sakit swasta lain," geram keluarga korban, Dina Ali kepada infonitas.com, Senin (11/4/2016) dengan nada kesal.

Dina juga mengeluhkan pelayanan pihak RSUD Kota Bogor yang menurutnya memperlakukan pasien seperti pengemis.

"Setelah kejadian ini, saya menyarankan kepada keluarga besar agar kalau sakit, lebih baik pikir-pikir dulu sebelum berobat ke RSUD. Ternyata orang sakit tidak akan pernah diperhatikan oleh Pemerintah lewat RSUDnya," ketusnya.

Untuk diketahui, kasus penolakan pasien pemegang kartu BPJS Kesehatan di RSUD Kota Bogor bukan baru kali ini. Sebelumnya, ada pasien pemegang BPJS Kesehatan yang ‘ditolak’ oleh pilah RSUD Kota Bogor dengan alasan yang sama.

Bahkan, belakangan muncul dugaan adanya oknum internal RSUD Kota Bogor yang memperjual-belikan kamar, terutama bagi pasien pemegang kartu BPJS Kesehatan.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan belum ada pernyataan dari pihak RS yang terletak di Jalan Doktor Semeru No.120, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor tersebut.


Narsum: http://www.infonitas.com/bogor/lagi-...esehatan/19029

Sudah Hebat nih RSUD