- Beranda
- Berita dan Politik
Kerjasama Solid Pemerintah-Masyarakat Akan Mengurangi Perkembangan Radikalisme
...
TS
panggalobomba
Kerjasama Solid Pemerintah-Masyarakat Akan Mengurangi Perkembangan Radikalisme
Quote:
Terorisme tidak lepas dari masalah kemiskinan. Sunakim adalah contoh seorang teroris yang lahir dari keluarga miskin dengan 9 anak, yang hidup di suatu desa di Subang, Jawa Barat. Enam saudaranya meninggal karena keluarga ini tidak mampu menyediakan perawatan kesehatan yang layak. Sunakim sendiri akhirnya mengikuti kegiatan pengajian yang radikal, yang membawa dia menjadi pelaku teror bom Thamrin Januari lalu. Inilah alasan mengapa Menkumham, Luhut Binsar Pandjaitan terjun langsung ke masyarakat di beberapa lokasi, menjelaskan bahwa aspek keamanan tidak pernah lepas dari aspek ekonomi.
Begitu pula di Banten kemarin, di mana Luhut Binsar Pandjaitan berkesempatan mengajak semua elemen masyarakat dan pemerintah untuk bekerja sama mengatasi persoalan radikalisme dan juga narkoba sebagai ancaman nomor 1 Bangsa. Luhut Binsar Pandjaitan menekankan pentingnya kebersamaan di antara pemerintah pusat, gubernur, bupati, wali kota, camat, lurah, kepala desa, ketua RT, TNI, Polisi, Kejati, serta seluruh elemen pemda lainnya dan masyarakat umum seperti LSM. Untuk meminimalisir radikalisme, semua harus bekerja sama untuk menyukseskan program pembangunan infrastruktur dan dana desa.
Dana desa sendiri sangatlah penting karena dapat melahirkan pemerataan ekonomi. Maka dari itu Luhut Binsar Pandjaitan sendiri merasa harus melakukan pengecekan terhadap implementasinya di Banten dengan mendengarkan langsung masukan dan keluhan dari beberapa lurah dan kepala desa. Luhut Binsar Pandjaitan ingin mengetahui apakah dana desa bisa memutar ekonomi di pedesaan Banten. Menurut Luhut Binsar Pandjaitan, kesenjangan dan kemiskinan akan berkurang jika dana desa dapat menggerakkan Kredit Usaha Rakyat. Kalau ini berjalan, akan mengurangi potensi radikalisasi. Sebabnya, kesibukan orang dalam bekerja dan mencari nafkah akan mengurangi keinginan orang untuk melakukan hal yang radikal.
Selain menyampaikan mengenai masalah radikalisme, Luhut juga menyampaikan masalah narkoba dan kondisi perekonomian nasional, dan kaitannya dengan kondisi Banten. Untuk menangani semua permasalahan tersebut, pemerintah harus kompak. Maka dari itu Luhut Binsar Pandjaitan kecewa ketika 6 dari 8 bupati/ wali kota di Banten tidak hadir dalam acara kemarin. Di tengah kekecewaan tersebut, Luhut Binsar Pandjaitan sangat mengapresiasi 2 wali kota yang hadir di tengah kesibukan mereka melaksanakan tugas memimpin daerah. Mereka adalah Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah dan Wali Kota Serang Tubagus Haerul Jaman.
Demi kemajuan Bangsa, pemerintah daerah harus menjalin kebersamaan, selain juga kedisiplinan dalam menaati peraturan. Tidak boleh ada yang merasa paling hebat sendiri. Kita harus selalu saling mendengarkan permasalahan kawan yang lain supaya kita dapat mengantisipasi terjadinya permasalahan yang sama di wilayah kita. Inilah pengalaman Luhut Binsar Pandjaitan di Kopassus selama 22 tahun yang mengajarkan bahwa keberhasilan bisa dicapai dengan team work. Mari kita jalin kerja sama yang harmonis di lingkungan kerja kita masing-masing untuk keberhasilan kita bersama. Demi bangsa Indonesia yang aman dan sejahtera. Selamat Bekerja!!!
Begitu pula di Banten kemarin, di mana Luhut Binsar Pandjaitan berkesempatan mengajak semua elemen masyarakat dan pemerintah untuk bekerja sama mengatasi persoalan radikalisme dan juga narkoba sebagai ancaman nomor 1 Bangsa. Luhut Binsar Pandjaitan menekankan pentingnya kebersamaan di antara pemerintah pusat, gubernur, bupati, wali kota, camat, lurah, kepala desa, ketua RT, TNI, Polisi, Kejati, serta seluruh elemen pemda lainnya dan masyarakat umum seperti LSM. Untuk meminimalisir radikalisme, semua harus bekerja sama untuk menyukseskan program pembangunan infrastruktur dan dana desa.
Dana desa sendiri sangatlah penting karena dapat melahirkan pemerataan ekonomi. Maka dari itu Luhut Binsar Pandjaitan sendiri merasa harus melakukan pengecekan terhadap implementasinya di Banten dengan mendengarkan langsung masukan dan keluhan dari beberapa lurah dan kepala desa. Luhut Binsar Pandjaitan ingin mengetahui apakah dana desa bisa memutar ekonomi di pedesaan Banten. Menurut Luhut Binsar Pandjaitan, kesenjangan dan kemiskinan akan berkurang jika dana desa dapat menggerakkan Kredit Usaha Rakyat. Kalau ini berjalan, akan mengurangi potensi radikalisasi. Sebabnya, kesibukan orang dalam bekerja dan mencari nafkah akan mengurangi keinginan orang untuk melakukan hal yang radikal.
Selain menyampaikan mengenai masalah radikalisme, Luhut juga menyampaikan masalah narkoba dan kondisi perekonomian nasional, dan kaitannya dengan kondisi Banten. Untuk menangani semua permasalahan tersebut, pemerintah harus kompak. Maka dari itu Luhut Binsar Pandjaitan kecewa ketika 6 dari 8 bupati/ wali kota di Banten tidak hadir dalam acara kemarin. Di tengah kekecewaan tersebut, Luhut Binsar Pandjaitan sangat mengapresiasi 2 wali kota yang hadir di tengah kesibukan mereka melaksanakan tugas memimpin daerah. Mereka adalah Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah dan Wali Kota Serang Tubagus Haerul Jaman.
Demi kemajuan Bangsa, pemerintah daerah harus menjalin kebersamaan, selain juga kedisiplinan dalam menaati peraturan. Tidak boleh ada yang merasa paling hebat sendiri. Kita harus selalu saling mendengarkan permasalahan kawan yang lain supaya kita dapat mengantisipasi terjadinya permasalahan yang sama di wilayah kita. Inilah pengalaman Luhut Binsar Pandjaitan di Kopassus selama 22 tahun yang mengajarkan bahwa keberhasilan bisa dicapai dengan team work. Mari kita jalin kerja sama yang harmonis di lingkungan kerja kita masing-masing untuk keberhasilan kita bersama. Demi bangsa Indonesia yang aman dan sejahtera. Selamat Bekerja!!!
Spoiler for :
0
423
Kutip
0
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
669.7KThread•40.1KAnggota
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru