aditya2015Avatar border
TS
aditya2015
Kopaska disuruh bersihkan gorong2, apa kata TB Hasanudin?

Jakarta - Kondisi gorong-gorong di dekat Istana 80 persen dipenuhi lumpur dan sempit. Akibatnya anggota Komando Pasukan Katak (Kopaska) dari Koarmabar TNI Angkatan Laut menyusuri got dengan merayap.

Mereka masuk melalui anak sungai Ciliwung di Jl PHB Abdul Muis, Jakarta Pusat, Kamis (3/3/2016). Jalan ini dekat dengan kawasan Istana Presiden di Jl Medan Merdeka Utara.
Adit/detikcom


Belum diketahui hilir dari upaya mereka mencari dan mengangkat sampah bungkus kabel. Yang jelas mereka akan beroperasi di daerah ring 1.

Akibat banyaknya lumpur, petugas dari Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat diterjunkan. Mereka menyemprot sedimen lumpur yang menghalangi jalan Pasukan Katak. Setelah sedimen lumpur hancur, lalu dikeruk dan personel Kopaska merayap kembali.

Tinggi air yang mereka lalui masih rendah sekitar sepaha orang dewasa sehingga mereka belum menyelam di gorong-gorong.

Personel Kopaska tidak hanya berada di gorong-gorong. Di atas gorong-gorong, ada anggota lainnya yang mengarahkan rekan-rekannya melintasi jalur yang ditetapkan.
Adit/detikcom


Hingga kini mereka belum menemukan bungkus kabel. Sejak 24 Februari, Pasukan Biru dari Dinas Tata Air Jakarta Pusat telah mengumpulkan 17 truk sampah bungkus kabel di Jl Medan Merdeka Selatan. Kopaska diterjunkan untuk membersihkan gorong-gorong di dekat Istana atas permintaan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

sumber:http://news.detik.com/berita/3156511/pasukan-katak-harus-merayap-karena-got-dekat-istana-banyak-lumpur

Jendral TB Hasanuddin : Ada Pemimpin Gagal Paham, Masak TNI di Pakai Untuk Ngurusin PSK !


POSMETRO INFO - Bila sesuai dengan aturan, sah-sah saja bila pemerintah DKI Jakarta menggusur warga Kalijodo dan menjadikan kawasan itu sebagai daerah hijau.

"Tapi tak perlu lebay dengan mengerahkan ratusan anggota TNI untuk menghadapi PSK," kata Wakil Ketua Komisi I DPR, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis malam (Kamis, 25/2).

Untuk menertibkan warga Kalijodo, lanjut TB Hasanuddin, sudah cukup dengan mengerahkan Satpol PP bersama polisi. Dan pengerahan Satpol PP serta polisi ini juga memang sesuai dengan tugas dan fungsinya.


Mantan Sekretaris Militer Presiden ini mengingatkan bahwa TNI dilatih dengan keras dan berdarah-darah. Setelah dilatih dengan keras itu kemudian dipersenjatai dengan alat utama sistem senjara (alusista) modern untuk menghadapi peperangan dan pertempuran dalam rangka mempertahankan dan melindungi keutuhan dan kedaulatan NKRI .

"Disinilah kebanggaan dan kehormatan bagi seorang prajurit terlatih yang siap mati dalam membela negaranya," tegas TB Hasanuddin, sambil menekankan agar semua pihak menempatkan para prajurit kebanggaan negeri tersebut pada posisi semestinya.

"Tapi ironis kalau kemudian di negeri ini para pemimpinnya gagal paham, ketika TNI digunakan hanya untuk menggusur pramuria. Sementara rakyat tahu dan menjadi saksi mata, tak seorangpun anggota TNI yang siap tempur itu dipakai menghajar teroris. Sepertinya negara tak punya keinginan mengerahkan TNI untuk melawan teroris yang konon sudah merajalela," sesal TB Hasanuddin,

TB Hasanuddin menambahkan bahwa UU 34/2004 tentang TNI dalam pasal 7 ayat 2 b No 9 tercantum bahwa: membantu tugas pemerintahan di daerah. Pasal ini hanya digunakan dalam keadaan khusus, dan pelaksanaannya harus dengan kebijakan dan keputusan politik negara.

"Terlalu naif kalau kemudian ayat ini dipakai hanya untuk menggusur para pramuria," demikian TB Hasanuddin.[

sumber:http://www.posmetro.info/2016/02/jendral-tb-hasanuddin-ada-pemimpin.html
0
18.1K
204
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.