Part 1

dulu waktu masih SMA aku punya cewe yg kusukai.
inisialnya J A

ceritanya waktu itu aku kelas 1 sma. aku seorang kristen, karena gak ada guru agama kristen disekolahku jadi aku disuruh untuk belajar agama disekolah lain, setelah bertanya2 kepada guru dan kakak kelas akhirnya aku disarankan untuk belajar ke SMA 1.

hari jumatnya aku pergi ke SMA 1. aku belajar agama disitu seminggu sekali disana ternyata banyak juga campuran anak sekolah lain yg sengaja gabung buat belajar agama. aku pun berkenalan dgn semua pelajar disana dan saat itu aku melihat dia. iya cinta pertama aku dan penyesalan terbesarku.

dia cewe tionghoa berambut panjang dan berkaca mata. entah kenapa aku tertarik melihat dia pdhl dia tdk terlalu menonjol dikelas.
aku sering tanya2 hal-hal yg berhubungan dgn dia sama temenku tp aku gak berani deket dan ngomong langsung karna malu dan takut. wajar dulu aku culun.

semester 1 selesai. belum ada kemajuan.
aku berpikir mungkin gak usah deketin dia aja yah lagian aku masih belum terlalu memikirkan masalah asmara.

sampai sesuatu yg mengejutkan muncul. pada tanggal 25 desember aku dan keluargaku pergi kegereja diluar kota. merayakan ibadah seperti biasa sampai selesai. namun tak kusangka saat di pintu depan aku melihat dia. awalnya aku hampir tak mengenalinya. rambutnya di potong pendek dan dia tanpa kacamata.
rasanya dag dig dug berdebar-debar melihat dia. bodohnya karna merasa takut aku berusaha untuk menghindari dia. tapi nasib berkata lain. dia mengenali aku dan menyapaku dgn senyum manisnya. kami saling bercakap2 dan ternyata kami cocok. namun aku harus pulang bersama keluargaku akhirnya aku menyudahi percakapan kami.
sepanjang aku tersenyum simpul dan berterima kasih. mungkin itu kado natal termanis untuku.


semester 2 dimulai. kami mulai akrab aku masih canggung tp perlahan aku berusaha dekat dengannya.
yg disayangkan saat itu guru agamaku mulai sakit-sakitan. guru agamaku mengidap sakit mag kronis ada yg bilang itu akibat strees berlebihan dan kecapean kerja. akhirnya sambil menunggu guru kami sembuh aku dan temen seangkatan dari sekolahku sepakat untuk mencari guru agama lain dan memutuskan untuk belajar di SMK B.


sialnya ternyata kami terpisah.