planet70
TS
planet70
'Mustahil Lengan Mesin Tawan Dikendalikan Otak'
Karangasem, CNN Indonesia -- Lengan mesin karya I Wayan Sumardana alias Tawan mustahil digerakan berdasarkan perintah dari otak yang mengadopsi metode EEG atau Electroencephalography. Apalagi ada cip lie detector menjadi sensor perintahnya yang dipasang di kepala.

Dalam kaidah ilmu robotika, seperti diungkapkan Dosen Teknik Mesin Universitas Udayana I Wayan Widhiada, ST, Msc, PhD. EEG itu adalah alat pendukung yang digunakan untuk menangkap sinyal listrik di otak dalam bentuk gelombang-gelombang, seperti alfa beta, teta dan lain sebagainya.

"Jadi sebelum menangkap sinyal (EEG) harus ada translater ke mikrokontroler, dan sebelum ke mikrokontroler itu harus melalui inverter. Apa itu inverter? Semacam program untuk membaca pikiran ke dalam bentuk bahasa. Dan cara memprogramnya, ya harus dengan coding menggunakan software," katanya, saat ditemui CNN Indonesia, di ruang kerjanya.

Widhiada yang sempat menemui Tawan, juga mengetahui kalau lengan mesin buatan pria asal Karangasem, Bali, itu tak berfungsi karena rusak. Dia pun sempat berbincang untuk mengetahui kemana sinyal EEG itu dikirimkan.

"Saya sempat tanya itu mikrokontrolernya darimana, apa dari RaspBerry Pi atau buat sendiri. Katanya Pak Tawan dari amplifier radio. Ya, itu mustahil disebut mikrokontroler," katanya.

Menurut, Widhiada, hal tersebut mustahil menggerakan mesin apabila tidak ada yang disebut mikrokontroler.

"Mikrokontroler inikan semacam otak di manusia. Jadi, bagaimana mungkin dia bisa merekam dan mengirimkan perintah apabila tidak ada 'otak' yang menyampaikannya," sebutnya.

Secara garis besar, ada tiga bagian tak terpisahkan yang saling beririsan di dalam membuat lengan robot, yakni mikrokontroler, mekanika dan terakhir program komputer.

Dia mencontohkan, mobil remote control itu bisa diperintahkan maju atau mundur karena sudah ada inferter yang sudah diprogram terlebih dahulu. Jadi bila dia menolak respons, maka akan di-feedback atau mengalami error. Idealnya 2 sampai 5 persen error biasa terjadi.

"Kalau sampai 100 persen itu tidak mungkin, dan lengan robot Pak Tawan itu seperti sudah sempurna," katanya.

Keraguan pun juga semakin menguat, di kala Pak Tawan menyebutkan bahwa lengan mesinnya itu mampu menahan beban hingga 15 sampai 20 Kilogram. Dia pun bertanya kepada Tawan dan menurutnya karena digerakan dengan gir yang didapatkan dari printer.

"Itukan tegangannya kecil sekali. Bagaimana mungkin dia bisa mengangkat beban seberat itu," tambahnya.

"Apalagi tangannya lumpuh hingga ke sebagian jari-jari, sedangkan lengan robotnya hanya sampai pergelangan. Menurut Hukum Newton 2, semakin berat beban semakin besar gayanya. Artinya kalau tidak sampai ke telapak tangannya, itu harusnya tidak kuat untuk menggengam," tandasnya.

"Ini lengan robot apanya. Saya mau ralat itu. Ini tidak secanggih itu. Dibuatnya simpel. Alatnya sederhana, dari barang rongsokan juga. Dan saya buat ini bukan untuk terkenal, buat alat bantu kerja saja. Buat makan, buat cari nafkah," katanya saat ditemui tim CNNIndonesia.com.

Dia pun mengaku langsung menghindar begitu tahu ada medianya yang mencoba menanyai mengenai asal mulai alat bantu kerjanya tersebut. Tapi terkadang dia sedih sekaligus minder mengenai kondisinya, yang membuatnya tak mau berbicara ke media.


http://www.cnnindonesia.com/teknolog...ndalikan-otak/

nah loh ???

ada yg mau bantah omongan nih dosen ??? emoticon-Big Grin emoticon-Big Grin emoticon-Big Grin

Diubah oleh planet70 26-01-2016 08:49
0
13.4K
179
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.