TS
kyeesoer
[Orific] Coup d'Etat
Genre: Politic, Sci-Fi
2040, Indonesia sudah menjadi negara yang maju di segala bidang. Memiliki populasi kurang lebih 400 juta jiwa dan 24 negara bagian membuat Indonesia sekarang menjadi Macan Asia yang bukan tertidur lagi, namun sudah mencengkram Asia.
Namun, apakah sifat rakyatnya sudah maju?
Belum! Elit politik kita masih belum bisa memiliki sifat menerima kekalahan. Jegal sana, jegal sini, fitnah ke lawan sudah biasa bagi mereka. Ambisi telah menguasai diri mereka.
Salah satunya bidang teknologi. Elit politik yang baik menggunakan teknologi untuk kebenaran, sedangkan elit politik yang jahat menggunakan teknologi untuk menggulingkan penguasa. Sehingga memunculkan konflik dan ketegangan politik. Who is the winner? Good or Evil?
Juni 2040
Media massa bersemangat menyiarkan berita ke seluruh penjuru negeri, sehingga masyarakat merasa bersuka cita atas keberhasilan putra bangsa itu. Masyarakat ramai membicarakan namanya. Yang pasti ia bukan musisi yang sudah menjuarai nominasi di Grammy Award. Yang pasti juga ia bukan olahragawan yang sudah mengharumkan nama bangsa di Olimpiade. Sebenarnya siapakah nama yang ramai diperbincangkan belakangan hari ini?
Adi Jayasa!
Si Jenius dari Pasundan State, ia menemukan suatu alat teknologi yang akan diperebutkan oleh elit politik kita suatu saat nanti: Mesin Pembaca Pikiran (Mind Reading Machine).
Pantaslah namanya harum di bumi pertiwi ini. Masyarakat berpikir alat ini dibuat untuk membaca pikiran bajingan-bajingan berdasi itu, supaya ia diketahui kebusukan yang tersimpan di pikirannya. Usianya masih muda, 19 tahun. Tapi inovasinya luar biasa!
Puja puji kepada anak ini sampai menyebar ke tanah Amerika. Ya, Matheus Jonberg tahu tentang hal ini. Jonberg adalah seorang pemilik perusahaan yang bergerak di bidang teknologi: JonCorp. Bahkan ia ingin merekrutnya untuk menjadi tim ahli di perusahaannya. Era Microsoft dan Apple sudah musnah, sekarang sudah mulai Era JonCorp.
"Selamat atas pemuda asal Indonesia yang menemukan alat berupa mesin pembaca pikiran. Semoga digunakan untuk menyelesaikan masalah di negerinya!"
Itulah kalimat yang diucapkan oleh Jonberg di salah satu media massa di Amerika Serikat.
Sementara itu, inilah saatnya oposisi pemerintah menggunakan kesempatan ini untuk membuat yang didukungnya naik takhta sebagai orang nomor satu di negeri ini. Seperti yang sedang diucapkan oleh dua orang elit politik ini.
"Kesempatan ini jangan pernah untuk dilepas. Kalau kita bekerjasama dengan anak itu berarti membawa pemerintah ke titik kejatuhannya!" kata salah satu anggota DPR RI, Imral Sarjitu, seusai rapat paripurna.
"Ya, aku tahu itu, semua orang ramai memperbincangkan namanya. Jangan sampai ia direbut oleh pemerintah! Kalau tidak bisa hilang jabatan yang kuimpikan ini selama bertahun-tahun." kata Veronica Vevena, anggota DPR RI yang saat ini berbincang dengan Imral.
Ketakutan sebagian DPR RI ini pastilah karena alat yang ditemukan anak itu. Bagaimana tidak, mekanisme rencana kudeta akan hangus jika pikirannya dibaca oleh pemerintah pendukung Presiden. Maka, pemecatanlah yang akan jadi hukumannya dan mereka dianggap sebagai pengkhianat bangsa. Karena, setengah dari DPR RI merupakan pendukung oposisi pemerintahan!
Sementara itu, Presiden Republik Indonesia, Andrio Kamal sedang asyik menonton final Indonesia Super League 2040, antara Jakarta Tigers yang merupakan wakil dari Jakarta State melawan Makassar Roosters yang merupakan wakil dari Makassar State. Duduk di bangku VVIP Stadion Gelora Bung Karno dan dijaga oleh 3 anggota Paspampres, ia sedang berbincang dengan Wakil Presiden, Charles Radja. Mereka berdua membicarakan tentang keberhasilan Adi Jayasa dalam menemukan alat pembaca pikiran.
"Pak Charles, anak ini merupakan anugrah terbesar yang diberikan oleh Tuhan di negeri ini. Kita tidak akan susah lagi dalam menangkap kriminal di negeri ini."
"Iya, Pak Andrio. Kini, kita tidak perlu mengkhawatirkan lagi kondisi keamanan di negeri ini."
"Masalahnya Pak Charles, ia sedang diincar oleh JonCorp. Apakah anak itu akan kita lepas kepada mereka."
"Jangan Pak Andrio! Bangsa ini butuh orang-orang yang cerdas, bangsa ini butuh pahlawan! Bisa saja anak itu menemukan alat-alat lainnya untuk membantu negara."
"Pak Charles, baiklah kalau begitu, malam ini mari undang anak itu beserta timnya untuk makan malam di istana."
Dengan latar suara pendukung Jakarta dan Makassar yang sukacita mendukung timnya. Ada seseorang bertudung yang sepertinya berbicara dengan rekannya lewat telepon.
"Halo, Ketua! Kini saya ada kabar penting! Malam ini kita akan bergerak ke istana untuk menguping pembicaraan penemu mesin pembaca pikiran dan Sang Presiden."
"Ok, laksanakan tugas kalian!"
Siapakah mastermind dibalik suara telepon tersebut?
PROLOGUE
Spoiler for :
2040, Indonesia sudah menjadi negara yang maju di segala bidang. Memiliki populasi kurang lebih 400 juta jiwa dan 24 negara bagian membuat Indonesia sekarang menjadi Macan Asia yang bukan tertidur lagi, namun sudah mencengkram Asia.
Namun, apakah sifat rakyatnya sudah maju?
Belum! Elit politik kita masih belum bisa memiliki sifat menerima kekalahan. Jegal sana, jegal sini, fitnah ke lawan sudah biasa bagi mereka. Ambisi telah menguasai diri mereka.
Salah satunya bidang teknologi. Elit politik yang baik menggunakan teknologi untuk kebenaran, sedangkan elit politik yang jahat menggunakan teknologi untuk menggulingkan penguasa. Sehingga memunculkan konflik dan ketegangan politik. Who is the winner? Good or Evil?
Spoiler for :
CHAPTER I
Sang Pahlawan Bangsa (The Nation Hero)
Juni 2040
Media massa bersemangat menyiarkan berita ke seluruh penjuru negeri, sehingga masyarakat merasa bersuka cita atas keberhasilan putra bangsa itu. Masyarakat ramai membicarakan namanya. Yang pasti ia bukan musisi yang sudah menjuarai nominasi di Grammy Award. Yang pasti juga ia bukan olahragawan yang sudah mengharumkan nama bangsa di Olimpiade. Sebenarnya siapakah nama yang ramai diperbincangkan belakangan hari ini?
Adi Jayasa!
Si Jenius dari Pasundan State, ia menemukan suatu alat teknologi yang akan diperebutkan oleh elit politik kita suatu saat nanti: Mesin Pembaca Pikiran (Mind Reading Machine).
Pantaslah namanya harum di bumi pertiwi ini. Masyarakat berpikir alat ini dibuat untuk membaca pikiran bajingan-bajingan berdasi itu, supaya ia diketahui kebusukan yang tersimpan di pikirannya. Usianya masih muda, 19 tahun. Tapi inovasinya luar biasa!
Puja puji kepada anak ini sampai menyebar ke tanah Amerika. Ya, Matheus Jonberg tahu tentang hal ini. Jonberg adalah seorang pemilik perusahaan yang bergerak di bidang teknologi: JonCorp. Bahkan ia ingin merekrutnya untuk menjadi tim ahli di perusahaannya. Era Microsoft dan Apple sudah musnah, sekarang sudah mulai Era JonCorp.
"Selamat atas pemuda asal Indonesia yang menemukan alat berupa mesin pembaca pikiran. Semoga digunakan untuk menyelesaikan masalah di negerinya!"
Itulah kalimat yang diucapkan oleh Jonberg di salah satu media massa di Amerika Serikat.
Sementara itu, inilah saatnya oposisi pemerintah menggunakan kesempatan ini untuk membuat yang didukungnya naik takhta sebagai orang nomor satu di negeri ini. Seperti yang sedang diucapkan oleh dua orang elit politik ini.
"Kesempatan ini jangan pernah untuk dilepas. Kalau kita bekerjasama dengan anak itu berarti membawa pemerintah ke titik kejatuhannya!" kata salah satu anggota DPR RI, Imral Sarjitu, seusai rapat paripurna.
"Ya, aku tahu itu, semua orang ramai memperbincangkan namanya. Jangan sampai ia direbut oleh pemerintah! Kalau tidak bisa hilang jabatan yang kuimpikan ini selama bertahun-tahun." kata Veronica Vevena, anggota DPR RI yang saat ini berbincang dengan Imral.
Ketakutan sebagian DPR RI ini pastilah karena alat yang ditemukan anak itu. Bagaimana tidak, mekanisme rencana kudeta akan hangus jika pikirannya dibaca oleh pemerintah pendukung Presiden. Maka, pemecatanlah yang akan jadi hukumannya dan mereka dianggap sebagai pengkhianat bangsa. Karena, setengah dari DPR RI merupakan pendukung oposisi pemerintahan!
Sementara itu, Presiden Republik Indonesia, Andrio Kamal sedang asyik menonton final Indonesia Super League 2040, antara Jakarta Tigers yang merupakan wakil dari Jakarta State melawan Makassar Roosters yang merupakan wakil dari Makassar State. Duduk di bangku VVIP Stadion Gelora Bung Karno dan dijaga oleh 3 anggota Paspampres, ia sedang berbincang dengan Wakil Presiden, Charles Radja. Mereka berdua membicarakan tentang keberhasilan Adi Jayasa dalam menemukan alat pembaca pikiran.
"Pak Charles, anak ini merupakan anugrah terbesar yang diberikan oleh Tuhan di negeri ini. Kita tidak akan susah lagi dalam menangkap kriminal di negeri ini."
"Iya, Pak Andrio. Kini, kita tidak perlu mengkhawatirkan lagi kondisi keamanan di negeri ini."
"Masalahnya Pak Charles, ia sedang diincar oleh JonCorp. Apakah anak itu akan kita lepas kepada mereka."
"Jangan Pak Andrio! Bangsa ini butuh orang-orang yang cerdas, bangsa ini butuh pahlawan! Bisa saja anak itu menemukan alat-alat lainnya untuk membantu negara."
"Pak Charles, baiklah kalau begitu, malam ini mari undang anak itu beserta timnya untuk makan malam di istana."
Dengan latar suara pendukung Jakarta dan Makassar yang sukacita mendukung timnya. Ada seseorang bertudung yang sepertinya berbicara dengan rekannya lewat telepon.
"Halo, Ketua! Kini saya ada kabar penting! Malam ini kita akan bergerak ke istana untuk menguping pembicaraan penemu mesin pembaca pikiran dan Sang Presiden."
"Ok, laksanakan tugas kalian!"
Siapakah mastermind dibalik suara telepon tersebut?
Diubah oleh kyeesoer 10-01-2016 00:11
0
1.8K
Kutip
1
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Fanstuff
1.9KThread•259Anggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru