KMP Kumpul di Rumah Prabowo Sore Ini, Bahas Kasus Setya Novanto?
Jumat, 20 November 2015 | 15:47 WIB
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO
Pimpinan DPR, (depan kiri ke kanan) Agus Hermanto , Setyo Novanto, Taufik Kurniawan, Fadli Zon usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Kamis (5/11/2015). salah satu isi pembicaraan dalam pertemuan tersebut adalah APBN 2016.
JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Merah Putih berkumpul di kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jumat (20/11/2015) sore ini.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, pertemuan ini diselenggarakan untuk merayakan terpilihnya dirinya sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) periode 2015-2020.
Fadli terpilih dalam Munas VIII HKTI di Hotel Grand Cempaka, Bogor, Kamis (19/11/2015) malam.
Dalam Munas yang sama, kata dia, Prabowo juga diminta seluruh peserta Munas menjadi Ketua Dewan Pembina HKTI. (baca: Soal Desakan Pecat Novanto, Aburizal Sebut Menggulingkan Orang Itu Dosa)
"Selain itu, ya kita juga silaturahmi, kumpul-kumpul," kata Fadli saat dihubungi, Jumat sore.
Fadli mengatakan,
tak menutup kemungkinan pertemuan ini juga akan membicarakan isu-isu terkini, seperti pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla yang menjerat Ketua DPR Setya Novanto.Namun, dia belum bisa memastikan hal itu.
"Belum tahu juga, nanti kita lihat lah," ucap Fadli.
Secara terpisah, Setya Novanto membantah bahwa pertemuan ini akan membahas mengenai kasusnya.
Sama seperti Fadli, Novanto menyebut bahwa pertemuan ini hanya kumpul-kumpul merayakan posisi baru Prabowo dan Fadli di HKTI.
"Semua Ketua Umum nanti akan hadir," ucap Novanto.
Menteri ESDM Sudirman Said sebelumnya melaporkan Setya Novanto ke Mahkamah Kehormatan Dewan atas dugaan meminta saham dari PT Freeport Indonesia dengan mencatut nama Presiden-Wapres. (Baca: Menteri ESDM Akui Politisi Pencatut Nama Jokowi adalah Setya Novanto)
Dalam laporannya ke MKD, Sudirman menyebut adanya pertemuan sebanyak tiga kali. Pertemuan itu dilakukan antara Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (FI) Maroef Sjamsoeddin, Ketua DPR Setya Novanto, dan pengusaha minyak Muhammad Riza Chalid.
Menurut Sudirman, Novanto meminta saham sebesar 11 persen untuk Presiden, dan 9 persen untuk Wapres, demi memuluskan renegosiasi perpanjangan kontrak PT Freeport. (Baca: "Politisi Kuat" Minta Saham 20 Persen ke Freeport untuk Presiden dan Wapres)
Sudirman mengaku mendapat informasi itu dari pimpinan Freeport.