Jakarta - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) nonaktif Gatot Pujo Nugroho dan istrinya, Evi Susanti, diperiksa tim penyidik Kejaksaan Agung terkait kasus dugaan korupsi Dana Hibah dan Bansos Pemprov Sumut tahun 2012-2013, di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis (19/11).

Selama sekitar enam jam diperiksa, Gatot mengaku tak disinggung mengenai dugaan adanya uang sebesar US$ 20.000 yang disiapkan untuk diberikan kepada Jaksa Agung HM Prasetyo.

Usai diperiksa, Gatot mengaku hanya dicecar penyidik mengenai uang sebesar Rp 500 juta yang diberikan kuasa hukumnya, OC Kaligis, kepada Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Dirdik Jampidsus) Maruli Hutagalung.

"Ya itu saja. Tadi kami diminta keterangan soal uang kepada Maruli," kata Gatot di gedung KPK, Jakarta, Kamis (19/11).

Gatot mengklaim tak tahu menahu mengenai uang Jaksa Agung. Namun, Gatot mengelak ketika didesak awak media mengenai pihak-pihak lain yang kecipratan uangnya.

"Kami tidak tahu menahu. Kami hanya berbicara soal Maruli. Cukup ya cukup ya," kata Gatot.

Pernyataan Gatot ini berbeda dengan pengakuan Evi saat dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan dengan terdakwa mantan Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Patrice Rio Capella di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Senin (16/11). Saat itu, Evi membenarkan adanya uang sebesar US$ 20.000 yang disiapkan untuk Jaksa Agung HM Prasetyo.

Diberitakan, Gatot ditetapkan Kejaksaan Agung sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dana hibah dan Bansos Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun 2013. Selain Gatot, Kejagung juga menetapkan status tersangka kepada Kepala Badan Kesbangpol pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Eddy Sofyan.

Dalam kasus tersebut, kerugian sementara negara yang dapat dihitung mencapai Rp 2,2 miliar. Kerugian diakumulasi berdasarkan hibah yang diberikan.

Fana Suparman/HA

http://www.beritasatu.com/nasional/3...k-dibahas.html

Kok gak dibahas sih pak, Ada apa ? kenapa ? mengapa ?