Selamat Jalan Ibu Dyah Umiyarti P.
Mohon maaf apabila thread ini menyinggung beberapa pihak. Dan mohon maaf apabila threadnya sedikit berantakan.
Pimpinan kami yang selalu ceria dalam kesehariaannya, yang selalu tersenyum kini telah tiada lagi. Bagai tersambar petir, kemarin tepatnya tanggal 17 Nopember 2015 terdengar kabar duka, pimpinan kami yang sedang mengikuti diklat bimbingan mental dan fisik (Bela Negara) di Grati, Pasuruan, Jawa Timur. Dalam surat tugasnya beliau akan melakukan diklat tersebut dalam waktu 6 hari, tetapi kehendak berkata lain, diklat yang baru dilaksanakan 3 hari (mulai dari hari minggu sampai selasa) beliau telah tiada. Entah karena apa kamipun belum bisa berpendapat, karena yang kami tahu beliau dalam kondisi sehat wal afiat pada saat akan berangkat menuju tempat diklat. Diklat tersebut awalnya dirancang dengan skema 80% teori, dan 20% outbond, tetapi dilapangan skema tersebut berubah. Karena bentuk tersebut seharusnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan institusi. Semoga kegiatan diklat tersebut dapat ditinjau kembali oleh para pemimpin kami, khususnya di tempat kami.
Terima kasih.
#birohukumdankslnberduka
Quote:
Selamat Jalan, Dyah Purnamaningrum
JAKARTA (BeritaTrans.com) – Dyah Purnamaningrum. Satu di antara begitu banyak pegawai Kementerian Perhubungan, yang cerdas, murah senyum dan ramah.
Saya mengenalnya ketika dia baru masa awal menjadi pegawai kementerian teknis tersebut. Posisinya sebagai staf humas, yang menyebabkan dia dikenal dan mengenal wartawan yang sehari – hari bertugas di sana, termasuk saya.
Kami, kalangan wartawan yang bertugas meliput di kementerian tersebut di masa Orde Baru, menyebutnya sebagai perempuan baik hati. Cap itu diberikan karena memang Dyah memiliki kekuatan kecerdasan sosial, di samping kecerdasan intelektual.
Dalam sejumlah agenda peliputan ke daerah, yang merupakan program rutin Humas Kementerian Perhubungan, Dyah juga ikut mendampingi wartawan.
Memahami tugas pokok dan fungsinya sebagai staf humas menyebabkan dia tidak mendapat komplain dari wartawan. Bahkan, seperti disebutkan tadi, banyak wartawan memuji kerjanya.
Komunikasi intensnya dengan kalangan jurnalis menjadi menurun tajam karena dia bertugas tak lagi di humas. Meski demikian, pernah beberapa kali pertemuan sekilas di tempat kerja.
Dyah juga beberapa kali muncul mengomentari status saya di facebook. Komentar segarnya seperti menjadi bagian dari silaturahim yang tetap terjaga.
Tadi siang, saya mendengar kabar menyedihkan. Dyah berpulang ke Rahmatullah. Kabar itu saya cek antara lain melalui akun facebook Dyah. Ternyata sudah begitu banyak posting ungkapan dukacita dari sahabat dan koleganya. Termasuk ucapan duka dari sahabatnya sesama alumni World Maritime University.
Di wall facebook Dyah, Lisa Septiana menulis: “Inalillahi wainalillahi rojiun, selamat jalan ibu Dyah Purnamaningrum semoga allah menempatkanmu di surganya, mengampuni semua khilafmu…terima kasih unk semua canda, tawa dan ceria yg telah engkau bagi unk kami selama di biro, sosokmu selalu tersimpan dlm kenangan indah kami, airmata dan doa kami mengiringi kepergian dlm damaimu ibu dari kami yg selalu menyayangimu…
Kita semua akan dipanggil Sang Khaliq. Hanya kita tak tahu kapan, dimana dan bagaimana kita akan terpisah antara ruh dengan badan. Dyah mendahului kita. Semoga Allah Swt merahmati engkau di alam kubur dan akhirat.
sumber
Quote:
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dyah Umiyarti Purnamaningrum (41), seorang pegawai negeri sipil Kementerian Perhubungan meninggal dunia saat menjalani pelatihan Bela Negara di Pasuruan, Jawa Timur.
Berdasarkan informasi yang diterima Tribunnews.com, Dyah merupakan salah satu peserta pembinaan mental dan fisik yang digelar Kemenhub. Perempuan kelahiran Kendal, Jawa Tengah, itu sempat mengikuti apel pagi pada pukul 07.00 Wib.
Ketika tengah mengikuti apel, Dyah memohon izin keluar barisan untuk berteduh, karena merasa pusing. Selanjutnya, Dyah langsung ditangani oleh tim kesehatan yang bertugas.
(Baca Juga: Pejabat Kemenhub Meninggal saat Latihan Bela Negara di Pasuruan)
Selanjutnya, pada pukul 08.25 WIB, Dyah dievakuasi menggunakan ambulance ke Puskesmas Grati dan langsung ditangani oleh dokter di UGD.
Tak lama berselang, sekitar pukul 09.30 WIB, Dyah dinyatakan meninggal dunia. Sekitar pukul 09.45 WIB almarhumah dibawa ke RSUD Sudarsono Pasuruan untuk dilakukan visum.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan belum mau memberikan penjelasan terkait kasus ini.
Ketika dihubungi, telepon genggam Kepala Badan Pengembangan SDM Kementerian Perhubungan (BPSDM Kemenhub), Wahju Satrio Utomo tidak aktif.
Begitupun dengan Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, JA Barata, yang belum mau berkomentar terkait hal tersebut.
sumber
Quote:
Bisnis.com, JAKARTA - Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Kementerian Perhubungan mempertanyakan kegiatan kesamaptaan yang diselenggarakan oleh kementerian tersebut di Pasuruan, Jawa Timur menyusul meninggalnya seorang peserta pelatihan.
Kepada Bisnis.com, seorang PNS yang tengah mengikuti pelatihan semi militer mempertanyakan fungsi kegiatan tersebut. Pasalnya, mayoritas para peserta sudah berusia di atas 40 tahun sehingga kegiatan fisik tersebut menguras stamina.
“Saya saja pada hari pertama sampai muntah-muntah,” terang PNS berinisial M itu, Selasa (17/11/2015).
Menurutnya, setiap hari mereka harus mengikuti berbagai kegiatan kesamaptaan seperti lari, baris-berbaris, tiarap dan berguling. Rencananya, kegiatan yang dimulai sejak Senin (16/11/2015) itu akan ditutup pada Sabtu pekan ini.
Kepala Pusat Komunikasi Publik J.A. Barata mengatakan kegiatan kesamaptaan itu wajib diikuti oleh semua PNS di lingkup Kemenhub yang berusia di bawah 50 tahun dan diadakan sejak Ignasius Jonan menjabat Menteri Perhubungan.
“Awalnya kegiatannya berlangsung 11 hari kemudian dikurangi menjadi hanya enam hari,” paparnya.
Korban Diah Kusumaningrum Kasubag Kerja Sama Internasional Biro Hukum dan Keselamatan, Kemenhub, menurut Barata sebelum meninggal sempat mengikti kegiatan baris-berbaris lalu meminta izin untuk berhenti karena mengalami pusing.
“Setelah dibawa ke Puskesmas, nyawanya sudah tidak tertolong lagi. Kami masih menunggu keterangan penyebab meninggalnya,” ujarnya.
Menurut Barata, kegiatan kesamaptaan itu bertujuan untuk mendorong kedisiplinan bagi para peserta. Rencananya Kemenhub akan melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan itu seperti melakukan tes kesehatan sebelum para peserta melakukan kegiatan tersebut.
sumber
Quote:
SURABAYA, KOMPAS.com - Seorang pegawai Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meninggal dunia saat mengikuti program pembinaan mental dan fisik di komplek Pusat Latihan Tempur TNI AL di Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (17/11/2015).
Belum diketahui pasti penyebab kematian pegawai perempuan bernama Dyah Umiyarti Purnamaningrum tersebut.
Selasa sore, jenazah Dyah diotopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim.
Dari Pasuruan, jenazah diangkut dengan mobil jenazah dari rumah sakit Dr Soedarsono Kota Pasuruan.
Selama proses otopsi, jenazah Dyah ditunggu kerabat dan sejumlah rekannya sesama pegawai Kemenhub.
Namun tidak ada satupun dari pegawai Kemenhub yang bersedia diwawancara soal kematian Dyah.
Usai diotopsi, jenazah langsung dibawa ke rumah duka di Kendal, Jawa Tengah.
Totok, kerabat suami Dyah yang berada di Sidoarjo mengaku diberi kabar buruk itu secara mendadak.
Totok hanya mengetahui, bahwa Dyah sedang mengikuti acara kantornya di Pasuruan.
"Tadi siang dikabari, saya belum tahu penyebab kematiannya," kata Totok.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Dyah meninggal saat dirawat di sebuah puskesmas tak jauh dari lokasi kegiatan.
Dyah tiba-tiba keluar dari barisan karena mengeluh kepalanya pusing. Karena kondisinya mengkhawatirkan, Dyah langsung dibawa ke puskesmas.
sumber
Quote:
Perhubungan (Kemenhub), Dyah Umiyarti Purnamaningrum (41), meninggal dunia saat mengikuti program pendidikan dan pelatihan (Diklat) pembinaan mental dan fisik (Bint a l s i k ) atau sejenis kegiatan bela negara di PLP Marinir Grati, Pasuruan, Jatim. Jenazah dibawa pulang ke rumah duka di Semarang dari RS Bhayangkara Polda Jatim, pukul 17.30, Selasa (17/11). Tidak ada keterangan dari pihak marinir maupun Kemenhub serta keluarga korban. Dyah meninggal sekitar pukul 08.30. Sebelumnya, dia dan teman-temannya sedang menjalani apel pagi sekitar pukur 07.00. Kemudian Dyah meminta izin untuk keluar dari barisan karena merasa pusing. Ia lalu duduk dan berteduh di bawah pohon. Selanjutnya diberi penanganan awal oleh pihak kesehatan Marinir. Meski sudah mendapat penanganan medis oleh dokter, Dyah akhirnya menghembuskan nafas terakhir di Puskesmas pada pukul 09.30. Diklat Bintalsik merupakan program ini sejenis Bela Negara yang digagas Kementerian Pertahanan. Diklat ini merupakan program internal Kemenhub. (dtc-90)
sumber
Quote:
Pegawai Kemenhub meninggal ketika Diklat di Pasuruan
Surabaya (ANTARA News) - Seorang peserta pendidikan dan latihan (Diklat) Pembinaan Mental dan Fisik (Bintalsik) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di lapangan Komando Latih Korps Marinir (Kolatmar) TNI AL, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, meninggal dunia ketika mengikuti proses itu.
"Seorang siswa diklat bernama Dyah Umiyarti Punamaningrum (41) meninggal sebelum mengikuti latihan fisik baris-berbaris dan setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Grati," kata Pasi Intel Kolatmar TNI AL Grati, Letkol (Mar) Purnomo, ketika dikonfirmasi Antara dari Surabaya, Selasa.
Ia mengatakan dugaan sementara untuk penyebab kematian korban adalah karena menderita penyakit sesak napas. Korban menghembuskan napas terakhirnya setelah menjalani perawatan di UGD Puskesmas Grati.
"Pukul 07.00 WIB, kami melaksanakan apel pagi, kemudian latihan baris-berbaris, namun beliau izin keluar barisan untuk berteduh di bawah pohon karena merasa pusing, kemudian beliau ditangani oleh anggota kesehatan Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) dan dibawa PB PLP untuk ditangani lebih lanjut," katanya.
Selanjutnya, pukul 08.25 WIB, korban dievakuasi dengan ambulans ke Puskesmas Grati dan sampai di puskesmas itu pada pukul 08.33 WIB dengan ditangani oleh dokter di UGD setempat, namun nahas pada pukul 09.30 WIB, dokter menyatakan bahwa korban telah meninggal dunia.
"Saat itu, ia (korban) minta izin keluar barisan setelah proses latihan berjalan 10 menit, karena alasan kepala pusing, namun setelah dibawa ke puskesmas dan ditangani oleh dokter pada pukul 09.45 WIB dinyatakan meninggal, lalu jenazah almarhumah dibawa ke RSUD Sudarsono Pasuruan untuk dilakukan visum," paparnya.
Menurut dia, sebelum meninggal korban masih dalam kondisi sadar. Bahkan sebelum dirawat, ia juga minta diantar ke kamar mandi untuk buang air kecil. Setelah dilakukan perawatan tim medis, korban akhirnya menghembuskan napas terakhir pada pukul 09.45 WIB.
"Program Diklat Bintalsik ini merupakan kerja sama Kemenhub dengan TNI AL yang diselenggarakan sejak 15 November. Selain materi teori di kelas, pada program ini juga diajarkan ketahanan fisik, seperti baris-berbaris," tandasnya.
Dari Pasuruan, jenazah korban juga sempat dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Jawa Timur, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, untuk keperluan autopsi, namun pihak keluarga memilih korban langsung dibawa ke rumah duka di Kendal, Jawa Tengah.
Sekitar pukul 18.00 WIB, jenazah korban dibawa pulang dengan menggunakan ambulans dari RS Bhayangkara Polda Jatim menuju Kendal. Tidak ada keterangan dari pihak keluarga maupun pihak Polda Jatim.
"Kami mohon maaf, karena tidak bisa memberikan keterangan. Mohon pahami, kami dalam kondisi duka," kata petugas Kemenhub yang ikut mengawal jenazah korban ke Surabaya, Sri Sukesih.
sumber
Sudah jatuh korban, apakah akan dilanjutkan lagi program ini? Apa mau jatuh korban yang lebih banyak lagi agar pemerintah meninjau kembali program tersebut?
Kami hanya bisa berdoa, agar arwah Almarhumah diterima disisiNYA, dilapangkan kuburnya, dimasukan kedalam surga, dan diterangi kuburnya… amiiinnn…
Selamat Jalan Ibu Dyah Umiyarti P.
IM 6 Tahun 2015